SuaraJogja.id - Kasus Covid-19 di Kulon Progo masih terus bertambah dalam beberapa minggu terakhir. Hal itu terlihat pula pada tingkat keterisian di bangsal rumah sakit rujukan Covid-19 yang juga meningkat.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo Baning Rahayujati memastikan, penggunaan bangsa isolasi untuk pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayahnya masih mencukupi. Sebab tingkat keterisian secara keseluruhan pun masih berada di bawah 30 persen.
"Dari perhitungan penggunaan bangsal itu untuk keseluruhan kita masih berada di angka 26,52 artinya relatif masih aman di bawah 30 persen," kata Baning saat dikonfirmasi awak media, Minggu (6/3/2022).
Memang, diungkapkan Baning, bangsal ICU untuk perawatan pasien terpapar Covid-19 cukup penuh. Hal itu mengingat kondisi bangsa ICU yang ada juga hanya terbatas saja.
Baca Juga: Tiga Bulan Terakhir, Kulon Progo Catat 34 Pasien Covid-19 Meninggal Dunia
Sejumlah upaya dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19 yang membutuhkan bangsal ICU tersebut. Salah satunya dengan berkoordinasi dengan dua rumah sakit rujukan yang ada di Bumi Binangun yakni RSUD Wates dan Nyi Ageng Serang (NAS) untuk melakukan seleksi lebih ketat pada pasien.
"RSUD Wates dan NAS, mereka akan melakukan seleksi betul kepada pasien-pasien yang memang membutuhkan ICU atau tidak. Apabila kalau sudah tidak membutuhkan ICU atau bisa dipindahkan ke bangsal non ICU maka dipindahkan," ungkapnya.
Kemudian terkait dengan ketersediaan oksigen, Baning menyebut hingga saat ini juga masih terpantau aman atau mencukupi. Hal itu karena didukung oleh RSUD Wates dan NAS yang sudah bisa memproduksi oksigen sendiri.
"Sehingga (ketersediaan oksigen di Kulon Progo) masih dalam kondisi aman," ucapnya.
Dengan kondisi rumah sakit dan oksigen yang masih mencukupi tadi, Baning mengimbau masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19 terlebih dengan gejala ke arah sedang hingga berat wajib dibawa ke rumah sakit.
Baca Juga: Dalam Sehari, 579 Pasien Covid-19 di Bantul Sembuh
"Jadi tidak boleh dirawat di rumah. Kita memang untuk kasus-kasus yang saat ini adalah mayoritas tanpa gejala atau gejala ringan. Namun yang gejala berat sudah ditangani di rumah sakit," tuturnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Tiga Bulan Terakhir, Kulon Progo Catat 34 Pasien Covid-19 Meninggal Dunia
-
Dalam Sehari, 579 Pasien Covid-19 di Bantul Sembuh
-
Pertengahan Februari 2022 Paling Banyak Penularan Covid-19 di Keluarga, Pengaruhi Perkantoran
-
Bangsal Isolasi Covid-19 Rumah Sakit di Kulon Progo Terisi 31,82 Persen, Selter Isoter Kosong
-
Antisipasi Klaster di Lingkungan Pendidikan, Sleman Wajibkan Siswa dari Luar DIY Karantina
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 9 Rekomendasi HP Baterai Jumbo Minimal 6000 mAh, Kuat Berhari-bari Tanpa Powerbank
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
-
Pantas Dipanggil ke Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kirim Whatsapp Ini ke Ramadhan Sananta
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
Terkini
-
70 Persen SD di Sleman Memprihatinkan, Warisan Orde Baru Jadi Biang Kerok?
-
SDN Kledokan Ambruk: Sleman Gelontorkan Rp350 Juta, Rangka Atap Diganti Baja Ringan
-
Demokrasi Mahal? Golkar Usul Reformasi Sistem Pemilu ke Prabowo, Ini Alasannya
-
Cuaca Ekstrem Hantui Jogja, Kapan Berakhir? Ini Kata BMKG
-
Parkir Abu Bakar Ali Mulai Dipagar 1 Juni, Jukir dan Pedagang harus Mulai Direlokasi