SuaraJogja.id - Kepala UPT Kawasan Cagar Budaya Malioboro, Ekwanto menyoroti keamanan dari penggunaan skuter listrik di kawasan Malioboro. Sebab, sebelumnya tak jarang ditemukan anak-anak yang menggunakan kendaraan bertenaga listrik tersebut.
"Kalau keluhan ada, sering juga sehingga safety-nya kan itu sangat kurang. Sehingga ini perlu diatur lebih lanjut," kata Ekwanto kepada awak media, Senin (25/7/2022).
Disampaikan Ekwanto, sebelum dilarang beroperasi, beberapa kali didapati banyak anak-anak yang menggunakan skuter listrik tersebut. Hal itu dinilai cukup berbahaya jika tidak ada pengawasan khusus.
"Dan yang bahaya anak 7-8 tahun pakai itu [skuter listrik], emonisionalnya belum terkendali dan berbahaya untuk pengunjung lain," terangnya.
Terkait kondisi terkini, kata Ekwanto, sudah seminggu ini tidak ditemukan operasional skuter listrik di wilayah sumbu filosofi tersebut. Terlebih diperkuat dengan operasi gabungan oleh Satpol PP dan Dinas Perhubungan baik dari Kota Jogja maupun DIY.
"Kalau Skuter seminggu ini sudah boleh dikatakan nihil. Tadi malam pun juga tidak ada sama sekali karena sudah diadakan operasi oleh Satpol PP DIY dan Kota. Dishub DIY dan Kota. Gabungan itu. Kalau untuk perwal itu nanti Pak Walikota, kami belum bisa matur," ujarnya.
Diketahui bahwa Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X secara resmi melarang skuter listrik digunakan di beberapa ruas jalan, termasuk di Malioboro.
Kebijakan larangan penggunaan skuter listrik ini diatur dalam Surat Edaran (SE) Gubernur DIY Nomor 551/4671 tentang Larangan Operasional Kendaraan Tertentu Menggunakan Penggerak Motor Listrik di Jalan Margo Utomo, Jalan Malioboro, dan Jalan Margo Mulya. SE tersebut ditandatangani dan sudah terbit sejak hari Kamis, 31 Maret 2022 lalu.
Selain itu Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta juga berencana akan menggulirkan kebijakan terkait fenomena skuter listrik yang marak di kawasan sumbu filosofi.
Baca Juga: Tak Bisa Beroperasi Lagi, Paguyuban Skuter Listrik Mengadu ke LBH Yogyakarta
Peraturan Walikota (Perwal) itu untuk penataan pengelola persewaan skuter listrik. Perwal tersebut ditargetkan bisa selesai pada akhir Juli 2022. Dengan demikian regulasi itu bisa segera diterbitkan pada Agustus 2022 mendatang.
Berita Terkait
-
Setahun Pembunuhan Presiden Jovenel Moise, Haiti Makin Kacau, Kekerasan Antargeng Makin Menjadi
-
Keluh Kesah Pengusaha Skuter Listrik Malioboro, Sudah Gadaikan BPKB untuk Berinvestasi tapi Tak Boleh Beroperasi
-
Sayangkan Dilarang Beroperasi, Paguyuban Skuter Listrik: Padahal Bantu Dongkrak Perekonomian di Jogja
-
Tak Bisa Beroperasi Lagi, Paguyuban Skuter Listrik Mengadu ke LBH Yogyakarta
-
DPRD Kritisi Rencana Pemkot Yogyakarta Soal Aturan Larangan Skuter Listrik: Terkesan Tebang Pilih
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Pengujian Abu Vulkanik Negatif, Operasional Bandara YIA Berjalan Normal
-
Tabrakan Motor dan Pejalan Kaki di Gejayan Sleman, Nenek 72 Tahun Tewas di Lokasi
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Tak Terdampak Erupsi Semeru, Bandara Adisutjipto Pastikan Operasional Tetap Normal
-
AI Anti Boros Belanja Buatan Pelajar Jogja Bikin Geger Asia, Ini Kecanggihannya!