Menyusul tidak semua orang akan menjadi penjaga toilet, pihaknya berharap besar kepada pemerintah memberi lapak di dalam selter sementara yang sebelumnya diresmikan Pemkot, yakni di Teras Malioboro II.
Keinginan itu merupakan opsi terakhir yang diharapkan pendorong gerobak agar pemerintah tak memandang sebelah mata kelompoknya.
"Saya sangat berharap ini menjadi pertimbangan pemerintah. Kami hanya meminta sedikit lapak untuk bisa berjualan. Karena di dalam selter tidak mungkin kami mendorong gerobak lagi," harap dia.
Kuat dan 59 orang lainnya bergantung dengan rasa kemanusiaan Pemkot untuk bisa mengakomodasi harapan mereka. Pihaknya hanya bergantung agar permintaan itu terkabul untuk menyambung hidup pendorong gerobak lebih baik kembali.
Baca Juga: Puluhan PKL Malioboro Ngotot Penundaan Relokasi, Minta Keringanan Tunggu Setelah Lebaran
Jangan Tutup Mata
Terpisah, Divisi Penelitian LBH Kota Yogyakarta, Era Harivah meminta agar Pemkot Yogyakarta dan Pemda DIY, jangan menutup mata terhadap dampak relokasi ini. Jika relokasi merupakan jalan terakhir untuk menata agar kegiatan berjualan terlihat lebih rapi, civitas yang ada di Malioboro harus diperhatikan dengan serius.
"Jangan sampai ini diabaikan. Jika memang serius lapak itu dibenahi, selain itu komunitas dan pekerja seperti pendorong gerobak ini harus mendapatkan kejelasan. Karena mereka memiliki peran penting di Malioboro itu," kat Era dihubungi wartawan.
Pihaknya akan tetap mengawal para PKL dan civitas yang ada di Malioboro mendapatkan kejelasan nasib untuk bertahan hidup setelah relokasi. Meski permintaan pedagang untuk penundaan hingga lebaran 2022 nanti nyaris pupus, pemerintah tidak mengabaikan masyarakatnya yang terancam tak memiliki pekerjaan ke depan.
"Hal ini akan kami kawal terus. Memang masih ada harapan PKL ini untuk relokasi ditunda. Tapi pemerintah rasanya menutup diri dan tak menerima keluhan PKL selama ini," ujar dia.
Baca Juga: Menunggu 18 Tahun, Sri Sultan Akhirnya Gelar Wilujengan Relokasi PKL Malioboro Besok
Berita Terkait
-
Transmigrasi Era Baru: Bukan Lagi Sekadar Pindah Pulau! Ini 5 Pilar yang Mengubah Segalanya
-
Israel Sebarkan Hoax? Mesir Tegas soal Rekonstruksi Gaza, Tolak Relokasi Warga Palestina ke Sinai
-
Beda dengan Rano Karno, Pramono Tak Mau Bicara Relokasi Warga Korban Banjir: Takut Dikira Ngarang
-
Cek Fakta: Demo di Malioboro Februari 2025
-
Ultimatum Israel: Bebaskan Sandera atau Perang Baru di Gaza!
Tag
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Libur Lebaran di Sleman, Kunjungan Wisatawan Melonjak Drastis, Candi Prambanan Jadi Primadona
-
Zona Merah Antraks di Gunungkidul, Daging Ilegal Beredar? Waspada
-
Miris, Pasar Godean Baru Diresmikan Jokowi, Bupati Sleman Temukan Banyak Atap Bocor
-
Kawasan Malioboro Dikeluhkan Bau Pesing, Begini Respon Pemkot Kota Yogyakarta
-
Arus Balik Melandai, Tol Tamanmartani Resmi Ditutup, Polda DIY Imbau Pemudik Lakukan Ini