SuaraJogja.id - Keraton Yogyakarta akhirnya menertibkan tanah Sultan Ground (SG) di Kawasan Bukit Sanglen, Gunungkidul. Penertiban dilakukan dengan pemasangan pagar di Bukit Sanglen Timur, Kapanewon Tanjungsari tersebut.
"Kami memang menertibkan sultan ground dengan memasang pagar karena adanya aktivitas pembukaan jalan akses dengan menggunakan alat berat di kawasan tersebut," ujar Wakil Penghageng II Tepas Panitikisma KRT Suryo Satriyanto, Rabu (02/03/2022).
Menurut Suryo, saat jalan dibangun tanpa izin dengan menggunakan alat berat, aparat sebenarnya sudah mencoba mengimbau dan menghentikan aktivitas tersebut pada 4 Desember 2021 lalu.
Bahkan Tepas Panitikisma sebagai penanggungjawab SG sudah melakukan sosialisasi tentang pemanfaatan tanah SG yang rencananya akan dikembangan sebagai kawasan Pantai Sanglen pada 11 Desember 2021.
Sosialisasi ini difasilitasi Kalurahan Kemadang dan dihadiri masyarakat sekitar Pantai Sanglen, Babinkantibmas, Kapanewon Tanjung Sari, DPTR GK, dan pendamping dari Sat Brimob.
"Setelah proses sosialisasi, disampaikan pula imbauan lisan," jelasnya.
Namun ternyata berbagai pendekatan yang telah dilakukan tidak membuahkan hasil. Pembangunan dan aktivitas pembuatan jalan masih terus berlangsung.
Karenanya Panitikisma memasang plang penanda Tanah Kasultanan di lokasi tersebut. Selain itu plang juga dipasang sepuluh titik lain di Kalurahan Kemadang yang berisi larangan alih fungsi lahan pada 15 Desember 2021 lalu.
Hal ini pun tidak menyurutkan warga dalam melanjutkan pembangunan jalan. Bahkan di kawasan tersebut dilakukan pemasangan patok serta pengecoran jalan di lokasi Bukit Timur Sanglen.
Baca Juga: Bayang-bayang Antraks Sirna di Musim Hajatan, Harga Daging Sapi Melonjak
Panitikisma pun terpaksa mencabut patok-patok tersebut pada 26 Desember 2021. Namun pada 1 Februari 2022 ternyata masih terlihat kegiatan pengecoran yang akhirnya dihentikan Polsek setempat.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Riwayat Masjid Tiban di Gunungkidul, Dipercaya Terhubung ke Masjidil Haram hingga Bisa Kabulkan Hajat
-
Bayang-bayang Antraks Sirna di Musim Hajatan, Harga Daging Sapi Melonjak
-
Kasus Covid-19 di Gunungkidul Bertambah 172 Orang, Penyebaran Kasus Tertinggi Ada di 5 Kecamatan Ini
-
Nahas, Dalam 6 Bulan Terakhir Truk Asal Klaten Ini 3 Kali Terjun ke Jurang di Tegalrejo Gedangsari
-
Pantai Watukodok Kembali Memanas, Panitikismo Pasang Pagar Seng di Bukit Gunungkulon
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
Muhammadiyah dan BSI Rujuk?
-
Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
-
Rekomendasi HP Murah Rp1 Jutaan RAM 6 GB: Kamera 50 MP, Baterai Super Awet
-
Rumit! Ini Skenario Semen Padang, Barito Putera dan PSS Sleman Lolos Degradasi
-
Comeback Bela Timnas Indonesia, 10 Keunggulan Stefano Lilipaly
Terkini
-
Sleman Siapkan Tempat Sampah Raksasa, Bupati: Mampu Tampung Seluruh Sampah DIY
-
Terinspirasi Kisah Nyata! Film Horor 'Dasim' Bongkar Cara Jin Dasim Hancurkan Rumah Tangga
-
Rahasia Dapat Saldo Gratis Rp200 Ribu dari DANA Kaget: Ini Link Aktif untuk Diklaim
-
Kritik Suporter PSS ke Manajeman Viral, Bupati Sleman: Ya Harus segera Berbenah
-
BRI Dorong UMKM dan Energi Hijau dengan Prinsip ESG, Portofolio Rp796 T Hingga Akhir Kuartal I 2025