Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 18 November 2021 | 14:05 WIB
Ilustrasi Covid-19.(Pixabay/fernandozhiminaicela)

SuaraJogja.id - Hingga saat ini secara keseluruhan tercatat sudah ada 94 siswa dari sejumlah sekolah di Kulon Progo yang dinyatakan terpapar Covid-19. Namun Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo mengaku tidak berhasil menemukan secara spesifik penyebab awal penularan kasus Covid-19 di lingkungan pendidikan wilayahnya tersebut.

"Kami tidak berhasil menemukan yang spesifik (penyebab penularan itu) artinya memang di luar sana," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo, Baning Rahayujati kepada awak media, Kamis (18/11/2021).

Lebih lanjut Baning menjelaskan, dimungkinkan memang anak-anak sekolah itu beraktivitas di luar selain di sekolah saja, terlebih di tempat-tempat yang melibatkan banyak orang berkumpul.

"Jadi beberapa kegiatan aktivitas dari anak-anak memang berisiko terjadinya penularan. Misal mengadakan kegiatan bersama, kemudian mengunjungi tempat-tempat banyak orang berkumpul," tuturnya.

Baca Juga: Guna Pastikan Kasus Covid-19 di Kota Jogja Rendah, Screening Bakal Digencarkan

Dalam kesempatan ini Baning turut menyinggung soal efek dari vaksinasi Covid-19 yang sudah banyak dilakukan oleh masyarakat. Disebutkan bahwa vaksin Covid-19 memang belum mampu untuk mencegah terjadinya penularan.

Namun, vaksin mengurangi risiko dari dampak paparan Covid-19 itu sendiri, sehingga fatality atau angka kematian juga dapat semakin ditekan.

"Kita tahu vaksin ini memang belum mampu mencegah orang untuk tidak sakit. Tetapi membuat orang yang sudah divaksin tidak muncul gejala dan memang menurunkan kematian," ungkapnya.

Ia menduga bahwa masyarakat di luar sana terkhusus di Kulon Progo baik yang sudah divaksin atau belum memang terkena virus corona. Namun yang ditemui sekarang ini mayoritas adalah orang yang terpapar tanpa gejala atau disebut orang tanpa gejala (OTG).

Maka dari itu, Baning mengimbau agar semua pihak untuk harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) dimanapun berada. Sehingga dapat mencegah penularan itu virus covid-19 kembali meluas.

Baca Juga: Ratusan Orang Telah Jalani Tracing, Bantul Klaim Klaster Takziah Sudah Berhenti

"Kita harus hati-hati kepada keluarga yang memang resiko tinggi atau komorbid. Selain itu kita masih tetap harus melaksanakan protokol kesehatan karena pada kenyataannya di sekitar kita masih banyak penderita tapi statusnya tanpa gejala," tegasnya.

Dalam kesempatan ini Baning juga menegaskan belum terjadi klaster sekolah di Kulon Progo. Hal itu berdasarkan hasil tidak ditemukannya kasus penularan yang terjadi sekolah.

"Dari hasil skrining ini, penyelidikan epidemiologi kami belum bisa menemukan bahwa ada penularan satu kasus ke kasus yang lain. Jadi belum ada klaster sekolah dan belum ada penularan di sekolah," tegasnya.

Perlu diketahui Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo memang tengah melaksanakan program Surveilans PTM atau pemeriksaan acak di lingkungan pendidikan wilayah Bumi Binangun. Program itu sendiri telah berjalan sejak 9 November 2021 lalu.

Load More