"Makasih ya sudah temanin aku," ucapnya.
Nyaris Bunuh Diri
Sejak serentatan peristiwa kekerasan seksual yang dialami, Andini kini sulit untuk tidur nyenyak. Ia mudah terbangun. Mimpi buruk tak jarang menghampirinya.
"Aku terbangun dari tidur tuh seperti kaget. Tidak tahu kenapa," ucapnya.
Baca Juga: Anak Korban Kekerasan Seksual Ayah Kandungnya di Balikpapan Diberi Pendampingan Psikolog
Rekannya yang menjadi teman tidurnya di kos, --sesama perempuan--, kerap melihat Andini tidur sambil menitikkan air mata.
Belum lagi ia dihinggapi perasaan bahwa apa yang terjadi adalah kesalahannya. Efek buruknya, Andini melukai dirinya sendiri menggunakan cutter, tanpa sadar dan kontrol pribadi.
"Tahu-tahu pagi-pagi aku lihat tanganku berdarah," ungkap Andini sambil menertawakan perilakunya yang tak lumrah itu.
"Kadang aku ke warung, aku bilang ke warungnya 'Bu beli silet', aku enggak sadar, muncul saja keinginan beli silet. Aku enggak ngomong siapa-siapa soal itu, sampai berbulan-bulan. Setelah aku mengikuti pendampingan psikolog, aku sudah tidak melukai diri lagi," Andini melanjutkan cerita kelamnya.
Kabar baik lainnya usai mendapat dampingan psikolog, kebiasaan menangis di tengah tidur mulai berkurang.
Baca Juga: Buka Posko Pengaduan Kekerasan Seksual, Nasdem Beri Dampingan Hukum Hingga Layanan Kesehatan
Tetapi untuk perkara mengenal orang baru, Andini masih harus perlahan-lahan menerima mereka.
"Sekarang aku ingin bisa ke psikolog dan psikiater. Jalan yang aku tempuh sudah panjang banget, dari semangat banget sampai aku lemas banget. Sekarang kayak 'ya sudahlah'," ungkapnya.
"Aduh aku ingin sehat-sehat saja, tidak ingin sakit sampai asam lambung, vertigo. Tadinya aku enggak ada sakit-sakit begitu. Kalau akses psikolog atau psikiater untuk feeling fine (merasa baik-baik) saja," tandasnya.
Kampus Tak Terima Laporan Tiga Tahun Terakhir
Rektor UNY Prof Sumaryanto mengatakan dugaan tindak kekerasan seksual yang terjadi kepada sivitas akademika UNY, baik itu mahasiswa, dosen maupun tenaga kependidikan, bisa dilaporkan secara berjenjang.
"Kalau mahasiswa kan ada dewan penasihat akademik, kalau karena suatu lain hal, maka ke Kepala Prodi, Kepala Jurusan, Sekretaris Jurusan, Wakil Dekan, Dekan. Bahkan ada yang langsung melapor ke Rektor," ucap Sumaryanto, Sabtu (22/1/2022).
Berita Terkait
-
Kisah Korban Kekerasan Seksual, Trauma yang akan Dibawa sampai Mati
-
Soroti Kasus Kekerasan Seksual, Jaringan Kulon Progo Bergerak Dorong Semua Pihak Lakukan Langkah Konkrit
-
Dugaan Kekerasan Seksual, Appridzani Mahasiswa Pascasarjana UGM Dilaporkan ke Polda Jatim
-
Meski Prevalensi Kasus Kekerasan Seksual Menurun, Menteri PPPA Tegaskan RUU TPKS Harus Tetap Disahkan
Tag
Terpopuler
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
Pilihan
-
Cerita Simon Tahamata Terlibat Skandal Match-Fixing: Titik Terendah Karier Saya
-
Panduan dan Petunjuk Pembentukan Koperasi Merah Putih: Tahapan, Usaha, Serta Pengurus
-
Bobotoh Bersuara: Kepergian Nick Kuipers Sangat Disayangkan
-
Pemain Muda Indonsia Ingin Dilirik Simon Tahamata? Siapkan Tulang Kering Anda
-
7 Rekomendasi HP Rp 5 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Lega Performa Ngebut
Terkini
-
Prediksi Cuaca DI Yogyakarta Hari Ini, Hujan Masih Terjadi Imbas Kemarau Basah
-
Penggugat Tolak Mediasi Soal Ijazah Jokowi di PN Sleman, Kuasa Hukum UGM Bilang Begini
-
Prabowo Resmikan Koperasi Merah Putih, Siapkah Yogyakarta Jadi Contoh Ekonomi Kerakyatan?
-
90 Persen Alat Produksi PT MTG Ludes Terbakar di Sleman, 3 Kontainer Siap Ekspor Hangus
-
Kebakaran Pabrik Garmen di Sleman: Buruh Terancam PHK, Koalisi Rakyat Jogja Geruduk DPRD DIY