SuaraJogja.id - Warga Ukraina dilaporkan tersesat saat mendaki Gunung Merbabu. Sehari kemudian tepatnya Minggu (5/12/2021) pria yang mendaki bersama dua rekannya itu berhasil ditemukan.
Diketahui tiga orang asal Ukraina bernama Dean, Alex dan Mykola pada Sabtu (4/12/2021) mendaki Gunung Merbabu. Ketiganya menuju Gunung Merbabu melalui jalur Selo.
Keberadaan mereka diketahui oleh petugas Resort Selo Sabtu pagi. Saat tiba di kantor, petugas melihat ada dua sepeda motor terparkir.
Petugas memeriksa rekaman closed circuit television (CCTV) dan menemukan ketiganya tiba di Resort Selo sekitar pukul 05.45 WIB. Kemudian, 10 menit berikutnya mereka mulai mendaki di jalur pendakian yang sebetulnya masih ditutup ini.
Baca Juga: Salatiga Dihantam 17 Kali Gempa dalam Sehari, Ada Sesar Merbabu, Merapi hingga Telomoyo
“Mendaki lewat Selo tidak sesuai prosedur. Mereka naik sampai puncak Kenteng Songo. Terus turun,” kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Junita Parjanti seperti dikutip dari Harianjogja.com, Minggu (5/12/2021).
Junita menjelaskan pada saat perjalanan turun, Dean dan Alex berjalan di depan. Mykola berjalan di belakang dan tertinggal sebab usianya berusia 60 tahun. Ketiganya turun bersama meski berjalan berjauhan.
Pada saat ketiga melewati Pal HM 25 sampai Pal HM 22, Mykola tertinggal sekitar 200 meter. Saat Dean dan Alex tiba di Pal HM 22, Mykola tak terlihat. Mereka menunggu Mykola hingga 40 menit namun tak juga terlihat.
Mykola tampaknya mengatur ponselnya memakai GPS sebagai panduan. Hujan deras yang terjadi pada saat itu menghambat jalannya.
Pada jalur antara Pal HM 25 sampai Pal HM 22 ini ada sebuah persimpang yang seharusnya terlihat jelas. Jalur yang benar adalah berbelok ke kanan dengan rute agak menurun. Sedangkan, ke kiri merupakan jalur penelitian menuju Blok Tulangan.
Baca Juga: Viral! Joget TikTok Di Atas Tugu Gunung Merbabu, Pria Ini Diolok-olok Warganet
“Saat itu, dia ragu mau ambil ke kanan. Akhirnya pilih jalan arah satunya. Saking lebatnya hujan jarak pandang hanya satu meter. Pandangannya tak jelas akhirnya mengambil jalan yang salah ini terus. Makin ke timur ke arah Ampel. Namanya Blok Tulangan. Ini hutan Taman Nasional Merbabu paling rapat,” ujar dia.
Dean dan Alex tiba di Resort Selo sekitar pukul 17.00. Ia melapor kepada petugas bahwa masih ada satu temannya di atas. Petugas pun mulai menyiapkan tim evakuasi. Namun, hujan deras membuat evakuasi ini tertunda. Tim ini baru berangkat pada pukul 20.00.
Proses evakuasi melibatkan Tim SAR Rajawali dan Masyarakat Peduli Api Taman Nasional Merbabu dengan total 11 orang. Tim ini dibagi menjadi dua kelompok.
Tim SAR menduga Mykola tersesat di Blok Tulangan. Namun, pada rencana awal, rute pencarian hanya berada di kawasan sampai Pal HM 25. Sebab, Blok Tulangan merupakan hutan yang rapat dan berbahaya.
“Tim SAR lalu memutuskan mencari ke Blok Tulangan. Mykola ditemukan kedinginan. Ia duduk. Untuk menghangatkan diri, dia menjadikan daun kering sebagai selimut,” sambung Junita.
Menurut Junita, ketiga pendaki ini bukanlah pendaki profesional. Mereka mendaki tanpa perbekalan yang memadai. Bahkan, mereka hanya membawa air minum.
Ia menjelaskan jalur pendakian Gunung Merbabu masih ditutup kecuali jalur Suwanting dan Thekelan. Pembukaan jalur pendakian harus berdasarkan rekomendasi bupati dan Satgas Covid-19.
Tak hanya itu, untuk mendaki di semua jalur pendakian, warga harus mendaftarkan diri secara online. Sistem booking online mengacu pada kuota yang tersedia di setiap jalur. Apabila kuota penuh, seseorang tidak bisa mendaftar lagi.
“Pengunjung yang datang langsung sekarang tidak kami layani,” ujar dia.
Ia mengimbau kepada masyarakat agar mempersiapkan diri sebaik mungkin sebelum mendaki. Bawa perbekalan dan kondisi fisik yang baik. Untuk mengetahui kondisi Merbabu, pendaki bisa mengamati lebih dahulu melalui media sosial.
“Apalagi ini musim sangat ekstrem. Jangan sampai mendaki malah berakibat pada hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Junita.
Berita Terkait
-
Awas Bikin Bucin! Ulasan Buku Puisi Kuajak Kau ke Hutan dan Tersesat Berdua
-
200 Orang Terlibat Pencarian, Bocah 6 Tahun Ditemukan Selamat Setelah 4 Hari Tersesat di Hutan
-
Mengatasi Tantangan di Gunung Merbabu
-
Ramai Dikaitkan Mistis saat Perempuan Ini Turun Gunung Sendirian: Mbaknya Aja yang Lupa Jalan
-
Kami yang Tersesat pada Seribu Pulau: Bersikap Dewasa dan Bertahan di Situasi Serba Tidak Nyaman
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Sunarso Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi