SuaraJogja.id - Hingga saat ini secara keseluruhan tercatat sudah ada 94 siswa dari sejumlah sekolah di Kulon Progo yang dinyatakan terpapar Covid-19. Namun Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo mengaku tidak berhasil menemukan secara spesifik penyebab awal penularan kasus Covid-19 di lingkungan pendidikan wilayahnya tersebut.
"Kami tidak berhasil menemukan yang spesifik (penyebab penularan itu) artinya memang di luar sana," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo, Baning Rahayujati kepada awak media, Kamis (18/11/2021).
Lebih lanjut Baning menjelaskan, dimungkinkan memang anak-anak sekolah itu beraktivitas di luar selain di sekolah saja, terlebih di tempat-tempat yang melibatkan banyak orang berkumpul.
"Jadi beberapa kegiatan aktivitas dari anak-anak memang berisiko terjadinya penularan. Misal mengadakan kegiatan bersama, kemudian mengunjungi tempat-tempat banyak orang berkumpul," tuturnya.
Dalam kesempatan ini Baning turut menyinggung soal efek dari vaksinasi Covid-19 yang sudah banyak dilakukan oleh masyarakat. Disebutkan bahwa vaksin Covid-19 memang belum mampu untuk mencegah terjadinya penularan.
Namun, vaksin mengurangi risiko dari dampak paparan Covid-19 itu sendiri, sehingga fatality atau angka kematian juga dapat semakin ditekan.
"Kita tahu vaksin ini memang belum mampu mencegah orang untuk tidak sakit. Tetapi membuat orang yang sudah divaksin tidak muncul gejala dan memang menurunkan kematian," ungkapnya.
Ia menduga bahwa masyarakat di luar sana terkhusus di Kulon Progo baik yang sudah divaksin atau belum memang terkena virus corona. Namun yang ditemui sekarang ini mayoritas adalah orang yang terpapar tanpa gejala atau disebut orang tanpa gejala (OTG).
Maka dari itu, Baning mengimbau agar semua pihak untuk harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) dimanapun berada. Sehingga dapat mencegah penularan itu virus covid-19 kembali meluas.
Baca Juga: Guna Pastikan Kasus Covid-19 di Kota Jogja Rendah, Screening Bakal Digencarkan
"Kita harus hati-hati kepada keluarga yang memang resiko tinggi atau komorbid. Selain itu kita masih tetap harus melaksanakan protokol kesehatan karena pada kenyataannya di sekitar kita masih banyak penderita tapi statusnya tanpa gejala," tegasnya.
Dalam kesempatan ini Baning juga menegaskan belum terjadi klaster sekolah di Kulon Progo. Hal itu berdasarkan hasil tidak ditemukannya kasus penularan yang terjadi sekolah.
"Dari hasil skrining ini, penyelidikan epidemiologi kami belum bisa menemukan bahwa ada penularan satu kasus ke kasus yang lain. Jadi belum ada klaster sekolah dan belum ada penularan di sekolah," tegasnya.
Perlu diketahui Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo memang tengah melaksanakan program Surveilans PTM atau pemeriksaan acak di lingkungan pendidikan wilayah Bumi Binangun. Program itu sendiri telah berjalan sejak 9 November 2021 lalu.
Berita Terkait
-
Guna Pastikan Kasus Covid-19 di Kota Jogja Rendah, Screening Bakal Digencarkan
-
Ratusan Orang Telah Jalani Tracing, Bantul Klaim Klaster Takziah Sudah Berhenti
-
Kasus Covid-19 Meningkat Usai Sampling Acak PTM, Begini Status PPKM di Kulon Progo
-
Satu Siswa Positif Covid-19 dari Klaster Bantul, Pemkot Jogja Lakukan Skrining ke 19 Orang
-
Sampling PTM Jadi Momok bagi Orang Tua, Begini Tanggapan Satgas Covid-19 Kulon Progo
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Hentikan Pemburu Rente, Guru Besar UGM Nilai Program MBG Lebih Aman Jika Dijalankan Kantin Sekolah
-
Satu Kampung Satu Bidan, Strategi Pemkot Yogyakarta Kawal Kesehatan Warga dari Lahir hingga Lansia
-
Malioboro Jadi Panggung Rakyat: Car Free Day 24 Jam Bakal Warnai Ulang Tahun ke-269 Kota Jogja
-
Lebih dari Sekadar Rekor Dunia, Yogyakarta Ubah Budaya Lewat Aksi 10 Ribu Penabung Sampah
-
Wisata Premium di Kotabaru Dimulai! Pasar Raya Padmanaba Jadi Langkah Awal Kebangkitan Kawasan