SuaraJogja.id - Rina Yellow, perempuan yang sempat membuat warga Jogja meradang karena cuitannya di akun Twitter @ye_riiin166 membantah menyebut warga di Kota Pelajar ini kampungan. Membantah dengan suara parau, netizen ramai-ramai menyoroti klarifikasi berbentuk video itu.
Video berdurasi 54 detik yang dibagikan oleh akun Twitter @krispatje itu menjelaskan Rina Yellow sudah membuat klarifikasi namun masih menimbulkan tanda tanya.
"Ini sudah klarifikasi, entah benar atau tidak. Coba dijelaskan @ye_riiin166 bener atau tidak," dikutip, Rabu (10/5/2022).
Rina Yellow dalam video itu mengklaim hanya memiliki dua akun medsos, yakni Instagram dan TikTok.
"Jadi diluar daripada itu, itu bukan akun. Sekali lagi aku tekankan itu bukan aku. Kalau ada yang mengatasnamakan aku, itu bukan kerjaan aku," katanya.
Ia mengatakan tidak ada orang yang nekat ingin mempermalukan dirinya sendiri dengan menjelekkan kota lain di Indonesia.
"Itu hanya kerjaan orang-orang yang tak bertanggung jawab. Jadi be smart ya buat kalian yang di luar sana. Itu hanya kerjaan orang tidak ada kerjaan dan punya iri hati dan dengki. Jadi mohon di filter, tidak mungkin saya mejatuhkan dan menjelekkan nama aku sendiri," ujarnya dengan suara parau.
Merespon dengan video singkat itu, netizen menyoroti ekspresi dan suara perempuan tersebut. Tak sedikit yang menuding, dirinya mulai ketakutan dan mendapat tekanan.
"Nek matane nglirik kanan-kiri biasane de'e ra jujur. [kalau matanya melirik kanan dan ke kiri biasanya tidak jujur]," uajar salah satu netizen.
Baca Juga: Tagar Yogya Tidak Aman Ramai Gegara Klitih, Krisnadi: Solusinya Larang Anak Kendarai Motor
"Tapi kerasa ga sih dari getar suaranya dia takut. Ada yang disembunyikan," ujar netizen lain.
Sebelumnya, unggahan tweet Rina Yellow, @ye_riiin166 terkait tudingan warga Jogja kampungan, dilaporkan oleh seorang penggiat media sosial asal Jogja, Muhu Heri Suryono.
Pemilik akun Instagram jogjaparty itu membuat laporan ke Polda DIY, Selasa (10/5/2022) siang.
"Karenanya saya melaporkan akun Twitter Rina Yellow dan pemiliknya karena cuitannya sangat meresahkan. Bahkan menghina orang Jogja," ujar dia.
Heri menilai jika unggahan yang mengarah ke ujaran kebencian itu dibiarkan akan menjadi ajang panjat sosial (pansos) bagi pemilik akun yang ingin mengejar ketenaran.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- 7 Sunscreen Mengandung Salicylic Acid, Ampuh Atasi Jerawat dan Kulit Berminyak
- Kritik Suporter PSS ke Manajeman Viral, Bupati Sleman: Ya Harus segera Berbenah
Pilihan
-
Termasuk Lawan Montenegro, Ini Jadwal Timnas Indonesia di Piala Dunia Sepak Bola Mini
-
Hati-hati Timnas Indonesia, Alex Pastoor Masuk Daftar Calon Pelatih Ajax Amsterdam
-
Honda Cari Bibit Pembalap Muda di Ajang HDC
-
Profil Pemilik Rupiah Cepat, Pinjol Viral yang Disorot Publik Ternyata Dikuasai Asing
-
5 HP Murah Rp2 Jutaan Layar AMOLED: RAM Besar, Kamera Resolusi Tinggi
Terkini
-
Ini Biang Kerok Keracunan Makanan Bergizi Gratis Menurut Badan Gizi Nasional
-
Makan Bergizi Gratis Tanpa APBN? Ini Rahasia 1351 Dapur Umum di Seluruh Indonesia
-
Sebanyak 14 SPPG BUMDes di DIY Diluncurkan, Ekosistem Ekonomi Lokal Makin Dikuatkan
-
Jangan Skip Ini Bocoran Tempat Berburu DANA Kaget yang Terbukti Ampuh Dapatkan Saldo Rp100 Ribu
-
Pastikan Tak Ada Unsur SARA di Perusakan Nisan Makam, Polda DIY Beberkan Motif Pelaku