SuaraJogja.id - Jumlah pasien positif Covid-19 yang terjadi di lingkungan SMA/K bertambah. Saat ini, total jumlah kasus positif sebanyak 23 orang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sleman Novita Krisnaeni mengatakan, awalnya Dinas Kesehatan Sleman menemukan 19 siswa dan satu guru positif Covid-19.
Ia mengatakan, dari dua kasus positif Covid-19 yang awalnya ditemukan di SMA N 1 Cangkringan, didapati tiga kasus baru lewat tracing kepada keluarga siswa.
"Untuk sementara kami merekomendasikan pembelajaran tatap muka (PTM) [di sekolah bersangkutan] dihentikan dua pekan. Kenapa dua pekan? supaya lebih aman, dua kali masa inkubasi," kata dia, Selasa (30/11/2021).
"Jadi yang kontak eratnya barangkali tidak terdeteksi, ketika dia ketemu sudah kami lakukan antisipasi. Sehingga ketika terkena dan OTG, maka sudah selesai masa isolasi selama dua pekan," ungkap Novita.
Hingga saat ini, hasil pemeriksaan sampel tes acak SMK Insan Cendikia, Kapanewon Turi masih belum dapat diketahui. Namun demikian, kasus positif Covid-19 dari hasil tracing telah ditangani dan pasien diarahkan untuk menjalani isolasi; dua orang ke isoter dan satu lainnya isolasi mandiri. Dipastikan tiga kasus baru yang diketahui lewat tracing ini, merupakan anggota keluarga siswa SMA N 1 Cangkringan.
"Tracing sudah close," lanjutnya.
Kepala Balai Pendidikan Sleman Priyo Santoso menyebutkan, temuan kasus positif Covid-19 lewat tes acak PCR yang dilakukan, awalnya terdiri dari dua kasus di SMA N 1 Cangkringan, dua di SMA N 1 Pakem, 14 kasus di SMK N 1 Tempel dan dua kasus di SMA N 1 Seyegan.
Priyo menyebut, pihaknya masih terus menggelar tes acak di tengah berlangsungnya PTM jenjang SMA/K saat ini. Jumlah sampel yang diambil dalam tes acak di SMA/K di Sleman, lebih banyak ketimbang sampel yang diminta oleh Disdikpora DIY.
Baca Juga: UMK Sleman Ditetapkan, Apindo: Walau Berat, Tetapi Kami Siap Laksanakan
Dari yang sebelumnya diminta lima SMA dan lima SMK, Balai Dikmen Sleman memutuskan untuk mengambil sampel sebanyak 43 sekolah. Menurut dia, ada sisi positif yang bisa diambil dengan jumlah sampel yang banyak tersebut.
"Malah mencari yang tidak kelihatan, bahaya juga kalau tidak ketahuan kan bahayanya menyebar ke mana-mana. Karena vaksin itu tidak menjamin, protokol kesehatan tetap edukasikan, harus disiplin. Capaian vaksinasi SMA/K sudah 92,8 persen, angka masih terus diperbarui," terangnya.
Selain itu, ada pelajaran dari kasus ini, bahwa berarti Covid-19 masih ada dan bisa diantisipasi agar tidak menjadi meluas.
Kala ditanyakan penyebab penularan Covid-19 di sekolah, Priyo tak bisa berasumsi banyak. Karena sepengetahuan dirinya, penerapan protokol kesehatan di sekolah sudah baik. Mulai dari mengatur jalan masuk dan keluar siswa serta guru; mengukur suhu tubuh; mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir; menyediakan hand sanitizer; menjaga jarak hingga menerapkan jadwal tatap muka bergilir.
Melihat kondisi itu, Priyo selanjutnya meminta kepada seluruh orang tua siswa untuk dapat mengawasi anaknya saat berada di luar sekolah. Bagaimana penerapan protokol kesehatan dan aktivitas mereka sepulang sekolah.
"Yang kami lihat, amati itu kan lebih di dalam [sekolah], kalau di luar sekolah itu kami lebih pada berharap. Karena tidak mungkin kami ngetutke (mengikuti) anak itu ke mana-mana," ungkap dia.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Update 30 November: Positif Covid-19 Indonesia Tambah 297 Kasus, 7.922 Orang Masih Dirawat
-
Siswa dan Guru Positif Covid-19, 6 Sekolah di Gunungkidul Ditutup
-
Agensi Umumkan Go Kyung Pyo Positif Covid-19
-
Update Kasus Covid-19 di Kepri: Satu Orang Positif di Karimun
-
Temukan 26 Siswa Terpapar Covid-19, Pemkot Jogja Tak Mau Langsung Tutup PTM
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Jogja Siaga Banjir, Peta Risiko Bencana Diperbarui, Daerah Ini Masuk Zona Merah
-
DANA Kaget untuk Warga Jogja: Buruan Klaim 'Amplop Digital' Ini!
-
Heboh Arca Agastya di Sleman: BPK Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Situs Candi
-
Gus Ipul Jamin Hak Wali Asuh SR: Honor & Insentif Sesuai Kinerja
-
Rp300 Triliun Diselamatkan, Tapi PLTN Jadi Korban? Nasib Energi Nuklir Indonesia di Ujung Tanduk