SuaraJogja.id - Proses perbaikan longsoran di jalan Jogja-Wonosari km 17 tepatnya di Dusun Plesedan Kalurahan Srimulyo Kapanewon Piyungan Kabupaten Bantul belum selesai dikerjakan. Sejumlah pekerja masih terus bekerja keras menyelesaikan proyek tersebut.
Pengawas Proyek Rehabilitasi Longsor Jalan Jogja-Wonosari, Sukisno mengatakan saat ini pihaknya bekerja keras untuk menyelesaikan pekerjaan rehabilitasi longsoran di jalan Jogja-Wonosari tersebut. Target yang disematkan oleh Dinas Pekerjaan Umum adalah awal bulan Desember 2022 nanti.
Saat ini mereka berusaha menyelesaikan pekerjaan pondasi sebelum nantinya akan dilakukan pengecoran tebing. Nantinya setelah pengecoran tebing selesai dilaksanakan baru dilakukan perataan atau pengaspalan jalan kembali.
"Ya kami berharap secepatnya selesai,"kata dia.
Sukisno menyebutkan saat ini pihaknya baru selesai membuat sumur untuk meletakkan besi tiang pancang penguat tebing. Setidaknya ada 24 sumur yang akan digunakan untuk membuat tiang pengecoran tebing. Besaran tiang nanti dengan diameter 1 meter.
Soal cuaca, sebenarnya masih masih bisa mereka atasi karena selama ini sudah memiliki pompa air yang sewaktu-waktu bisa digunakan untuk membuang air ketika hujan. Hanya saja yang menjadi kekhawatiran mereka sebenarnya adalah banyaknya kendaraan yang melintas.
Ia mengakui jika saat ini kendaraan yang melintas terkadang cukup banyak. Bahkan yang bertonase besar masih sangat sering melintas melalui jalur ini. Para pekerja sendiri mengaku khawatir dengan kondisi tersebut.
"Kalau kendaraan besar dan bertonase berat itu lewat. Getarannya sangat terasa"kata dia.
Kondisi tebing yang mereka garap saat ini memang mereka posisikan sudah dikeruk sepertiga jalan. Sehingga ruas yang digunakan hanya separuh jalan saja. Padahal tebing yang longsor saat ini sama sekali tidak ada pengaman.
Baca Juga: Terdampak Longsor di Piyungan, Jalur Jogja-Wonosari Dilakukan Buka Tutup Jalur
Dengan kondisi masih sering turun hujan dengan intensitas tinggi dan berlangsung lama. Tentu hal tersebut mengancam badan jalan dan juga mengancam keselamatan pekerja yang ada di bawahnya. Oleh karena itu, dia meminta memang ada pembatasan kendaraan.
"Di bawah tebing banyak pekerja yang beraktivitas. Jalan terus dilalui kendaraan berat, kami itu sebenarnya takut tapi mau bagaimana lagi. Ya tetap harus kerja. Tapi ini sudah kami laporkan ke polisi,"tambahnya.
Kasi Humas Polres Gunungkidul, AKP Suryanto menuturkan jajaran kepolisian bersama Dinas Perhubungan dan instansi terkait baik DIY ataupun Jateng sudah menjalin komunikasi. Sebelumnya instansi terkait di DIY telah melakukan survei kelayakan jalan untuk jalur kendaraan berat.
Kemudian pihaknya akan mulai melakukan pengaturan kendaraan yang diperkenankan melintas di jalur Jogja-Wonosari ruas Patuk Gunungkidul menyusul belum selesainya proses rehabilitas longsoran di Km 17 Dusun Plesedan Kalurahan Srimulyo Kapanewon Piyungan Bantul.
"berdasarkan hasil survei memang telah ada penandatanganan berita acara pengalihan arus. Pengalihan arus jenis kendaraan tertentu ini untuk mempercepat proses perbaikan serta memperlancar arus yang melintas di sana,"kata dia.
Hasil Kesepakatan tersebut adalah kendaraan di bawah 10 Ton akan dialihkan melalui jalur Wonosari-Karangmojo- Semin-Sambeng-Cawas-Pedan-Klaten-Jogja. Kemudian untuk kendaraan 10 ton ke atas harus melalui jalan lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
Terkini
-
Detik-Detik Terakhir Paku Buwono XIII: Prosesi Serah Terima Jenazah Berlangsung Hening di Imogiri
-
Warga Mulai Padati Imogiri, Ingin Saksikan Prosesi Pemakaman PB XIII dari Dekat
-
Buntut Keracunan Siswa, Pemkab Bantul Panggil Seluruh SPPG Cegah Insiden Serupa
-
Cuaca Ekstrem Ancam DIY: Dua Kabupaten Tetapkan Status Siaga
-
Di Samping Sang Ayah: Posisi Makam Raja PB XIII Terungkap, Simbol Keabadian Dinasti Mataram?