Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Senin, 23 Mei 2022 | 15:43 WIB
Wisatawan berkunjung ke Tebing Breksi, Sleman, Minggu (6/3/2022). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Sejumlah pengelola usaha pariwisata mulai berupaya pulihkan geliat pariwisata di Kabupaten Sleman, yang selama ini dipukul pandemi Covid-19.

Misalnya saja pengelola Taman Wisata Breksi, Sambirejo, Kapanewon Prambanan. Awal Agustus, pengelola wisata di kawasan perbukitan Sleman timur ini akan menyuguhkan pergelaran musik dengan menghadirkan penyanyi Denny Caknan dan Ndarboy Genk.

Koordinator Humas dan Informasi Taman Wisata Tebing Breksi M. Halim mengungkap, selain sebagai upaya menggiatkan kembali sektor pariwisata, konser tersebut dilaksanakan untuk mengenang dua tahun meninggalnya almarhum maestro pop Jawa Didi Kempot.

"Persiapan terus dilakukan," kata dia, Senin (23/5/2022).

Baca Juga: Denny Caknan Sindir Musisi yang Rilis Lagu Satru 3, Anji Ikut Beri Tanggapan

Ia menambahkan, konser terbuka Denny Caknan dan Ndarboy Genk ini disebutnya sebagai konser perdana di Tebing Breksi setelah dua tahun berhenti akibat pandemi.

Menurut dia, jumlah kasus Covid-19 yang melandai dan kelonggaran kebijakan penggunaan masker oleh presiden Joko Widodo dianggap memberikan harapan baru bagi pariwisata Sleman.

"Kalau perizinan di Satgas Covid-19, Kepolisian berjalan lancar, tiket konser akan mulai dijual daring pada awal Juni," ujarnya.

Harga tiket menonton konser akan dibanderol di kisaran total Rp50.000, dengan rincian tiket konser Rp40.000 dan retribusi parkir Rp10.000.

"Mendekati hari konser, harga akan semakin naik. Prokes tetap akan kami terapkan, karena pandemi belum berakhir," kata dia.

Baca Juga: Basuh Rindu Konser Denny Caknan dan Ndarboy Genk Sukses 'Ambyarkan' Ribuan Warga Solo

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Sleman Joko Paromo menuturkan, pelaku hotel dan restoran saat ini mulai bersiap menyambut era normal.

Cara yang ditempuh dimulai dengan pembenahan kualitas Sumber Daya Manusia di hotel dan restoran, khususnya terkait teknik melayani wisatawan.

"Kalau nanti akhirnya wisata kembali ramai, tapi tanpa didukung oleh kualitas SDM yang mumpuni, maka bisa kembali runtuh," tuturnya.

PHRI menyambut baik kebijakan kelonggaran melepas masker di ruang terbuka yang tak padat orang, yang disampaikan Presiden RI beberapa waktu lalu,  imbuh Joko.

Ia meyakini kebijakan pelonggaran masker akan berdampak baik bagi pariwisata di Kabupaten Sleman.

"Saat ini, keterisian hotel pada Mei ini trennya sangat bagus. Bahkan pada libur lebaran, kemarin okupansi bisa menembus hingga 80 persen," ujarnya.

Joko menyebut, kunjungan wisatawan ke Kabupaten Sleman masih didominasi oleh wisatawan keluarga dari Bandung, Surabaya, Cirebon, Jakarta.

Pihaknya mengapresiasi upaya yang selama ini telah dilakukan pemerintah untuk menanggulangi pandemi. Mulai dari aturan ketat protokol kesehatan, program vaksinasi, hingga akhirnya mulai melonggarkan masker di ruang terbuka yang tidak padat orang.

Kontributor : Uli Febriarni

Load More