
SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo menyatakan bakal menambah pemasangan Early Warning System (EWS) di wilayahnya. Penambahan itu direncanakan sebagai bagian dari revisi peta rawan bencana di Kulon Progo memasuki tahun 2022 mendatang.
Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo Joko Satyo Agus Nahrowi menyebut, sebenarnya revisi peta rawan bencana di wilayah Bumi Binangun dibuat pada 2019 lalu, tetapi harus tertunda akibat refocusing anggaran di tengah pandemi Covid-19.
"Seharusnya revisi peta rawan bencana itu dilakukan pada 2019 kemarin, tapi tertunda karena anggaran terpotong refocusing penanganan Covid-19. Jadi kita tunda sampai 2022, itu termasuk rencana kontijensi," kata Joko saat dikonfirmasi awak media, Selasa (23/11/2021).
Lebih lanjut, disampaikan Joko, rencananya EWS tambahan itu akan dipasang di wilayah bagian utara Kulon Progo, mengingat wilayah utara tersebut terdapat perbuktikan dan menjadi area yang rawan longsor.
Baca Juga: Izin Keluar, 30 PAUD dan TK di Kulon Progo Boleh Gelar PTM
Jika mengacu pada data milik BPBD Kulon Progo, tercatat ada lima kapanewon yang berpotensi terkena bahaya tanah longsor. Wilayah itu di antaranya meliputi Kapanewon Kokap, Girimulyo, Samigaluh, Kalibawang dan sebagian Kapanewon Pengasih.
"Sehingga memang potensi terbesar terjadinya tanah longsor berada di wilayah perbukitan. Sebab tanahnya berjenis gambut serta memiliki karakter tanah yang berkontur miring karena di perbukitan tadi," terangnya.
Saat ini, kata Joko, sudah ada 17 EWS tanah longsor yang berada di sejumlah wilayah Kulon Progo. Ada enam EWS yang terpasang di Kapanewon Samigaluh, empat EWS di Kapanewon Kokap, tiga EWS di Kapanewon Girimulyo, tiga EWS juga di wilayah Kapanewon Kalibawang dan satu EWS di Kapanewon Pengasih.
Semua EWS tersebar di wilayah perbukitan menoreh dipastikan sudah terpasang dan masih aktif hingga saat ini. Pihaknya bahkan masih menyimpan beberapa EWS untuk keperluan cadangan.
"Masih ada tiga EWS yang kami simpan di kantor (BPBD Kulon Progo) sebagai cadangan. Nanti akan dipasang jika memang ada desa yang memerlukan," ujarnya.
Baca Juga: 248.571 Warga di Kulon Progo Telah Dapat Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua
Menurutnya revisi peta rawan bencana tersebut memang sesuatu yang diperlukan. Dalam upaya juga untuk melakukan penambahan EWS yang masih terbilang kurang memadai di wilayahnya.
Berita Terkait
-
La Nina Tanda Musim Apa? Waspada Kegiatan di Luar Rumah dan Rawan Bencana
-
Jatimulyo Kulon Progo Masuk Anugerah Desa Wisata Indonesia, Dapat Pujian Selangit dari Menparekraf Sandiaga Uno
-
Asyiknya Packrafting di Kali Papah, Cocok untuk Liburan Bareng Keluarga
-
3 Cara Nikmati Petualangan Seru di Samigaluh Kulon Progo, Wajib Main ke Kebun Teh!
-
Usung Marija Jadi Calon Bupati Kulon Progo 2024, Gerindra Bentuk Koalisi Besar Bareng Partai-partai Ini
Terpopuler
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Dukung Penyidik Tahan Nikita Mirzani, Pakar Justru Heran dengan Dokter Reza Gladys: Kok Bisa...
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
- Media Asing Soroti Pernyataan Maarten Paes Soal Kualitas Emil Audero
Pilihan
-
Catatkan Rekor MURI, Ini Cerita Buka Puasa Bersama Terpanjang di Solo
-
Baru 2 Bulan, Penjualan Denza D9 Sudah Kalahkan Alphard di Indonesia
-
Saham BJBR Anjlok, Aksi Jual Marak Usai Dirut dan Corsec Terjerat Korupsi Dana Iklan Bank BJB
-
Owner Wong Solo Grup Laporkan Pengusaha Asal Bekasi dalam Kasus Penipuan Investasi
-
Sosok Widi Hartoto Corsec Bank BJB Tersangka Kasus Korupsi Iklan, Punya Harta Miliaran Rupiah
Terkini
-
Papua Global Spices, UMKM Papua Barat yang Sukses Tembus Pasar Dunia Berkat BRI
-
Jogja Masuk 11 Besar, OJK Terima 58 Ribu Lebih Aduan Kejahatan Keuangan
-
Pelaku Pembakaran Gerbong di Stasiun Yogyakarta Jadi Tersangka, KAI Alami Kerugian Rp 6,9 Miliar
-
Cakupan Kepemilikan Dokumen Kependudukan Bantul Capai Target Nasional
-
Pertama di Indonesia, Wamenkop Resmikan Koperasi Merah Putih Gapoktan Sidomulyo di Sleman