SuaraJogja.id - Pasar Godean akan direvitalisasi dengan menggunakan anggaran pemerintah pusat, dalam beberapa waktu ke depan. Terkait rencana itu, masih ada pedagang Pasar Godean yang keluhkan teknis relokasi harus diawali dengan transit terlebih dahulu.
Salah satunya seperti dikeluhkan Sigit Budi Permana, Senin (21/11/2022). Ia menilai, ada biaya berlipat yang harus dikeluarkan oleh pedagang bila mereka harus transit dan relokasi.
"Kelayakan tempat transit, baik dari sisi kualitas maupun ukuran tidak memadai," ujarnya.
Pedagang menurutnya, saat ini mengharapkan omzet yang berkelanjutan, apalagi saat ini kondisi mereka masih babak belur dihantam pandemi, kenaikan BBM, kenaikan tukar Rupiah terhadap dolar Amerika dan sebagainya.
Sigit diketahui belum mengikuti sosialisasi transit dan relokasi dan baru mendapatkan undangan untuk mengikuti sosialisasi terjadwal Rabu (23/11/2022).
Namun, ia mendapatkan dokumentasi sosialisasi dari rekan sesama pedagang dan di sana para pedagang diberi pengertian di dalam kegiatan sosialisasi. Pihak yang memberi sosialisasi menjelaskan bahwa adanya 'pasar transit' adalah super darurat, karena area relokasi belum siap digunakan. Sementara itu, relokasi dan jadwal demolish (penghancuran pasar) dimajukan lebih cepat.
"Super Darurat karena apa? Gempa bumi? Tsunami? Likuifaksi? Tanah longsor? Banjir bandang? Atau super darurat karena mau bancakan uang proyek?," kata dia.
Saat ini, menurut Sigit, kondisi pasar Godean masih layak digunakan. Sehingga belum dibutuhkan relokasi dan percepatan revitalisasi pasar. Dan ia berharap, revitalisasi pasar Godean tetap berjalan sesuai rencana awal, tanpa adanya transit.
Ia menilai transit merupakan pemborosan keuangan negara dan tidak jelas hasil keluarannya. Selain itu, tidak ada alasan urgensi yang mendasari adanya percepatan pindahnya pedagang pasar Godean. Sampai akhirnya muncul kebijakan blunder.
Baca Juga: Dukung Ekonomi Kerakyatan Desa, Wakil Bupati Sleman Buka Ngayogjazz 2022 di Cibuk Kidul
"Terkesan hanya memikirkan kinerja semata. Mulai dari penyerapan anggaran, kinerja ASN tanpa berempati dengan pedagang," ucapnya.
Sigit menegaskan bahwa dirinya tidak anti revitalisasi dan relokasi, pada intinya ia hanya mempermasalahkan transit yang tidak memiliki urgensi. Apalagi kalau hanya sekadar untuk dapat segera menghabiskan anggaran dan menjalankan instruksi presiden.
"Kalau diundang, saya akan datang dan saya ingin ada diskusi, bukan hanya penjelasan juklak dan juknis," tegasnya.
"Sebenarnya mengenai revitalisasi Pasar Godean, apabila sudah tidak bisa dihindari atau ditunda, bisa dipahami dan diterima. Namun dilakukan dengan cara-cara penuh empati dan kemanusiaan terkait dengan banyaknya pencari nafkah di Pasar Godean," tuturnya.
Sebelumnya, Sekretaris Disperindag Sleman, Tina Hastani mengatakan, persiapan menuju revitalisasi pasar Godean terus dilakukan. Salah satunya, menyiapkan lahan transit maupun lahan relokasi bagi pedagang.
Transit dilakukan karena lahan relokasi di Kalurahan Sidoluhur belum bisa ditempati, maka para pedagang sementara akan menempati relokasi transit terlebih dahulu di tiga tempat.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Stefano Lilipaly Rela Dicoret Patrick Kluivert, Batal Bela Timnas Indonesia
- 5 Bedak Murah yang Mengandung SPF: Cocok Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- Patrick Kluivert Coret 9 Pemain Lawan China
- Coach Justin: Artinya Secara Kualitas Timnas Indonesia Gak Layak Lolos Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi HP Murah Rp900 Ribuan Terbaik Mei 2025: Spek Ciamik dan Memori Lega!
Pilihan
-
5 Rekomendasi Serum Vitamin C Terbaik: Wajah Glowing, Samarkan Bekas Jerawat
-
Jay Idzes Sudah Beri Salam ke Fans Venezia: Terima Kasih Semuanya
-
3 Pengganti Paling Cocok untuk Sandy Walsh yang Cedera saat Bela Yokohama F. Marinos
-
3 Rekomendasi HP Snapdragon 7 Gen 3 Terbaik, Chipset Kekinian yang Super Gahar!
-
Orang Tua di Sumsel Bawa Anak Pemakai Sabu ke Barak Dedi Mulyadi, BNN: Cara Ini Salah!
Terkini
-
Kasus BMW Tabrak Argo: Polisi Periksa Tiga Orang yang Terlibat untuk Ganti Plat Nomor
-
Dalang Penggantian Plat Nomor BMW Terungkap! Siapa Saja yang Terlibat?
-
Santri Disiksa di Ponpes Gus Miftah: Diduga Dianiaya 13 Orang, Alami Trauma
-
Harga Ikan di Yogyakarta Stabil? Ini Strategi DKP DIY Jaga Pasokan dari Laut Selatan
-
Dari Jadah Tempe Hingga Jathilan Lancur: 8 Warisan Sleman yang Kini Jadi Kebanggaan DIY