Kalau sudah begitu, buru-buru ia membersihkan luka dan mengobatinya dengan perlengkapan P3K yang ada di ruang kerja transfer depo.
"Sebetulnya kalau lapor kantor ya diobati di kantor, tapi terlalu lama kan. Membutuhkan waktu. Jadi segera saja diobati di sini, pakai biaya sendiri," terangnya.
Bolak-balik terluka akibat potongan kaca, paku dan benda tajam lainnya tak lantas membuat ia kapok bekerja mengelola sampah. Ia hanya berpesan dan meminta tolong kepada masyarakat, khususnya di Kabupaten Sleman, agar membantu mengurangi risiko petugas pemilah sampah mengalami luka saat bekerja.
"Bagusnya masyarakat memilah sampah. Orang itu ora reti rekasane wong nata sampah (orang itu tidak tahu susahnya menata sampah)," ungkapnya.
"Biasanya membuang paku, sampah rumah, plastik, dicampur. Yang membongkar sampah, tahunya sudah digeret alat. Tidak tahu ada beling menyenggol kaki, bisa luka," lanjutnya.
Menurut dia, cara membuang sampah yang dapat mengurangi risiko buruk adalah dengan memilahnya. Menyendirikan jenis sampah beling, paku, kaca agar tidak dibawa ke transfer depo.
"Atau bisa juga ditaruh di tumpukan sampah paling atas, dibungkus dan disendirikan. Sewaktu dikumpulkan, sampaikan kepada petugas pengangkut bahwa ada beling atau benda berbahaya tajam lainnya, supaya tidak mengenai yang bongkar," harapnya.
Sementara itu Anjar mengatakan, saking seringnya bergumul dengan sampah, lalat seakan sudah menjadi teman.
Transfer depo di tempatnya bekerja, melayani kelola sampah milik warga Kalurahan Sariharjo.
Baca Juga: Sleman City Hall Pererat Silaturahmi dengan Media, Halal Bi Halal hingga Jelajah Rumah Hantu
Ia tak memungkiri penutupan TPST Piyungan bukan kali pertama berdampak ke transfer depo. Namun, penutupan beberapa waktu lalu adalah yang terlama dan terparah.
"Biasanya hanya dua hari, kemarin sampai empat harian. Aktivitas angkut sampah dihentikan, kami hanya memilah-milah sampah," tuturnya.
Bupati Sleman Keluarkan SE Mengurangi dan Memilah Sampah
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengaku sudah membuat edaran. Menurut Pemkab, langkah pertama yang dilakukan Pemkab Sleman untuk menyelesaikan persoalan menumpuknya sampah adalah edukasi di masyarakat, agar mulai mengurangi dan memilah sampah. Organik dan anorganik
"Termasuk hotel dan restoran untuk memilah sampah," ucapnya.
Lewat langkah itu, diharapkan sampah bisa diselesaikan dengan keterlibatan semua elemen masyarakat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
Terkini
-
Kritik Tajam MPBI DIY: Pemerintah Disebut Pakai Rumus Upah yang Bikin Buruh Gagal Hidup Layak
-
Pemkot Yogyakarta Targetkan 100 Rumah Tak Layak Huni Selesai Direnovasi Akhir Tahun 2025
-
Trah Sultan HB II Ultimatum Inggris! Ribuan Manuskrip Geger Sepehi 1812 Harus Dikembalikan
-
Terdesak Utang Pinjol, Pemuda di Sleman Nekat Gasak Laptop di Kos-Kosan
-
Faber Instrument: UMKM Kayu Jati Cianjur yang Sukses Tembus Pasar Global Berkat Dukungan BRI