SuaraJogja.id - Efek penghapusan tes Covid-19, --baik Antigen maupun PCR--, sebagai syarat perjalanan warga yang sudah mendapatkan dua kali vaksin Covid-19, masih belum terlihat dalam bisnis perhotelan, di Kabupaten Sleman.
Ketua PHRI Sleman Joko Paromo mengatakan, efek dari penghapusan syarat tersebut belum begitu terasa, bahkan dalam hitungan sepekan.
Apalagi mengingat, seseorang biasanya merencanakan perjalanan mereka minimal tiga pekan sebelumnya. Terlebih yang bentuknya perjalanan grup.
"Kemungkinan efeknya terasa tiga pekan kemudian," ujarnya, Sabtu (12/3/2022).
Baca Juga: Pemkab Sleman Siapkan 40 Barak Antisipasi Erupsi Merapi, Siap Menerima Pengungsi dari Perbatasan
Joko menjelaskan, saat ini okupansi hotel di Kabupaten Sleman rata-rata di angka 38% hingga 40%. Penghapusan tes Covid-19 bagi pelaku perjalanan, diprediksi juga baru akan memengaruhi okupansi dalam tiga pekan ke depan.
"Kenaikan sekitar 15 persen sampai 20 persen. Tapi kan puasa, itu juga sangat berpengaruh. Okupansi terendah biasanya ada di bulan puasa," ungkapnya.
Menurut dia, dampak kebijakan pemerintah selama pandemi Covid-19, yang sangat terasa terhadap perhotelan adalah saat menaikkan level PPKM. Baik dari Level II ke III, maupun ke Level IV. Ketimbang menghapus tes Covid-19 sebagai syarat perjalanan.
"Ketika PPKM dinaikan, maka banyak aktivitas yang dibatasi. Kalau PPKM level II, mesti wisata banyak ke Jogja. Tapi kalau masih dijerat aturan seperti itu [PPKM Level III atau IV], pekerja swasta menjerit," terangnya.
Pihaknya berharap Level PPKM Kabupaten Sleman bisa segera diturunkan. Baik itu ke Level II atau Level I.
Baca Juga: Hasil Liga 1: Sama Kuat, PSS Sleman dan Persita Berbagi Poin di Stadion Ngurah Rai
"Bagi kami, yang perlu dikedepankan adalah protokol kesehatan dan jaga kondisi badan," sebutnya.
Berita Terkait
-
Libur Singkat, Ini Momen Bek PSS Sleman Abduh Lestaluhu Rayakan Idulfitri Bersama Keluarga
-
Gustavo Tocantins Beri Sinyal Positif, PSS Sleman Mampu Bertahan di Liga 1?
-
Meski Ada Efisiensi, InJourney Ungkap Okupansi Hotel Tetap Tinggi di Libur Lebaran
-
Dibayangi Degradasi, Pieter Huistra Bisa Selamatkan Nasib PSS Sleman?
-
Hasil BRI Liga 1: Drama 5 Gol, Persis Solo Kalahkan PSS Sleman
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
FULL TIME! Yuran Fernandes Pahlawan, PSM Makassar Kalahkan CAHN FC
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
-
Kronologi Pemerkosaan Jurnalis Juwita Sebelum Dibunuh, Terduga Pelaku Anggota TNI AL
Terkini
-
Arus Lalin di Simpang Stadion Kridosono Tak Macet, APILL Portable Belum Difungsikan Optimal
-
Kunjungan Wisatawan saat Libur Lebaran di Gunungkidul Menurun, Dispar Ungkap Sebabnya
-
H+2 Lebaran, Pergerakan Manusia ke Yogyakarta Masih Tinggi
-
Exit Tol Tamanmartani Tidak Lagi untuk Arus Balik, Pengaturan Dikembalikan Seperti Mudik
-
Putra Prabowo Berkunjung ke Kediaman Megawati, Waketum PAN: Meneduhkan Dinamika Politik