SuaraJogja.id - Bisnis pakaian bekas atau awul-awul memang tidak ada matinya. Meski Kementerian Perdagangan sempat membakar baju bekas impor senilai miliaran rupiah pada Agustus 2022 lalu, para pecinta awul-awul tetap berburu pakaian bekas.
Sebut saja dalam Jogja Thrift Market #2 yang digelar di Jogja Expo Center (JEC) pada 2-6 September 2022 kemarin, lebih dari 70 ribu pengunjung berburu barang-barang secondhand tersebut. Bahkan hanya dalam waktu lima hari, transaksi penjualan awul-awul cukup fantastis hingga mencapai lebih dari Rp 5,87 Miliar.
"Setiap harinya lebih dari sepuluh ribu pengunjung datang untuk membeli awul-awul ke pameran ini. Bahkan pada akhir pekan dan hari terakhir mencapai dua puluh ribu pengunjung dalam sehari," ujar Steering Comittee Jogja Thrift Market#2, Endro Wardoyo di JEC, Rabu (07/09/2022).
Menurut Endro, transaksi pada Thrift Market yang diikuti 200 pelaku usaha awul-awul kali ini meningkat cukup signifikan dibandingkan acara yang sama pada Mei 2022 lalu. Saat itu transaksi penjualan awul-awul pada bulan puasa Rp 4,6 miliar.
Tingginya minat masyarakat akan produk secondhand ini bukan tanpa alasan. Mereka bisa mendapatkan barang bekas dengan kualitas yang bagus namun dengan harga yang sangat miring.
Apalagi di tengah pandemi COVID-19 dan menurunnya perekonomian warga, pakaian menjadi barang sekunder yang dibeli masyarakat. Dengan adanya pilihan pakaian awul-awul dengan harga yang terjangkau, mereka memilih produk tersebut ketimbang beli baju baru.
"Sesuai artinya thrif atau berhemat, masyarakat memilih membeli baju murah saat ini karena harus berhemmat untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Toh meski bekas tapi tetap bagus dan fashionable tapi murah, jadi pilihannya thrift ya," paparnya.
Sementara Project Event Jogja Thrift Market, Sapto Daryono menjelaskan, kegiatan tersebut bisa menjadi trigger atau pemicu perggerakan ekonomi di DIY. Apalagi UMKM yang terlibat dalam acara tersebut menikmati dampak positif selama gelaran acara lima hari.
“Ini tentu obat bagi UMKM terutama paska pandemi," tandasnya.
Baca Juga: Porda DIY dan Peparda 2022 Diklaim Sukses di Sleman, Dinas Pariwisata Lirik Sport Tourism
Karenanya acara yang sama akan digelar pada Desember 2022 mendatang. Diharapkan akan semakin banyak pelaku usaha awul-awul dari berbagai daerah yang ikut serta.
"Nanti kami akan jadwalkan lagi untuk yang ketiga, semoga kita bisa dapat slot karena semakin banyak kegiatan perekonomian mulai digelar di jogja saat ini," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
8 Rekomendasi HP Murah Anti Air dan Debu, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
10 Model Gelang Emas 24 Karat yang Cocok untuk Pergelangan Tangan Gemuk
Terkini
-
Bahaya di Balik Kesepakatan Prabowo-Trump: Data Pribadi WNI Jadi Taruhan?
-
Dampak Larangan Study Tour: Keraton Jogja Ubah Haluan, Tawarkan Wisata yang Bikin Anak Betah
-
Fakta Sebenarnya Jurusan Jokowi di UGM: Bukan Teknologi Kayu? Teman Kuliah Ungkap Ini
-
Misteri Kemeja Putih Jokowi di Reuni UGM: Panitia Angkat Bicara!
-
Gertak Balik! Sahabat Jokowi Geram Dituduh Settingan, Ungkap Sudah Diperiksa Polisi