Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Selasa, 02 Agustus 2022 | 19:11 WIB
Polres Sleman menghadirkan lima orang tersangka kepemilikan senjata tajam dan alat untuk melukai lainnya, dalam rilis di Mapolres setempat, Selasa (26/7/2022). (kontributor/uli febriarni)

SuaraJogja.id - Media sosial dirundung kabar duka pascainsiden rusuh antarsuporter akhir Juli lalu di Jogja. Seorang juru parkir yang menjadi korban salah sasaran dikabarkan meninggal dunia setelah berhari-hari kritis karena luka retak di kepala.

Kabar itu dibagikan salah satunya oleh akun Twitter @BTCY_PSS1976 pada Selasa (2/8/20220) sore. Twit yang dibagikan pada pukul 15.39 itu bebrunyi, "Innalillahi wa innailaihi rojiun, telah berpulang satu anggota keluarga kami. Semoga amal ibadah Tri Fajar Firmansyah diterima di sisi Allah, dan juga pihak keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Rest In Pride, brother."

Selain kicauan itu, akun komunitas BTCY ini juga me-retweet berbagai ungkapan belasungkawa dari banyak pihak. Mereka menyayangkan penyerangan salah sasaran hingga memakan korban jiwa tersebut.

"Rest in Pride. Surga tribun terindahmu mas Fajar Firmansyah," tulis @Falconero_1976.

Baca Juga: Teuku Ryan Dihujat Nyeletuk Saat Ria Ricis Beri ASI, Truk dan Bus Adu Banteng di Kulon Progo

"Kagak ikut kubu2an apalagi suporter2an tapi, beliau orang baik :)
kalau Embahku lagi belanja di Mirota, beliau nemenin Embahku sampe aku jemput bahkan kadang ngetikin wa atau nelfonin
tetangga kampungku juga dan Ibu juga kenal :)
husnul khotimah buat Beliau," ungkap @simendezz.

Di samping itu, salah satu warganet juga mengabarkan bahwa sebelum meninggal, korban sempat mengalami koma berhari-hari.

"Mas fajar, jaga parkir di mirota babarsari, anggota dari @BTCY_PSS1976 hari ini harus merenggang nyawa setelah sekian hari koma," cuit @BabarsariCS2012.

Di sisi lain, dikabarkan bahwa korban bukan bagian dari suporter yang berseteru kala itu. Ia merupakan fans PSS Sleman, yang menjadi korban salah sasaran saat terjadi rusuh antarsuporter. Kabar tersebut diungkap lewat cuitan akun @nocontextsleman, yang turut mengucap duka.

"Duka untuk korban meninggal dunia yang ternyata merupakan suporter PSS Sleman. Kejadian ini merupakan imbas kerusuhan," terangnya.

Baca Juga: Polisi Tetapkan Dua Tersangka Dugaan Penganiayaan Jukir Buntut Ricuh Antarsuporter di Jalan Jogja-Solo

Ia juga memberikan teguran pada suporter yang terlibat kerusuhan. Dirinya mengecam rivalitas kedua kelompok suporter, yang menurutnya bukan kali pertama merenggut nyawa orang.

"Tak perlu ada pembelaan, kalian tetap pembunuh di mata kami. Orang-orang tak waras hingga melakukan tindakan seperti itu. Bukan kejadian pertama, tak perlu playing victim. Rivalitas kalian hanya meninggalkan luka bagi kami. Sekali lagi, dua sahabat-keluarga kami harus berpulang karena menjadi korban salah sasaran, imbas rivalitas sepak bola. Harus ada perubahan. Jadilah Raja di tanah sendiri," tulisnya.

Selain itu, akun lainnya mengabarkan, jenazah korban akan dimakamkan Rabu (3/8/2022) siang besok di Caturtunggal, Depok, Sleman.

"Jenazah akan di makamkan besok jam 11 siang, bagi yang ingin ikut mengantarkan mas fajar di tempat peristirahatan terakhirnya bisa ke alamat Jl.Babarsari TB 13 no 3, Glendongan, Tambakbayan RT013/001, Caturtunggal Depok Sleman," jelas @JanganGoyah.

Diberitakan sebelumnya, seorang juru parkir atau jukir Mirota Babarsari menjadi korban salah sasaran rusuh antarsuporter pada Senin (25/7/2022) lalu.

Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Ronny Prasadana mengatakan, berdasarkan keterangan dokter, korban kritis dan mengalami luka di kepala belakang akibat serangan benda tumpul.

"Korban adalah tukang parkir yang sedang bekerja, bukan suporter mana-mana," ucapnya.

Load More