SuaraJogja.id - Warga Padukuhan Pandeyan, Kalurahan Sitimulyo Kapanewon Piyungan resah. Lingkungan mereka menjadi tidak nyaman usai pengelola Hutan Pinus Pengger yang berada di Kapanewon Dlingo mengurug lubang jalur Patuk-Dlingo menggunakan batu kapur yang dihancurkan.
Salah satu warga Pandeyan yang rumahnya di pinggir jalan Patuk-Dlingo, Handayani (42) menuturkan, beberapa tahun terakhir kondisi jalur Patuk-Dlingo terus menurun. Banyak lubang menganga yang membahayakan dan membuat pengendara yang melintas.
"Sekarang kondisinya parah,"papar dia, Selasa (15/2/2022).
Di ruas jalan yang melewati Padukuhan Pandeyan, ada dua lokasi yang kondisi lubang jalannya cukup parah. Di mana lubang jalannya menganga cukup dalam dan lebar serta jumlahnya cukup banyak. Hal ini tentu membuat kenyamanan pengendara terutama wisatawan terganggu.
Kondisi semakin parah karena yang melintas didominasi kendaraan besar. Selain bus pariwisata yang cukup banyak, jalur ini juga sering dilalui truk-truk besar yang mengangkut kayu dalam jumlah yang banyak. Kendaraan besar bertonase besar ini tentu membuat kerusakan jalan semakin parah.
"Kerusakannya semakin banyak. Padahal ini jalur utama wisata menuju ke Dlingo seperti Hutan Pinus Pengger sampai Becici dan Pinus Mangunan. Tentu wisatawan yang lewat banyak,"tutur dia.
Karena dianggap mengganggu kenyamanan wisatawan, maka pengelola Obyek Wisata Pinys Pengger akhirnya berinisiatif menguruk jalan yang rusak tersebut dengan batu kapur yang sudah dihancurkan. Harapannya jalan kembali nyaman ketika dilalui.
Namun maksud baik Pengelola Obyek wisata Pengger ini ternyata berdampak buruk bagi warga Pandeyan. Karena pengurugan jalan menggunakan batu kapur yang telah dihancurkan tersebut menimbulkan debu sangat pekat jika ada kendaraan yang melintas.
"Kalau ada mobil, bus, truk lewat debunya menakutkan,"kata pedagang angkringan dan bakso ini.
Baca Juga: Geledah Rumah Guru SD Terduga Teroris di Gunungkidul, Densus 88 Amankan Laptop dan Busur Panah
Karena debu yang muncul cukup parah, seluruh perabotan rumahnya selalu kotor dipenuhi debu. Bahkan sudah mengganggu pernafasan dan membuat warung angkringan serta bakso miliknya sepi pengunjung. Asma yang diderita anaknya juga sering kambuh.
Pihaknya sudah mencoba melakukan protes kepada pengelola Hutan Pinus Pengger agar membuat langkah mengatasi persoalan tersebut. Namun nampaknya keluhan mereka tidak ditanggapi oleh pengelola. Sudah dua minggu lebih ia terpaksa menyediakan ember berisi air dan kain untuk membersihkan debu di perabotan rumahnya.
"Mbok kasihan kami warga Pandeyan. Karena ndak ada respon ya kami tanami pisang,"tutur dia.
Ketua Koperasi Wisata Mataram (Koperasi Wisata Hutan Pinus Di Dlingo), Ipung Purwoharsono menuturkan, apa yang mereka lakukan sebenarnya merupakan upaya pengelola wisata untuk membuat nyaman wisatawan atau pengendara yang melintas Jalan Patuk-Dlingo tersebut. Karena kondisi jalan utama ke wisata Hutan Pinus di Dlingo memang rusak parah.
"Ya kami lantas mengurugnya. Kalau menimbulkan ketidaknyamanan warga kami meminta maaf,"papar dia.
Karena di musim penghujan maka dampak negatif tersebut tidak akan berlangsung lama. Tanah kapur tersebut nanti akan cepat hilang terbawa aliran air hujan. Sehingga ia meminta warga bersabar sembari menunggu kebijakan pemerintah memperbaiki jalur Patuk-Dlingo ini.
Berita Terkait
-
Jasa Raharja Gunungkidul Beri Santunan ke Ahli Korban Kecelakaan di Depan SMPN 2 Patuk
-
Ugal-ugalan, Pemuda Patuk Tewas Usai Sepeda Motornya Tabrakan dengan Mobil Lawan Arah
-
Gadaikan Mobil Orang, Warga Patuk Ditangkap Saat Bersembunyi di Kamar Mandi Bersama Istri
-
Polisi Gelar Prarekonstrusi Pembunuhan di Patuk, 2 Tersangka Ikut Hadir
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Eks Parkir ABA di Jogja Disulap Jadi RTH, Ini Target & Kapasitas Parkir Pengganti
-
Seleb TikTok Gunungkidul Diduga Tipu Puluhan Juta, Bisnis Celana Boxer Berujung Penjara?
-
Revisi KUHAP: Dosen UGM Ungkap Potensi Konflik Akibat Pembatasan Akses Advokat
-
5 Rekomendasi Hotel di Penang yang Dekat dengan RS Gleneagles
-
DIY Genjot Sertifikasi Dapur MBG: Cegah Keracunan Massal, Prioritaskan Kesehatan Anak