SuaraJogja.id - Setelah sempat tarik ulur, Gubernur DIY, Sri Sultan HB X akhirnya menggelar wilujengan atau syukuran relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) di eks Bioskop Indra, Rabu (26/01/2022) sore. Lokasi baru dengan konsep industrial ini pun diberi nama Teras Malioboro 1 yang rencananya akan ditempati sekitar 900 PKL Malioboro yang terdiri dari kuliner, fashion dan kerajinan.
Wilujengan yang sama juga digelar di eks Dinas Pariwisata (dinpar) DIY. Tempat baru yang dinamai Teras Malioboro 2 tersebut juga akan ditempati sekitar 900 PKL Malioboro. Relokasi dilakukan secara bertahap hingga 7 Februari 2022 mendatang.
Teras Malioboro 1 terdiri dari tiga lantai satu basement. Di setiap lantai berisi ratusan lapak atau kios berukuran sekitar 1,5 x 1 meter hingga 2 x 1 meter yang terbuat dari kayu dan besi.
"Tempat baru ini memberikan ruang bagi PKL untuk fokus bagaimana berdagang dan bersama-sama kami untuk mmpromosikan tempat yang baru dan menjadipilihan bagi para wisatawan maupun bagi warga masyarakat jogja sendiri yang mau belanja di teras malioboro 1 maupun teras malioboro 2," ungkapnya.
Baca Juga: Tak Ada Jaminan Layak dari Relokasi, PKL Malioboro Bakal Kembali ke Tempat Jualan Lama
Menurut Sultan, PKL yang menempati dua lokasi baru ini akan digratiskan sewa lapak selama setahun kedepan. Setelah itu Pemda dan Pemkot Yogyakarta akan mengevaluasi kebijakan tersebut.
Pemda memastikan memindahkan semua PKL Malioboro, baik yang berada di sisi barat maupun timur. Dengan demikian ada keadilan bersama bagi semua PKL dalam mencari penghasilan.
"Tidak boleh ada lagi PKL yang jualan di sepanjang Malioboro. Soalnya nanti kalau boleh [berjualan di malioboro], kasian mereka [PKL] yang pindah. Jadi sama-sama hal [relokasi] ini kita lakukan," paparnya.
Sultan menyebutkan, dirinya juga akan bertemu dengan pemilik toko di sepanjang Malioboro. Pemda meminta setiap pemilik toko untuk tidak menggunakan selasar di luar tokonya untuk menambah luasan lahan untuk berjualan. Sebab kawasan tersebut nantinya akan dimanfaatkan untuk pejalan kaki di sepanjang Malioboro.
"Nanti kami akan berjumpa dalam kesempatan lain dengan para pemilik tokok untuk mengembalikan aset [selasar toko] mereka yang dulu dikrowok (dipakai-red) lima meter [oleh] PKL. [Selasar] akan saya serahkan lagi dengan catatan itu tetap jadi ruang publik bagi pejalan kaki, jangan nanti disitu tokonya njembarke (melebarkan-red) untuk jualan, ya jangan," tandasnya.
Baca Juga: Tarif Parkir Malioboro Sampai Rp350.000, Sandiaga Uno Tekankan Hal Ini
Sultan menambahkan, dengan adanya relokasi PKL Malioboro makaprogram penataan Malioboro sebagai rangkaian Sumbu Filosofi sebagai Warisan Dunia Tak Benda yang diajukan ke UNESCO bisa dilanjutkan. Apalagi direncanakan tim dari UNESCO akan datang ke DIY untuk melihat perkembangan program tersebut.
Berita Terkait
-
Cek Fakta: Demo di Malioboro Februari 2025
-
Pakar Ungkap Makna di Balik Gestur Tangan dan Bibir Sri Sultan HB X saat Bertemu Jokowi
-
Menguak Beda Makna Batik Jokowi dan Sri Sultan HB X, Diduga Corak Naga Tuai Perbincangan
-
Jokowi Bertemu Sri Sultan Hamengkubuwono X, Makna Batik Jadi Sorotan: Motif Ular...
-
Makna Batik Jokowi yang Dipakai Saat Bertemu Sri Sultan HB X, Diduga Bercorak Antaboga
Tag
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
-
Aspirasi Tersampaikan, Ini Momen Aksi TPUA di Rumah Jokowi Dikawal Humanis Polresta Solo
Terkini
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu
-
Pengukuran 14 Rumah di Lempuyangan Batal, Warga Pasang Badan
-
Dari Tenun Tradisional ke Omzet Ratusan Juta: Berikut Kisah Inspiratif Perempuan Tapanuli Utara