SuaraJogja.id - Dinas Perhubungan (Dishub) DIY memastikan tidak ada putar balik kendaraan saat momen libur natal dan tahun baru (nataru) mendatang. Kendati begitu pemeriksaan kendaraan bermotor tetap akan dilakukan meskipun hanya secara acak.
Kepala Dishub DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti menuturkan pemeriksaan kendaraan itu akan dilakukan bersama dengan jajaran kepolisian. Dengan membentuk posko-posko pelayanan di sejumlah titik termasuk di perbatasan wilayah DIY.
"Kalau kami sendiri untuk nataru sama seperti sebelumnya, kami ada posko layanan. Nanti kami ngikut dengan kepolisian ketika ada random cek juga pada pelaku perjalanan," kata Made saat dihubungi awak media, Selasa (21/12/2021).
Masih sama seperti posko-posko pemeriksaan sebelumnya, kata Made akan ada tiga titik pos pelayanan saat nataru nanti di perbatasan DIY. Di antaranya Prambanan dan Tempel yang ada di Sleman serta Temon di wilayah Kulon Progo.
Baca Juga: Dishub DIY Paksa 10 Bus Pariwisata Putar Balik karena Tak Lolos Pemeriksaan Kartu Vaksin
"Kami yang di pos perbatasan Tempel, Prambanan dan Temon itu ngikut di kepolisian. Jadi posko pelayanan kepolisian. Kebetulan kan dari pihak kepolisian mendirikan dua pos, jadi kami nanti bergabung di sana. Ada petugas Dishub-nya di sana," ucapnya.
Made menuturkan pendirian pos itu tidak hanya di perbatasan saja. Dishub DIY juga akan mendirikan sejumlah pos pemeriksaan atau skrining pada simpul-simpul jalan.
Nanti pihaknya akan berkoordinasi lebih lanjut dengan jajaran Dishub kabupaten dan kota yang ada. Berdasarkan rencana yang sudah disusun posko-posko tersebut akan berlangsung mulai pada 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022 mendatang.
"Nanti kami juga ada petugas yang patroli. Jadi kan kita ada yang statis dan patroli. Rencana mulai tanggal 24 Desember sampai 2 (Januari). Tapi nanti kami jaga sampai tanggal 4 (Januari) sebab kita yakin masih ada yang sisa-sisa (pemudik) itu," ungkapnya.
Ia menyampaikan sejumlah syarat yang harus dilengkapi para pelaku perjalanan saat momen nataru nanti. Selain dari kelengkapan vaksinasi Covid-19, surat keterangan hasil pemeriksaan antigen juga perlu dilampirkan.
Baca Juga: Kurangi Risiko Kecelakaan, Dishub DIY Cek Kelaikan Angkutan Umum dan Angkutan Barang
"Kita sudah sosialisasi ya bahwa pelaku perjalanan di masa nataru ini memang wajib untuk, yang Jawa Bali kan vaksin lengkap. Kemudian, dilengkapi dengan surat keterangan negatif antigen," tuturnya.
Berita Terkait
-
Kebijakan Penurunan Harga Tiket Pesawat di Nataru Dianggap 'Akal-akalan', Penumpang Sebut Sama Saja
-
Pertumbuhan Trafik Broadband Telkomsel Naik 17,95 Persen Sepanjang Nataru 2025
-
Smartfren Catatkan 3 Kota Ini Alami Peningkatan Trafik Data Tertinggi Sepanjang Nataru 2025
-
Jangan Abaikan! 8 Ritual Wajib Pasca Mudik Nataru untuk Motor Kesayangan
-
Menhub Ungkap Banyak Masyarakat yang Gagal Liburan di Nataru 2025
Terpopuler
- Dukung Penyidik Tahan Nikita Mirzani, Pakar Justru Heran dengan Dokter Reza Gladys: Kok Bisa...
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Hotman Paris Skakmat Fidaus Oiwobo, Ketahuan Bohong Soal Keturunan Sultan Bima
Pilihan
-
Saham BJBR Anjlok, Aksi Jual Marak Usai Dirut dan Corsec Terjerat Korupsi Dana Iklan Bank BJB
-
Owner Wong Solo Grup Laporkan Pengusaha Asal Bekasi dalam Kasus Penipuan Investasi
-
Sosok Widi Hartoto Corsec Bank BJB Tersangka Kasus Korupsi Iklan, Punya Harta Miliaran Rupiah
-
Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja
-
Driver Ojol Dapat 'Tunjangan Hari Raya (THR)' 2025, Ini Kriteria dan Syaratnya
Terkini
-
Jogja Masuk 11 Besar, OJK Terima 58 Ribu Lebih Aduan Kejahatan Keuangan
-
Pelaku Pembakaran Gerbong di Stasiun Yogyakarta Jadi Tersangka, KAI Alami Kerugian Rp 6,9 Miliar
-
Cakupan Kepemilikan Dokumen Kependudukan Bantul Capai Target Nasional
-
Pertama di Indonesia, Wamenkop Resmikan Koperasi Merah Putih Gapoktan Sidomulyo di Sleman
-
Ekonom UGM Soroti Isu Sri Mulyani Mundur, IHSG Bakal Memerah dan Sentimen Pasar Negatif