Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 04 Januari 2022 | 19:06 WIB
Salah satu spot swafoto di Pantai Glagah yang dimanfaatkan berfoto-foto dengan latar proyek YIA. - (ANTARA/Sutarmi)

SuaraJogja.id - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Kulon Progo menyebut capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2021 meleset dari target yang ditetapkan. Hal ini sebagai dampak dari pandemi Covid-19 serta sejumlah kebijakan yang ditetapkan pemerintah sepanjang tahun lalu.

Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo Joko Mursito menuturkan target PAD dari sektor pariwisata di Bumi Binangun sendiri pada tahun lalu mencapai Rp3,8 miliar. Namun pada realisasinya, hanya diperoleh sebesar Rp3,3 miliar saja.

"Objek wisata hanya bisa buka beberapa saat. Ditambah dengan pengetatan protokol kesehatan yang ketat sehingga target tidak tercapai. Sehingga, hanya awal tahun dan ujung akhir tahun yang mampu meningkatkan retribusi pariwisata," kata Joko Mursito saat dikonfirmasi awak media, Selasa (4/1/2022).

Joko merinci khusus untuk periode momen libur natal dan tahun baru (nataru) kemarin tepatnya tanggal 19-31 Desember 2021 ada sebanyak 51.907 orang yang datang ke Kulon Progo. Sedangkan untuk jumlah kunjungan wisatawan tertinggi sendiri tercatat pada 26 Desember 2021 yakni menyentuh angka 11.542 wisatawan.

Baca Juga: Pemkab Kulon Progo Bersinergi dengan AMSI Yogyakarta, Dorong Pembangunan di Kulon Progo

Jika ditotal secara keseluruhan kunjungan wisatawan di Kulon Progo sepanjang tahun 2021 lalu mencapai 577.732 orang. Dengan beberapa objek wisata yang masih menjadi primadona tersendiri.

"Pantai Glagah saja menyumbang 5.670 wisatawan pada 26 Desember 2021 lalu itu. Kalau untuk jumlah kunjungan wisatawan pada 1-2 Januari (2022) tercatat 34.716 wisatawan," terangnya.

Disampaikan Joko, pada tahun 2022 ini Dispar Kulon Progo akan terus mengembangkan sektor pariwisata di wilayahnya. Termasuk salah satunya dengan membentuk Badan Promosi Pariwisata Kulon Progo.

Badan Promosi Pariwisata Kulon Progo sendiri sudah mulai dibentuk pada 12 November 2021 lalu. Sebagai tindaklanjut atas UU Pariwisata nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan.

Pembentukan itu dalam rangka membantu promosi objek wisata di wilayah ini supaya menangkap peluang adanya Bandara Internasional Yogyakarta dan mampu membangkitkan ekonomi masyarakat pada masa pandemi COVID-19 ini.

Baca Juga: Semua Siswa Sudah Divaksin, 206 SD di Kulon Progo Gelar PTM 100 Persen

Ia mengatakan, adanya Yogyakarta International Airport atau Bandara YIA dan Candi Borobudur sebagai destinasi wisata super prioritas menjadi alasan agar membentuk Badan Promosi Pariwisata ini.

"Targetnya di pertengahan Januari ini Badan Promosi Pariwisata Kulon Progo akan dikukuhkan agar dapat segera bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan lebih kuat mengampu program yang akan dilaksanakan," ucapnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Kulon Progo Fajar Gegana mengatakan bahwa visi - misi Dinas Pariwisata menjadi dasar program untuk Badan Promosi Pariwisata Kulon Progo. Visi misi Dinas Pariwisata ini sungguh luar biasa yang berarti kita memiliki cita-cita yang besar juga.

"Oleh karena itu bisa digunakan Badan Promosi Pariwisata Kulon Progo sebagai dasar pemikiran kalian untuk menciptakan pariwisata Kulon Progo sebagai icon dan jati diri," katanya.

Fajar berharap badan promosi ini dapat memajukan sektor pariwisata, di era digitalisasi. Ia juga berharap informasi yang disebarkan kepada masyarakat agar mudah dipahami dan ada nilai-nilai yang ditonjolkan.

"Semoga badan promosi pariwisata ini dapat melengkapi program-program Dinas Pariwisata, serta SDM di Kulon Progo meningkat," kata Fajar.

Load More