SuaraJogja.id - Rencana penggusuran terhadap bangunan SD Negeri Banyurejo 1, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman sebagai kawasan terdampak tol Jogja-Bawen Seksi I, tampaknya benar-benar diurungkan oleh pemrakarsa proyek.
Namun demikian, keputusan itu belum sampai kepada Pemerintah Kabupaten Sleman.
Kepala Dinas Pendidikan Sleman Ery Widaryana mengungkap, sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan informasi resmi dari pihak proyek tol, mengenai pembatalan secara resmi penggusuran sekolah.
"Tapi kami berharap semoga dengan pembatalan itu kegiatan belajar mengajar bisa kondusif," ujarnya, kala dijumpai pada Kamis (3/11/2022).
Baca Juga: Dua Sekolah di Kapanewon Tempel Dikabarkan Tidak Jadi Digusur Tol Jogja-Bawen
Ery menyatakan, gangguan yang muncul di kawasan sekolah sebagai dampak kegiatan pembangunan konstruksi tol, akan dikomunikasikan bersama oleh Dinas Pendidikan Sleman bersama sekolah dan korwil setempat.
Humas PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB), Danindra Ghuasmoro mengatakan, pihaknya memastikan, konstruksi tol Jogja-Bawen Seksi I akan dilakukan dengan menghindari gedung SD Negeri Banyurejo 1.
Pelaksana proyek telah mengkaji dan menghitung rekayasa teknik yang akan diambil, agar sekolah itu urung direlokasi.
"Tim konstruksi diperkirakan merekayasa dengan bangunan Mechanically Stabilized Earth (MSE) Wall," kata Indra, lewat pesan singkat.
"MSE Wall adalah bangunan dinding penahan tanah, sehingga dapat mengurangi lebar kaki timbunan tanah yang terkena SD Negeri Banyurejo 1," lanjutnya.
Baca Juga: Terus Bertambah, Pengerjaan Konstruksi Jalan Tol Jogja-Bawen Seksi I Nyaris 10 Persen
Sebagian gedung SD Negeri Banyurejo 1 semula adalah lahan terdampak pembangunan jalan tol, dan diperlukan proses tukar guling sebelum lahan itu bisa digunakan sebagai lokasi pembangunan tol.
Namun, lahan tersebut tak kunjung terbebaskan karena proses panjang dan membutuhkan izin Gubernur DIY.
Ruislag (tukar guling) sempat diproses. Komite sekolah juga telah mengusulkan tanah pengganti ke Kalurahan Banyurejo untuk relokasi sekolah. Tetapi kenyataannya, hingga kini tahap itu belum ada perkembangan berarti.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
Terpopuler
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
Pilihan
-
Bobotoh Bersuara: Kepergian Nick Kuipers Sangat Disayangkan
-
Pemain Muda Indonsia Ingin Dilirik Simon Tahamata? Siapkan Tulang Kering Anda
-
7 Rekomendasi HP Rp 5 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Lega Performa Ngebut
-
5 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp80 Juta, Kabin Longgar Cocok buat Keluarga Besar
-
Simon Tahamata Kerja untuk PSSI, Adik Legenda Inter Langsung Bereaksi
Terkini
-
Penggugat Tolak Mediasi Soal Ijazah Jokowi di PN Sleman, Kuasa Hukum UGM Bilang Begini
-
Prabowo Resmikan Koperasi Merah Putih, Siapkah Yogyakarta Jadi Contoh Ekonomi Kerakyatan?
-
90 Persen Alat Produksi PT MTG Ludes Terbakar di Sleman, 3 Kontainer Siap Ekspor Hangus
-
Kebakaran Pabrik Garmen di Sleman: Buruh Terancam PHK, Koalisi Rakyat Jogja Geruduk DPRD DIY
-
Selamatkan Industri Ekspor! Strategi Jitu Hadapi Gempuran Tarif AS: TKDN Jadi Kunci?