SuaraJogja.id - Kepala Bidang Hak Asasi Manusia Kanwil Kemenkumham DIY Purwanto menyatakan telah menyerahkan hasil investigasi terkait dengan dugaan kekerasan di Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta ke Inspektorat Jenderal Kemenkumham. Selanjutnya, laporan itu akan didalami lagi dan dicocokkan dengan pemeriksaan oleh Ombudsman dan Komnas HAM.
"Sekarang ini proses sudah berada pada Inspektorat Jenderal Kemenkumham untuk mendapatkan hasil keputusan langkah-langkah yang harus dilakukan dan penerapan sanksi-sanksi yang akan dikenakan oleh petugas yang bertanggungjawab," kata Purwanto kepada awak media, Rabu (24/11/2021).
Nantinya hasil investigasi yang sudah diserahkan ke inspektorat tersebut, kata Purwanto, bakal diteliti lebih lanjut sebelum akhirnya dilakukan penerapan langkah selanjutnya termasuk sanksi.
Salah satunya mencocokkan sejumlah hasil investigasi tersebut dengan temuan investigasi yang juga dilakukan oleh Ombudsman dan Komnas HAM.
"Artinya ini dilakukan masih pendalaman-pendalaman, nanti akan disinkronkan juga hasil analisis dan investigasi dari lembaga negara baik Ombudsman atau Komnas HAM," ungkapnya.
Disinggung mengenai jumlah terduga petugas Lapas Pakem yang sudah diperiksa, Purwanto memastikan bahwa sejauh ini belum ada penambahan. Seperti diketahui, sudah ada lima petugas Lapas Pakem yang terindikasi melakukan tindakan berlebihan terhadap para eks WBP.
Ia melanjutkan, lima orang yang sudah ditarik ke Kanwil Kemenkumham DIY itu di antaranya adalab Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) dan beberapa petugas regu pengamanan (rupam) Lapas Pakem.
"Untuk sementara masih tetap (5 orang), itu masih bisa berkembang sesuai dengan data dan fakta-fakta nanti hasil dari pemeriksaan inspektorat," ungkapnya.
Menurut Purwanto, Kanwil Kemenkumham DIY sudah mengambil langkah cepat terkait permasalahan ini. Hal itu bertujuan untuk menjaga kondusivitas dan keamanan semua pihak, terlebih yang ada di Lapas Narkotika Yogyakarta.
Baca Juga: Aksi Diam Puluhan Eks WBP di Depan Kanwil Kemenkumham DIY, Soroti Kekerasan di Penjara
Tidak sebatas menarik lima orang petugas yang terindikasi melakukan tindakan berlebihan terhadap para eks WBP saja, jawatannya juga sekaligus mengevaluasi kinerja keseluruhan lapas yang ada di wilayahnya.
"Kami juga sekaligus mengevaluasi semua lapas dan rutan yang ada di Yogyakarta. Jadi mana yang perlu didorong dan dikuatkan itulah yang dilakukan oleh Kanwil," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, ORI DIY menerima laporan dari sejumlah eks Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta pada Senin (1/11/2021) lalu. Laporan itu terkait dengan dugaan tindakan penyiksaan oleh oknum-oknum di Lapas Pakem tersebut.
Selain itu sebagai tindaklanjut atas kejadian ini sebanyak lima petugas Lapas Narkotika Pakem juga telah dicopot sementara pada Kamis (4/11/2021) lalu. Menyusul hasil investigasi sementara yang menyatakan kelima petugas itu terindikasi telah melakukan tindakan berlebihan terhadap para WBP.
Hingga Senin (22/11/2021) kemarin tercatat sudah ada 91 orang yang terdiri dari saksi dan mantan WBP yang mengaku sebagai korban penyiksaan di lapas tersebut.
Berita Terkait
-
Aksi Diam Puluhan Eks WBP di Depan Kanwil Kemenkumham DIY, Soroti Kekerasan di Penjara
-
Saksi dan Korban Dugaan Penyiksaan di Lapas Narkotika Yogyakarta Bertambah, Jadi 91 Orang
-
Lanjutkan Investigasi, ORI DIY Dalami Keterlibatan Eks KPLP di Kasus Penyiksaan Napi
-
Ungkap Penyiksaan di Lapas Narkotika, Eks Napi Dipukuli Selama 3 Hari Sejak Masuk Bui
-
Dugaan Kekerasan di Lapas Narkotika, Kemenkumham Minta Petugas Lebih Humanis
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
8 Rekomendasi HP Murah Anti Air dan Debu, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
10 Model Gelang Emas 24 Karat yang Cocok untuk Pergelangan Tangan Gemuk
Terkini
-
Bahaya di Balik Kesepakatan Prabowo-Trump: Data Pribadi WNI Jadi Taruhan?
-
Dampak Larangan Study Tour: Keraton Jogja Ubah Haluan, Tawarkan Wisata yang Bikin Anak Betah
-
Fakta Sebenarnya Jurusan Jokowi di UGM: Bukan Teknologi Kayu? Teman Kuliah Ungkap Ini
-
Misteri Kemeja Putih Jokowi di Reuni UGM: Panitia Angkat Bicara!
-
Gertak Balik! Sahabat Jokowi Geram Dituduh Settingan, Ungkap Sudah Diperiksa Polisi