Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 27 Januari 2022 | 20:45 WIB
Sejumlah orang tengah mendorong gerobak untuk ditata di tempat berjualan PKL di Malioboro, Kota Jogja, Kamis (27/1/2022). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

Menyusul tidak semua orang akan menjadi penjaga toilet, pihaknya berharap besar kepada pemerintah memberi lapak di dalam selter sementara yang sebelumnya diresmikan Pemkot, yakni di Teras Malioboro II.

Keinginan itu merupakan opsi terakhir yang diharapkan pendorong gerobak agar pemerintah tak memandang sebelah mata kelompoknya.

"Saya sangat berharap ini menjadi pertimbangan pemerintah. Kami hanya meminta sedikit lapak untuk bisa berjualan. Karena di dalam selter tidak mungkin kami mendorong gerobak lagi," harap dia.

Kuat dan 59 orang lainnya bergantung dengan rasa kemanusiaan Pemkot untuk bisa mengakomodasi harapan mereka. Pihaknya hanya bergantung agar permintaan itu terkabul untuk menyambung hidup pendorong gerobak lebih baik kembali.

Baca Juga: Puluhan PKL Malioboro Ngotot Penundaan Relokasi, Minta Keringanan Tunggu Setelah Lebaran

Jangan Tutup Mata

Terpisah, Divisi Penelitian LBH Kota Yogyakarta, Era Harivah meminta agar Pemkot Yogyakarta dan Pemda DIY, jangan menutup mata terhadap dampak relokasi ini. Jika relokasi merupakan jalan terakhir untuk menata agar kegiatan berjualan terlihat lebih rapi, civitas yang ada di Malioboro harus diperhatikan dengan serius.

"Jangan sampai ini diabaikan. Jika memang serius lapak itu dibenahi, selain itu komunitas dan pekerja seperti pendorong gerobak ini harus mendapatkan kejelasan. Karena mereka memiliki peran penting di Malioboro itu," kat Era dihubungi wartawan.

Pihaknya akan tetap mengawal para PKL dan civitas yang ada di Malioboro mendapatkan kejelasan nasib untuk bertahan hidup setelah relokasi. Meski permintaan pedagang untuk  penundaan hingga lebaran 2022 nanti nyaris pupus, pemerintah tidak mengabaikan masyarakatnya yang terancam tak memiliki pekerjaan ke depan.

"Hal ini akan kami kawal terus. Memang masih ada harapan PKL ini untuk relokasi ditunda. Tapi pemerintah rasanya menutup diri dan tak menerima keluhan PKL selama ini," ujar dia.

Baca Juga: Menunggu 18 Tahun, Sri Sultan Akhirnya Gelar Wilujengan Relokasi PKL Malioboro Besok

Load More