SuaraJogja.id - Jajaran Dirreskrimum Polda DI berhasil menangkap lima pelaku penganiayaan yang ramai diketahui sebagai kejahatan jalanan di Gedongkuning, Kotagede, Kota Yogyakarta, Minggu (3/4/2022) dini hari lalu.
Lima pelaku yang berhasil diamankan sendiri adalah FAS alias C (18) pelajar asal Sewon, Bantul sebagai Jongki Nmax. AMH alias G (19), mahasiswa asal Depok, Sleman. MMA alias F (20), pengangguran asal Sewon, Bantul sebagai pembonceng Nmax di tengah. HAA alias B (20) mahasiswa asal Banguntapan, Bantul, RS alias B (18) pelajar asal Mergangsan, Yogyakarta sebagai eksekutor.
Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan kronologi lengkap peristiwa yang menewaskan Daffa Adzin Albasith (17) tersebut.
Berdasarkan pemeriksaan yang sudah dilakukan, kejadian Minggu (3/4/2022) dini hari lalu itu dimulai ketika kelompok pelaku terlebih dulu hendak melalukan tawuran perang sarung. Namun rencana itu diketahui oleh jajaran Polres Bantul sehingga berhasil digagalkan.
"Saat itu jam 02.00 dini hari perang sarung terjadi di perempatan Druwo itu telah dibubarkan oleh jajaran Polres Bantul yang sedang patroli terbuka dan tertutup akhirnya pecah lah itu tidak terjadi perang sarung," ungkap Ade kepada awak media di Mapolda DIY, Senin (11/4/2022).
Dari situ, akhirnya kelompok pelaku yang diketahui tergabung dalam sebuah grup berinisal M itu pergi ke tempat lain. Saat pergi itu kelompok pelaku melewati jalur lambat Ring road ke arah timur Druwo hingga bertemu dengan kelompok korban.
Kelompok pelaku saat itu terdiri dari lima pelaku dengan dua motor yang dikendarai. Tidak selang berapa lama dari jalur cepat melaju lima kendaraan yang diketahui merupakan kelompok korban yang terdiri dari delapan orang.
"Karena suaranya (kendaraan kelompok korban) sangat keras kemudian menyalip kelompok pelaku sempat terjadi saling lirik dan ketersinggungan. Kemudian kelompok korban memulai dengan kata-kata 'ayo rene-rene ' sambil memberi isyarat 'ayo-ayo sini-sini' begitu seperti ajakan," ucapnya.
Dari situ kelompok pelaku juga merespon dengan menggeber dan berupaya mengejar. Kemudian kelompok korban melanjutkan perjalanannya ke arah utara yaitu menuju Jalan Imogiri Barat.
Baca Juga: Kronologi Klitih di Gedongkuning Tewaskan Siswa SMA, Menu Buka Puasa Masjid Jogokariyan
"Saat proses ke sana mereka salip-salipan terjadi saling ancam, kemudian saling ejek dan beberapa makian saling dikeluarkan," imbuhnya.
Hingga akhirnya, kata Ade, kelompok korban mengarah ke daerah Tungkak dan menuju Jalan Gedongkuning. Kelompok korban sempat melihat ke belakang ternyata kelompok pelaku tidak nampak.
Akhirnya kelompok korban berbelok ke salah satu warmindo di Jalan Gedongkuning. Ketika satu orang hendak memesan makanan dan yang lainnya hendak parkir kendaraan lewatlah lagi kelompok pelaku.
"Nah karena kelompok korban juga merespon 'rene-rene sini-sini' sambil memberikan isyarat kemudian akhirnya pelaku meneruskan perjalanannya dengan kecepatan yang tinggi. Lalu empat motor korban berusaha mengejar dengan kecepatan tinggi," ucapnya.
"Namun di depan kurang lebih 1 km dari warmindo itu pelaku dua motor sudah balik kanan menunggu korban. Kemudian si saudara MMA yang duduk di tengah di nmax itu sudah menyiapkan alat sarung dan batu untuk menunggu tibanya kelompok korban," sambungnya.
Kemudian, salah satu pelaku RS yang duduk di paling belakang motor tersebut turun untuk mengayunkan gir berukuran 21 cm yang sudah dililitkan dengan sabuk beladiri sepanjang 224 cm.
Tag
Berita Terkait
-
Fakta Terkini Usai Pelaku Kejahatan Jalanan yang Tewaskan Daffa di Gedongkuning Ditangkap, Saling Ejek Berujung Tawuran
-
Fakta Lain Klitih di Gedongkuning dari Pemeriksaan 9 CCTV, DIY Perpanjang PPKM Level 3
-
Periksa 9 CCTV di TKP, Polda DIY Temukan Fakta Lain di Balik Penganiayaan di Gedongkuning yang Tewaskan Seorang Pelajar
-
5 Fakta Seputar Klitih Pascatewasnya Pelajar di Gedongkuning, Dejavu Awal Ramadhan hingga Rekruitmen Geng Pelajar
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
Terkini
-
Sultan HB X Cuek Mobilnya Disalip Pejabat saat di Lampu Merah: 'Wong Saya Bisa Nyupiri Sendiri Kok!'
-
Menara Kopi Mati Suri: PKL Eks TKP ABA Terancam Gulung Tikar, Pemerintah Diduga Cuek
-
Jogja Bergerak Lawan Kanker Payudara, 3.000 Perempuan Ikut Skrining, Wali Kota Beri Edukasi
-
Dari Wirobrajan ke Godean: Jejak Komplotan Pencuri Bersenjata Pistol Mainan di Yogyakarta Terkuak
-
PSS Sleman Tempel Ketat Barito Putera di Grup 2: Ambisi Juara Membara di Pegadaian Championship 2026