Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Kamis, 04 Agustus 2022 | 16:37 WIB
Empat tersangka pembobol 17 ATM di DIY, di tengah rilis Polda DIY, Kamis (4/8/2022) (kontributor/uli febriarni)

Selain itu, bila diperkirakan, saat beraksi di satu TKP, pelaku menggunakan waktu kurang lebih antara 5-10 menit. Karena pelaku dalam melakukan aksinya berpindah-pindah. Dalam perpindahan itu juga ada rentang waktu yang perlu diperhitungkan, lanjut Tri.

Pelaku pada awalnya, mengambil uang secara normal laiknya nasabah umum  mengambil uang di mesin ATM.

Dia menggunakan kartu ATM sendiri yang di dalam rekening bersangkutan ada sejumlah saldo.

Mereka juga memasukkan nomor PIN ATM dan memilih opsi transaksi mengambil uang tunai dalam jumlah maksimal Rp1,5 juta.

Baca Juga: Rusuh Antarsuporter di Gejayan dan Jombor, Polda DIY Bantah Kabar Ada Korban Jiwa

"Mereka pencet tombol penarikan maksimal Rp1,5 juta," ucap Tri.

Setelah dipencet tombol transaksi maksimal Rp1,5 juta, maka  mesin ATM bereaksi menghitung uang yang akan dikeluarkan.

Setelah penghitungan selesai, sewaktu uang mau keluar, posisi mesin terbuka untuk mengeluarkan uang.

Sewaktu alat terbuka, mereka dengan cekatan memasukkan obeng untuk mengganjal lubang keluarnya uang. Setelah diganjal, mereka gunakan alat seperti tongsis yang sudah dimodifikasi untuk mengambil uang dalam boks, dari  transaksi yang tadi dilakukan.

"Kemudian setelah itu obeng diambil, dan dalam layar monitor akan tertulis transaksi gagal," ujarnya.

Baca Juga: Gerakkan Lagi Satgas Anti Mafia Bola, Polda DIY Bakal Amankan Dalam dan Luar Lapangan

Dengan demikian, saldo dari ATM yang dimiliki masih tetap, tidak berkurang namun pelaku mendapatkan uang dari dalam mesin boks ATM.

"Ini modus baru tapi mungkin pelaku sudah tahu cara kerja mesin ATM tersebut. Jadi mungkin secara detail, pelaku sudah memonitor cara kerja mesin ATM merk per merk. Mungkin merk tertentu sudah dipahami cara kerjanya oleh pelaku," ungkap dia.

Menurut keterangan pelaku, mereka baru melakukan aktivitasnya di wilayah hukum Polda DIY. karena sasarannya pun Bank BPD DIY

Sebelum beraksi di DIY, mereka berkumpul di Bogor, dikoordinasi oleh TH. Pada Rabu (27/7/2022) berangkat ke Jogja menggunakan bus. Sampai ke Jogja, DH menyewa kendaraan mobil sekaligus mengendarainya.

"Satu hari sebelum beraksi, mereka monitoring kegiatan yang akan dilaksanakan. Pelaku memonitoring di mana lokasi-lokasi bank BPD DIY ini Kegiatannya dilaksanakan Sabtu dan Minggu," lanjutnya.

Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto menyatakan rasa syukur, para tersangka bisa ditangkap jajaran kepolisian tidak lebih dari dua hari operasi.

Load More