Sementara untuk kekerasan seksual, lanjut dia, paling banyak dilakukan oleh orang terdekat dan orang yang dikenal. Terakhir pihaknya menangani kekerasan seksual terhadap seorang pelajar kelas 10 sebuah SMK Wonosari yang merupakan warga Semanu.
"Kekerasan seksual tersebut dilakukan oleh bapak tirinya," tambahnya.
Terkait umur, ia mengaku tidak mencatat secara detil karena pihaknya hanya fokus pada penanganan korban. Namun kebanyakan kekerasan seksual yang menimpa perempuan dan anak dilakukan oleh orang yang telah dewasa atau cukup umur.
Tak Berani Melapor
Baca Juga: Disabilitas Korban Kekerasan Seksual: Dipandang Sebelah Mata
Ia mengakui tak sedikit pula yang tidak berani melapor ke pemerintah ataupun Kepolisian karena mendapat ancaman atau tekanan dari pelaku sendiri. Sehingga para korban lebih memilih untuk memendam apa yang mereka alami baik secara fisik maupun mental tersebut.
Di samping itu, banyak korban belum banyak yang tahu kemana mereka harus melaporkan kekerasan yang ia terima. Kebanyakan mereka tidak tahu jika ada pendampingan apabila kasus kekerasan menimpanya.
Ia menyebut, kekerasan akibat pandemi disebabkan karena keterbatasan ruang gerak, kejenuhan di dalam rumah dan masalah ekonomi. Berbagai macam kasus kekerasan menimpa perempuan dan anak, di antaranya seperti kekerasan psikis, fisik, seksual, dan penelantaran.
"Kasus ini saling berkaitan, kami memang fokus edukasi kepada masyarakat agar tidak merasa takut untuk melapor. Dari dua yang kami dampingi rerata pemicunya adalah masalah-masalah tersebut," ucapnya.
Sebelum sampai ke mejanya, biasanya kasus pencabulan tersebut sudah ada yang melalui proses mediasi yang dilakukan oleh pelaku, korban dengan disaksikasikan oleh keluarga korban dan tokoh masyarakat.
Baca Juga: Moeldoko Apresiasi Baleg Setujui RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual Jadi Inisiatif DPR
Pihaknya melakukan pendampingan hingga korban benar-benar pulih secara psikis. Di samping itu, pendampingan juga dilakukan agar hak-hak korban terutama yang masih anak-anak tetap terpenuhi. Di antaranya pendidikan ataupun hal lainnya.
Pelaku Kekerasan Orang Terdekat
Terpisah, Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Gunungkidul, Ipda Ratri Ratnawati mengatakan, di tahun 2020 terdapat 26 kasus kekerasan yang dimana korbannya ialah perempuan dan anak. Kasus ini meningkat bila dibandingkan dua tahun terakhir.
"Pada tahun 2018 pihaknya menangani 15 kasus. Sementara pada 2019 menangani 16 kasus," terangnya.
Ratri menyebut, kekerasan terhadap perempuan dan anak paling banyak ialah kasus KDRT. Di mana selama masa pandemi covid-19 berlangsung di 2021, hingga akhir pekan kemarin sudah ada 18 kasus yang mereka tangani. Masalah ekonomi selama pandemi menjadi salah satu pemicu dari kasus kekerasan tersebut.
Ratri mengungkapkan, dari 18 kasus yang masuk selama tahun 2021 ini sudah ada sekitar 15 kasus yang mereka selesaikan dan masuk ke pengadilan. Beberapa diantaranya sudah diputus oleh Pengadilan Negeri namun ada juga yang masih menjalani proses persidangan. Sebanyak 3 kasus masih dalam proses penyidikan dan melengkapi berkas acara pemeriksaan sebelum akhirnya nanti diserahkan ke kejaksaan sebelum disidangkan di pengadilan.
Berita Terkait
-
Derita Penyintas Kekerasan Seksual di Sumut, Trauma Melihat Orang Dewasa
-
Anak Korban Kekerasan Seksual di Kepri Diminta Berani Bersuara
-
Kekerasan Seksual di Pesantren: Ini Rayuan Herry Wirawan Membujuk Santri yang Dihamilinya
-
Menteri PPPA : Kasus Kekerasan Seksual Justru Terjadi di Tempat Dianggap Aman
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Diogo Jota Tewas di Jalanan Paling Berbahaya: Diduga Pakai Mobil Sewaan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
-
CORE Indonesia: Ada Ancaman Inflasi dan Anjloknya Daya Beli Orang RI
Terkini
-
Kelana Kebun Warna: The 101 Yogyakarta Hadirkan Pameran Seni Plastik yang Unik dan Menyentuh
-
BRI Dukung UMKM Sanrah Food Berkembang dari Warung ke Ekspor Global
-
Langgar Aturan Imigrasi, 14 WNA Dideportasi Imigrasi Yogyakarta
-
Setya Novanto Bebas Lebih Cepat? MA Pangkas Hukuman Korupsi e-KTP, Pakar Geram!
-
Solo-Jogja Makin Lancar: Tol Klaten-Prambanan Beroperasi Penuh, Ini yang Perlu Anda Siapkan