SuaraJogja.id - Banjir lahar hujan yang terjadi akibat hujan deras di puncak Merapi pada Rabu (1/12/2021) menyebabkan putusnya jaringan air bersih di Kali Boyong, Pakem, Sleman.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan mengatakan dampak hujan yang terjadi di puncak Merapi membawa material Merapi ke Kali Boyong. Material Merapi yang ikut hanyut di Kali Boyong menyebabkan putusnya jaringan air bersih dari mata air Kemaduhan.
“Jaringan air bersih di Kali Boyong putus. Itu jaringan air bersih untuk warga,” kata Makwan.
Berdasarkan data Pusdalops BPBD Sleman, material Merapi yang terbawa arus Kali Boyong merusak jaringan air bersih di empat titik: Dusun Boyong dan Dusun Kaliurang Barat, Hargobinangun, Pakem serta Dusun Turgo Tritis dan Dusun Ngepring, Purwobinangun, Pakem.
Baca Juga: Banjir Lahar Hujan Merapi Terjang Proyek Sabodam Kali Senowo Magelang
Terpisah, Lurah Hargobinangun Amin Sarjito mengatakan putusnya jaringan air bersih mililk Pamsimas tersebut terjadi dua kali. Yang pertama terjadi sekitar pukul 16.00 WIB di Dusun Boyong. Jaringan pipa sepanjang 50 meter hanyut. Adapun jaringan air bersih di Kaliurang Barat terjadi sekitar pukul 17.00 WIB.
“Di Kaliurang Barat sekitar 100 meter jaringan pipa putus dan ikut hanyut,” katanya.
Dampaknya, lanjut Amin, putusnya jaringan air bersih di kedua dusun tersebut membuat tersendatnya pasokan air bersih bagi dua RT di masing-masing dusun tersebut.
“Ya di Boyong sekitar 100 KK dan di Kaliurang Barat sekitar 150 KK. Sementara pakai air tandon dulu besok kami kerja bakti,” katanya.
Potensi aliran lahar huian ini sudah diprediksi oleh BPPTKG. Curah hujan yang terjadi di Puncak Merapi dimulai pukul 14:44-15:00 WIB. Total curah hujan 16 mm. BPPTKG mengingatkan agar masyarakat yang beraktivitas di sekitar sungai yang berhulu di Merapi agar meningkatkan kewaspadaan akan bahaya lahar.
Baca Juga: Antisipasi Banjir Lahar, BPBD Sleman Pasang Sensor Baru Peringatan Dini di Kali Boyong
Hingga pukul 17.14 WIB curah hujan tercatat 75 mm. Dilaporkan banjir lahar hujan juga terjadi aliran di sungai Kuning dan Gendol.
Terpopuler
- Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
- Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
- Innalillahi Selamat Tinggal Selamanya Djadjang Nurdjaman Sampaikan Kabar Duka dari Persib
- Jabat Tangan Erick Thohir dengan Bos Baru Shin Tae-yong, Ada Apa?
- 8 HP Samsung Siap Kantongi One UI 7 Berbasis Android 15, Langsung Update Bulan Ini!
Pilihan
-
Tim Piala Dunia U-17 2025: Usia Pemain Zambia Diragukan Warganet: Ini Mah U-37
-
Meski Berada di Balik Jeruji, Agus Difabel Nikahi Gadis Dengan Prosesi Perkawinan Keris
-
7 Rekomendasi HP Murah RAM 12 GB terbaik April 2025, Performa Handal
-
Massa Dikabarkan Geruduk Rumah Jokowi Soal Ijazah Palsu, Hercules: Itu Asli, Jangan Cari Masalah!
-
Koster Minta Dinas Pertanian Bali Belajar ke Israel : Jangan Gitu-Gitu Aja, Nggak Akan Maju
Terkini
-
Suap Tanah Kas Desa Trihanggo Terungkap, Lurah dan Pengusaha Hiburan Malam Ditahan
-
Tunggu Hasil Mediasi Mangkubumi, Warga RW 01 Lempuyangan Tolak Pengukuran Rumah PT KAI
-
Tak Puas dengan Pembuktian UGM, Massa TPUA Segera Sambangi Jokowi di Solo
-
Parkir ABA bakal Dibongkar, Sultan Pertanyakan Munculnya Pedagang Tapi Jukir Harus Diberdayakan
-
Guru Besar UGM Dipecat Karena Kekerasan Seksual, Kok Masih Digaji? UGM Buka Suara