SuaraJogja.id - Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mendesak Kabupaten Sleman untuk membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) sendiri. Sebab selama ini sampah dari Sleman dibuang ke TPST Piyungan, Kabupaten Bantul yang menyebabkan overload.
Sampah tak hanya berasal dari Sleman saja tetapi juga dari Kota Jogja. Bahkan dalam sehari sampah bisa mencapai 700 ton. Kondisi ini memicu kemarahan warga sekitar hingga memblokir akses ke TPST Piyungan sejak Sabtu (7/5/2022).
"Kami berharap dan mendorong Pemkab sleman membuat TPST sendiri karena dari Sleman dan Kota Jogja setoran sampahnya cenderung naik volumenya," kata Halim, Rabu (11/5/2022).
Sedangkan pihaknya mengklaim bahwa volume sampah dari Bumi Projotamansari cenderung menurun karena ada program Bantul Bersih Sampah 2025. Konsepnya adalah sampah selesai di desa.
Baca Juga: Akibat Penutupan TPST Piyungan, Kawasan Lempuyangan Dipenuhi Sampah
"Oleh karena itu kami gelontorkan dana Rp50 juta per padukuhan di antaranya untuk membuat rumah pilah sampah," tutur politisi PKB itu.
Halim menyatakan apabila setiap kelurahan punya rumah pilah, maka sampah seperti plastik, kertas, dan pecahan sudah dipilah-pilah. Selanjutnya sampah yang sudah terpilah akan ada yang membelinya.
"Jadi tidak bingung lagi akan dikemanakan sampah-sampahnya karena sudah ada yang mau beli," terang dia.
Sementara untuk sampah sisa makanan dikumpulkan bisa untuk budidaya ternak maggot. Maggot merupakan belatung.
"Jadi ternak maggot bisa sebagai pakan alternatif untuk peternakan. Jika konsep ini bisa diterapkan di padukuhan maka TPST Piyungan tidak diperlukan lagi, secara teori begitu," jelasnya.
Baca Juga: Tumpukan Sampah Meluber ke Jalan, Aktivitas Warga Kota Jogja Terganggung
Dengan begitu, sekali lagi ia meminta Pemkab Sleman untuk mempunyai TPST sendiri. Pasalnya, berdasarkan luasan daerah, Sleman jauh lebih luas dari Bantul.
"Kalau Sleman punya tempat sampah sendiri maka TPST Piyungan nanti hanya akan menampung sampah dari Kota Jogja Itu pun kami minta Pemkot Jogja untuk memilah sampah. Jika berhasil maka TPST tidak diperlukan lagi, mosok sejak dulu sampah jadi masalah terus-terusan," katanya.
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Jordi Onsu Terang-terangan Ngaku Temukan Ketenangan dalam Islam
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
-
Review DADOO: Nostalgia Game Ular Tangga yang Bisa Main Multiplayer Secara Online
Terkini
-
Dampak Kemenangan Donald Trump bagi Indonesia: Ancaman Ekonomi dan Tantangan Diplomasi
-
Pengawasan Miras di DIY sangat Lemah, Sosiolog UGM Tawarkan Solusi Ini
-
Pakar hukum UGM Usul Bawaslu Diberi Kewenangan seperti KPK
-
Ini Perbedaan Alergi Susu dan Intoleransi Laktosa pada Anak
-
Bahlil Bantah Jokowi Masuk Golkar: Beliau Berdiri di Atas Semua Partai