SuaraJogja.id - Pemerintah akan mengembalikan kepemilikan Tanah Tutupan Jepang yang terletak di kawasan Parangtritis ke pemiliknya yang berhak. Tanah Tutupan Jepang adalah tanah yang pernah dikuasai oleh Jepang tahun 1942 dan ditinggalkan begitu saja ketika Indonesia merdeka.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) BPN DIY, Suwito mengatakan akhir tahun 2021 kemarin, Gubernur DIY Sri Sultan HB X selaku ketua Tim Gugus Tugas Reforma Agraria DIY telah menandatangani MoU dengan Tim Reforma Agraria. MoU tersebut berisi kesepakatan bahwa tanah tutupan Jepang akan dikembalikan ke warga setelah penyelesaian inventarisasi terkait kepemilikan tanahnya.
"Kebetulan lokasi itu sudah ada Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS). Sehingga mempengaruhi skenario penyelesaian Tanah Tutupan itu,"ujar dia, Rabu (2/3/2022) saat konsolidasi di Kantor Bupati Bantul.
Menurut dia, karena ada JJLS maka penyelesaian tanah tutupan nanti skenarionya akan dikurangi dengan fasilitas umum (fasum). Sehingga ia meminta partisipasi masyarakat untuk memperlancar proses pengembalian hak tanah tutupan Jepang tersebut.
Untuk menyukseskan penyelesaian tanah tutupan tersebut maka perlu dukungan dan kolaborasi berbagai pihak serta partisipasi masyarakat. Dan saat ini pihaknya tengah mempersiapkan apa saja yang nantinya akan disosialisasikan kepada warga yang memanfaatkan tanah tutupan saat ini.
"Kita memang perlu hati-hati dalam melaksanakan proses ini. Kita tengah mempersiapkan skenario agar masyarakat tetap kondusif," tutur dia.
Suwito menambahkan sesuai hasil koordinasi terakhir, penyelesaian tanah tutupan Jepang ini dilakukan dengan konsolidasi kepemilikan tanah. Di mana ada dua proses yang akan dilalui yaitu penataan aset seperti akses fisik domain Pemerintah Daerah dan akses ekonomi.
Ia menjelaskan berdasarkan reforma agraria, penataan tanah yaitu penataan penguasaan, kepemilikan, pemanfaatan dan pengembangan tanah agar berkeadilan untuk masyarakat. Sehingga tidak semata-mata hanya memberikan hak kepastian hukum berupa sertifikat tetapi juga pemberdayaan masyarakat.
"Jadi tidak hanya sampai pemberian sertifikat tetapi juga pemberdayaannya,"tambah dia.
Baca Juga: Ketua ICMI DIY Nilai Pemindahan IKN Harus Dilakukan: Tapi Tidak Sekarang
Tanah Tutupan Jepang sendiri luasnya ada sekitar 100 hektare dan berada di kalurahan Parangtritis. Untuk bidangnya ia mengaku tidak terlalu hapal namun setidaknya ada 1.000 orang yang saat ini memanfaatkan tanah tutupan Jepang tersebut.
Berita Terkait
-
Kaleidoskop 2024: Rentetan Masalah Polusi, Banjir, dan Kemacetan Masih Terjadi di Jakarta
-
Nurunnisa Setiawan Desak Evaluasi Total Penataan Puncak Usai Wisatawan Meninggal
-
Jalankan Gagasan Presiden, Menteri AHY Tekankan Pentingnya Tanah dalam Urusan Pembangunan
-
Rp 921 Juta Cuan PAD Bantul di Masa Libur Sekolah Juni 2024
-
Kota Tua Ampenan Lombok Mulai Peremajaan, Kekurangan Anggaran Masuk APBD Perubahan 2024
Terpopuler
- Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
- Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
- Jabat Tangan Erick Thohir dengan Bos Baru Shin Tae-yong, Ada Apa?
- TIPU UGM Daftarkan Gugatan Dugaan Ijazah Palsu Jokowi ke Pengadilan
- Rebut Mic dari Pengacara, Adab Lisa Mariana Kena Sentil Psikolog: Emang Ini Sinetron?
Pilihan
-
Massa Dikabarkan Geruduk Rumah Jokowi Soal Ijazah Palsu, Hercules: Itu Asli, Jangan Cari Masalah!
-
Koster Minta Dinas Pertanian Bali Belajar ke Israel : Jangan Gitu-Gitu Aja, Nggak Akan Maju
-
Tanpa Tedeng Aling-aling, Pramono Sebut Bank DKI Tidak Dikelola Profesional: Banyak Kasus Terus!
-
5 HP Murah Mirip iPhone 16: Harga Mulai Sejutaan, Bikin Orang Terkecoh!
-
Kiprah La Nyalla Mattalitti Saat Geger Geden PSSI Kini Rumahnya Digeledah KPK
Terkini
-
Guru Besar UGM Dipecat Karena Kekerasan Seksual, Kok Masih Digaji? UGM Buka Suara
-
Diminta Tunjukkan Ijazah Asli, Dekan Fakultas Kehutanan UGM: Ada di Pak Jokowi
-
Heboh Ijazah Jokowi, UGM Tegas: Kami Punya Bukti, Skripsi Tersimpan di Perpustakaan
-
Banknotes SAR untuk Living Cost Jemaah Haji 2025 dari BRI: Dukungan Proaktif Layanan Haji
-
UGM Dituding Tak Berani Jujur Soal Ijazah Jokowi, Amien Rais: Ada Tekanan Kekuasaan