Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Kamis, 12 Mei 2022 | 08:20 WIB
Seorang pengelola sampah di transfer depo sampah Lempongsari, Sariharjo, Ngaglik, Kabupaten Sleman sedang memilah sampah. (kontributor/uli febriarni)

"Kami tidak tahu sampai kapan. Belum ada kepastian [TPA Piyungan] akan dibuka," tuturnya. 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sleman Epiphana menyatakan, selama TPA Piyungan ditutup, pihaknya berupaya mengoptimalkan 13 transfer depo dan 23 TPS 3R yang ada di Kabupaten Sleman. 

"Kami melakukan pemilahan [sampah] di lokasi-lokasi tersebut. Sampah organik, sampah anorganik. Sampah organik nanti akan kami buat jadi kompos. Sampah anorganik jadi rongsok bisa dijual," terangnya. 

Ia berharap proses pemilahan sampah di semua TPS 3R dan transfer depo benar-benar berjalan. Sehingga sampah yang kemarin belum dimasukkan ke TPA bisa terselesaikan melalui kegiatan tersebut. 

Baca Juga: TPST Piyungan Diblokir, Bupati Bantul Desak Sleman Punya TPST Sendiri

Pihaknya juga meminta partisipasi masyarakat untuk mengurangi sampah yang ada di rumah, lewat Surat Edaran Bupati. 

Selain memilah, warga juga bisa menggunakan sampah organik sebagai pupuk kompos dan pakan ternak. 

"Sampah banyak itu kan sebagian besar karena pola hidup kita yang konsumtif," tuturnya.

Kontributor : Uli Febriarni

Baca Juga: Akibat Penutupan TPST Piyungan, Kawasan Lempuyangan Dipenuhi Sampah

Load More