SuaraJogja.id - Jumlah warga Sleman yang terpapar Covid-19 dari klaster takziah Sedayu, Bantul, bertambah. Kekinian, sebanyak 75 orang dinyatakan positif Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman Cahya Purnama menyebutkan, ada enam kasus positif tambahan dari exit tes. Jumlah 75 orang tersebut merupakan akumulasi dengan 69 orang yang sebelumnya sudah dinyatakan positif Covid-19 pada 6 November 2021.
"Sebanyak 75 pasien positif ini tersebar di tujuh Kapanewon," kata dia, Selasa (9/11/2021).
Cahya merinci, tujuh kapanewon tersebut antara lain Kapanewon Gamping sebanyak 17 kasus; Kapanewon Godean 32 kasus; Kapanewon Moyudan 12 kasus; Kapanewon Seyegan tujuh kasus; Kapanewon Minggir enam kasus; dan Kapanewon Depok satu kasus.
Baca Juga: Akui Mulai Kendor sejak PPKM Level 2, Bupati Sleman Imbau Perketat Prokes
Ia menjelaskan, puluhan pasien tersebut berawal dari klaster takziah di Sedayu, Kabupaten Bantul yang selanjutnya menjadi klaster SMK N 1 Sedayu.
"Ternyata di sekolah tersebut ada beberapa siswa yang berasal dari Kabupaten Sleman dan terpapar virus corona. Setelah ditracing, hingga kini didapati total ada 75 orang positif," kata dia.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan mengungkapkan, terhitung pada hari ini hingga pukul 12.00 WIB terdata ada 14 pasien yang dirawat di isolasi terpadu Kabupaten Sleman.
"Di Asrama Haji 13 pasien. Hari ini masuk baru satu [pasien], di Rusanawa Gemawang satu pasien," kata dia.
Makwan membenarkan bahwa sejumlah pasien yang dirawat di isoter Sleman tersebut merupakan pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari klaster SMK N 1 Sedayu.
Baca Juga: Klaster Takziah di Sedayu Meluas, Kasus COVID-19 DIY Tertinggi Nasional
"Ya," ujarnya singkat.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo meminta masyarakat agar tidak ngeyel dan abai, terutama saat mengikuti kegiatan yang melibatkan orang dalam jumlah banyak.
"Selalu saya sampaikan, waspada. Baik itu di acara takziah atau hajatan dan lainnya. Jangan sampai karena kita bersimpati, justru membuat level PPKM di Sleman naik lagi," kata dia, Selasa (9/11/2021).
Kustini menuturkan, kasus tersebut bermula dari kegiatan takziah yang kemudian berkembang ke SMK N 1 Sedayu.
"Dari hasil tracing yang dilakukan ke beberapa siswa asal Sleman, berkembang menjadi 69 orang yang kemudian terkonfirmasi positif Covid-19," ujarnya.
Selanjutnya, kondisi ini ditindaklanjuti kembali dengan tracing yang hasilnya negatif. Lalu dilanjutkan dengan exit tes hingga dijumpai 75 orang positif.
"Dan semuanya OTG (orang tanpa gejala)," kata dia.
Kustini terus meminta Dinas Kesehatan Sleman untuk terus menelusuri kemungkinan penyebaran lain dari klaster tersebut agar tidak semakin meluas.
Ia pun cukup menyayangkan masih adanya penularan yang cukup massif, padahal sebelumnya kasus positif Covid-19 di Sleman menurun.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
PIK 2 Punya Siapa? Aguan Bukan Pemilik Pertama Kawasan yang Kini Jadi Proyek Strategis Nasional
-
Sebulan Penuh Rayakan Hari Kemerdekaan, Ada Seafood Spesial Hingga Acara Seru di GEMPITA!
-
Profil Sugianto Kusuma atau Aguan, Taipan yang Temani Jokowi di Bandara Singkawang
-
Profil Agung Sedayu, Perusahaan Properti Raksasa yang Jadi Investor IKN
-
Agung Sedayu Milik Siapa? Perusaahan Properti Investor IKN Disebut Gibran dalam Debat Cawapres 2024
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Sirekap di Jogja Sempat Bermasalah, Petugas Tak Bisa Unggah Data TPS
-
KDRT Tinggi di Gamping, Pemkab Sleman Luncurkan Layanan Konseling Keliling
-
Korban Laka Tunggal di DAM Cangkring Bertambah, Ini Identitasnya
-
Turun Dibanding 2020 hingga 10 Persen, KPU Ungkap Alasan Partisipasi Pemilu Berkurang
-
Miris, Pelajar Kelas 10 Sebuah SMK di Gunungkidul Dicabuli Ayah Tirinya Berulang Kali