SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman menarget pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp950 miliar pada tahun 2022. Optimalisasi pemungutan pajak akan terus dilakukan untuk mencapai target tersebut.
Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sleman Haris Sutarta menuturkan target PAD tersebut ditetapkan dengan harapan kondisi pandemi Covid-19 berangsur membaik. Artinya tidak ada lagi lonjakan kasus yang menyebabkan sektor perekonomian terganggu.
"PAD Sleman tahun ini Rp950 miliar. Itu mudah-mudahan asumsi saya tidak ada ledakan Covid-19 artinya perekonomian mulai bangkit sampai dengan akhir tahun. Kalau tahun kemarin Rp780 miliar," kata Haris kepada awak media, Jumat (21/1/2022).
Haris tidak memungkiri bahwa pandemi Covid-19 masih menjadi momok dalam perekonomian di Bumi Sembada. Terlebih jika kemudian kasus corona kembali melonjak sehingga diperlukan pembatasan ruang gelak dengan penyekatan-penyekatan yang ada.
Baca Juga: Antisipasi Parkir Nuthuk, Dishub Sleman Kumpulkan Data Jukir dan Pengelola Parkir
Hal itu kemudian membuat pemenuhan atau realisasi target PAD tidak terpenuhi. Mengingat bahwa sektor pariwisata juga menjadi salah satu penyumbang terbesar PAD di Sleman.
"Kendala paling besar memang pandemi Covid-19 ini. Karena kalau ada penyekatan ini yang namanya wisata kan kedatangan orang, kalau orang ngga bisa masuk kan tidak berjalan," terangnya.
"Apalagi sektor pariwisata menjadi sektor yang paling banyak menyumbang PAD. Seluruh komponen pendapatan pajak daerah khususnya itu dari sektor pariwisata, hotel dan restoran itu. Cuma memang yang paling besar itu dari BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan)," paparnya.
Disampaikan Haris, kendala pandemi Covid-19 terhadap pemenuhan target PAD sudah dirasakan sejak dua tahun terakhir. Saat tahun 2019 lalu target PAD Sleman sendiri sudah mencapai Rp940 miliar.
Namun akibat pandemi Covid-19 yang melanda target itu kemudian diubah. Bahkan realisasinya pun juga lebih rendah dari target awal tersebut.
Baca Juga: Beredar Video Balap Liar, Begini Langkah Antisipasi Kapolres Sleman
"Waktu itu perkiraan saya di 2019 itu kalau enggak ada Covid-19 capaian di perubahan sudah mencapai Rp1 triliunan, tapi karena Covid-19 ya melorot. Ditambah dengan ada refocusing itu hingga perubahan yang didapat hanya Rp600 sekian miliar. Jauh sekali turunnya hingga Rp.350an miliar waktu itu," tuturnya.
Berita Terkait
-
Tersisa 5 Pekan, Berikut Daftar Tim BRI Liga 1 2024/2025 yang Terancam Degradasi
-
Hasil BRI Liga 1: Momen Pulang ke Rumah, PSS Sleman Malah Dihajar Dewa United
-
BRI Liga 1: Hadapi Dewa United FC, PSS Sleman Bawa Misi Selamatkan Diri
-
Hasil BRI Liga 1: Dipecundangi PSBS Biak, PSS Sleman Terbenam di Dasar Klasemen
-
Masjid Agung Sleman: Pusat Ibadah, Kajian, dan Kemakmuran Umat
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan