SuaraJogja.id - Setelah lima tahun, UGM kembali menggelar pemilihan rektor (pilrek) baru pada tahun ini. Rektor baru akan menggantikan Panut Mulyono untuk memimpin UGM periode 2022-2027.
Penjaringan bakal calon rektor pun mulai digelar. UGM membuka proses seleksi pendaftaran mulai 24 Januari hingga 9 Maret 2022 mendatang.
Dalam proses pilrek kali ini, sejumlah aturan kembali diterapkan UGM. Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (mendikbudristek) RI kembali mendapatkan jatah suara 35 persen dalam penetapan rektor terpilih pada 23-25 Mei 2022 nanti.
"Suara 35 persen masih diserahkan ke mendikbudristek untuk penetapan satu dari tiga calon rektor. Suara itu bisa diberikan pada satu orang maupun dibagi ketiganya nanti," ujar Sekretaris Panita Kerja (Panja) Pilrek UGM, Prof Sulistiowati disela Sosialisasi Penjaringan Bakal Calon Rektor UGM di kampus setempat, Kamis (20/01/2022).
Selain suara Mendikbudristek, pada pilrek kali ini UGM mempersilahkan masyarakat umum untuk ikut berperan serta. Keterlibatan publik diberikan melalui kesempatan untuk memberi masukan dan pertanyaan kepada para calon rektor melalui laman penjaringan seleksi rektor UGM.
Selain masyarakat, anggota Majelis Wali Amanat (MWA) UGM yang mewakili masyarakat juga diberi kesempatan untuk memberikan masukan. Diantaranya Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, Dato Sri Tahir, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Menlu Retno LP Marsudi, Mensesgne Pratikno dan Direktur Utama Pertamina Geothermal Energi (PGE), Ahmad Subarkah Yuniarto.
"Keikutsertaan masyarakat dari anggota MWA dari perwakilan masyarakat juga diwadahi di komisi eksternal untuk memberikan masukan dan pertanyaan pada calon rektor," ujarnya.
Sementara Ketua Panja Pilrek UGM, Prof Subagus Wahyuono mengungkapkan Rektor UGM saat ini, Panut Mulyono tidak bisa kembali maju dalam pilrek mendatang. Sebab Panut tidak memenuhi syarat dari Peraturan MWA Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Seleksi Calon Rektor dan Pemilihan Rektor UGM.
"Pak Panut tidak bisa mencalonkan [rektor] lagi karena sesuai pasal 2 peraturan MWA nomor 3 tahun 2016, statuta rektor UGM dibatasi usia belum 60 tahun saat pelantikan," jelasnya.
Baca Juga: Komentari Nikah Beda Agama Nadiem Makarim dan Istri, Humas Partai Ummat Dikecam Warganet
Dalam pilrek kali ini, sejumlah persyaratan juga harus dipenuhi. Diantaranya berkewarganegaraan Indonesia, berstatus sebagai dosen PNS atau dosen Pegawai Universitas serta mempunyai komitmen terhadap pelestarian dan pengembangan nilai-nilai dan jati diri UGM.
Bakal Calon Rektor juga harus berwawasan luas mengenai pendidikan tinggi, bergelar doktor dan belum berusia 60 tahun pada saat dilantik menjadi rektor. Selain itu tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 tahun.
Selain itu, bakal calon rektor periode kali ini juga diwajibkan untuk membuat Surat Motivasi dan Narasi Personal. Kedua persyaratan ini termasuk di dalam dokumen Daftar Riwayat Hidup yang juga memuat penjabaran kebijakan umum Universitas ke dalam program kerja dan strategi pencapaian tujuan oleh Bakal Calon Rektor sebagai salah satu persyaratan administrasi.
Persyaratan tambahan ini dibuat untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang motivasi dari bakal calon dan kemampuannya untuk menjelaskan mengapa bakal calon merupakan figur yang tepat untuk memimpin UGM dalam lima tahun ke depan.
“Harapannya, ke depan kinerja dan pencapaian dari Rektor UGM lebih mudah dinilai dan dievaluasi berdasarkan dokumen tersebut,” imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Tag
Berita Terkait
-
Jaksa Ajukan Banding Kasus Heru Hidayat, Pukat UGM: Lebih Baik Fokus ke Pengembalian Uang Negara
-
Heru Hidayat Lolos Hukuman Mati Dapat Vonis Nihil, Pukat UGM Soroti Hal Ini
-
Nusantara Jadi Nama Ibu Kota Baru, Dosen Filsafat UGM: Justru Indonesia Sentris
-
Dugaan Kekerasan Seksual, Appridzani Mahasiswa Pascasarjana UGM Dilaporkan ke Polda Jatim
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Thijs Dallinga Ogah Bahas Peluang Bela Belanda, Sepakat Perkuat Timnas Indonesia?
- 1 Detik Naturalisasi 9 Pemain Keturunan Ini Harga Pasaran Timnas Indonesia Tembus Rp 1 Triliunan!
Pilihan
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
Terkini
-
Target PAD Pariwisata Bantul Terlalu Ambisius? Ini Strategi Dinas untuk Mengejarnya
-
Marak Pembangunan Abaikan Lingkungan, Lanskap Ekosistem DIY Kian Terancam
-
Status Kedaruratan Ditingkatkan Pasca Kasus Leptospirosis, Pemkot Jogja Sediakan Pemeriksaan Gratis
-
Bosan Kerja Kantoran? Pemuda Ini Buktikan Keripik Pisang Bisa Jadi Bisnis Menguntungkan di Kulon Progo
-
PSBS Biak 'Kuasai' Maguwoharjo, Pemkab Sleman Beri Lampu Hijau, Bagaimana Nasib PSIM?