SuaraJogja.id - Tidak mendapatkan respon positif dari Pemda DIY maupun Pemkot Yogyakarta, PKL Malioboro dari sisi timur yang menolak relokasi mengadu ke DPRD DIY, Rabu (15/12/2021). Mereka kembali menegaskan menolak pemindahan tempat usaha kuliner mereka ke eks Bioskop Indra maupun eks Dinas Pariwisata DIY.
Penolakan relokasi PKL dalam rangka pengajuan Sumbu FIlosofi sebagai warisan dunia tak benda ke UNESCO tersebut bukan tanpa sebab. PKL beralasan mereka tidak merugikan penggunaan trotoar para pejalan kaki maupun pemilik toko di sisi timur.
"PKL disi kuliner timur malioboro kan tidak berjualan di trotoar yang dipakai pejalan kaki. Juga tidak mengganggu toko sehingga mestinya tidak perlu direlokasi,"ungkap Ketua DPD Asosiasi Pedagang Kaki Lima Yogyakarta (APKLY), Wawan Suhendra di DPRD DIY, Rabu Siang.
Alih-alih dipindah di tempat yang tidak representatif, PKL meminta Pemda dan Pemkot menata mereka dalam rangka mempercantik Malioboro. Beberapa perguruan tinggi (PT) sudah bersedia membantu PKL mewujudkan penataan Malioboro tanpa harus memindah mereka.
Wawan meyakini, PKL disi barat pun juga menolak untuk direlokasi. Tidak adanya jaminan kepastian penghasilan di dua tempat baru membuat mereka khawatir. Padahal ada 2.000 lebih PKL yang menggantungkan hidupnya dengan berjualan di Malioboro.
"Kami paham pemerintah ingin mengubah [wajah] malioboro sesuai pengajuan ke UNESCO, tapi kan mengubah tidak harus memindah PKL," tandasnya.
Wakil Ketua Komisi B DPRD DIY, R Dwi Wahyu meminta Pemda DIY mengoptimalkan koordinasi dengan Pemkot sebelum relokasi dilakukan. Dengan demikian ketakutan PKL akan program tersebut tidak perlu terjadi.
"Prinsip penataan ini harus dalam koordinasi gubernur, termasuk bagaimana tempat relokasi di bioskop indra seperti apa, di eks dinas pariwisata juga seperti apa," ungkapnya.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi mengungkapkan relokasi tersebut terus dikoordinasikan dengan Pemkot DIY, termasuk Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta. Pemda memastikan kebijakan itu tidak akan menjerumuskan PKL.
Baca Juga: Pemkot Jogja Terapkan Buka Tutup Jalan dan Batasi Pengunjung Malioboro di Malam Tahun Baru
"Kita juga tidak akan memisahkan antara kuliner dan non kuliner. Dua tempat relokasi tersebut akan menampung semua, kita baru lakukan pendataan untuk secepatnya bisa dilakukan pemindahan pada awal tahun [2022] nanti," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Bidik Peningkatan Kunjungan Wisatawan Mancanegara, Pemkot Jogja Dorong Tambahan Direct Flight
-
Usai Viral Sebut Jokowi Bukan Alumni, Layanan LISA AI UGM Tak Bisa Digunakan
-
Gudeg Legend di Jogja Sediakan Makanan Gratis, Sajikan Menu Nusantara untuk Perantau Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Spesial Jumat Berkah untuk Warga Jogja: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
UGM Buka Peluang Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera