SuaraJogja.id - Gubernur DIY, Sri Sultan HB X memastikan keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan Perwakilan ilegal. Mereka selama ini menggunakan tanah milik Keraton Yogyakarta tanpa membayar sewa ke keraton.
Karenanya PKL di Jalan Perwakilan harus segera pindah dari kawasan tersebut. Sebab pihak keraton sudah memberikan tenggat waktu hingga akhir tahun 2022 lalu namun saat ini masih saja beroperasi.
"Yang penting dia [pkl jalan perwakilan] itu ilegal. Itu tanah keraton, bangunan milik keraton, bukan milik pemda. Kuncinya di keraton, yang diperpanjang hanya yang di sebelah barat, lainnya tidak punya ijin semua. Tidak tahu mereka bayar pada siapa kalau sewa," ungkap Sultan di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (03/01/2023).
Menurut Sultan, Keraton Yogyakarta tidak pernah memberi izin melalui surat kekancingan agar para pedagang dapat membuka usaha di kawasan tersebut. Padahal Jalan Perwakilan merupakan tanah kasultanan atau Sultan Ground.
Jalan Perwakilan pun sempat dikosongkan dari aktivitas perdagangan sebelum pandemi COVID-19. Keraton Yogyakarta juga tidak memperpanjang surat kekancingan untuk pemanfaatan lahan di kawasan tersebut kecuali pada bangunan sebelah barat atau Restoran Legian di Malioboro.
Namun, bangunan di Jalan Perwakilan hingga saat ini masih digunakan untuk berjualan oleh pedagang. Sultan pun tidak mengetahui bagaimana pedagang bisa berjualan di sana meski bangunan-bangunan di kawasan itu sudah dikunci.
Sultan juga mempertanyakan pelaku usaha yang mengaku membayar sewa. Dirinya tidak mengetahui ke mana uang sewa itu mengalir dan siapa pihak yang menyewakannya.
"[Dulu] karena disuruh pindah, pindah semua. Mereka kosong. Dikunci. Tinggal yang sebelah barat yang kebakar itu [Restoran Legian]. Pada bisa masuk ke situ saya diam saja. Itu [mereka] membongkar atau apa. Kalau ada yang narik duit [sewa] siapa yang menarik," tandasnya.
Karenanya Sultan meminta kawasan tersebut bisa segera dikosongkan. Sebab Pemda DIY akan membangun Jogja Planning Gallery (JPG) di kawasan Jalan Perwakilan dan DPRD DIY.
Baca Juga: Soroti Kerusakan di Jalan Perwakilan, Forpi Jogja Minta OPD Awasi Parkir di Lokasi Setempat
Namun Sultan siap bertemu dengan pedaganga Jalan Perwakilan. Sultan mendapatkan informasi para pedagang di Jalan Perwakilan telah mengirim surat terbuka kepadanya.
"Katanya mau ketemu sama saya tapi saya belum baca suratnya," ujar
Sementara Penjabat (Pj) Walikota Yogyakarta, Sumadi mengungkapkan, Pemkot tidak akan mengindahkan penolakan pedagang Jalan Perwakilan untuk direlokasi. Sebab kebijakan itu dilakukan bagi kepentingan warga Yogyakarta.
"[Proses relokasi] sudah disepakati, kesepakatan kan biyen [dulu] akhir desember 2022, tapi januari ini harus bersih semua," ungkapnya.
Secara terpisah Ketua Forum Komunikasi dan Koordinasi Perwakilan (FKKP), Adi Kusuma PS mengungkapkan mereka sebenarnya sudah mengirimkan surat terbuka kepada Keraton Yogyakarta. Namun hingga saat ini belum ada tanggapan dari pihak keraton.
"Padahal di surat edaran, tanggal 3 [januari 2023] ini jalan perwakilan sudah harus kosong," ungkapnya.
Adi menyatakan, pedagang tetap menolak relokasi dari kawasan mereka jualan selama ini. Karenanya mereka akan bertahan berjualan meski ada pengosongan jika tidak ada titik temu.
"Ya kita berharap ngarso dalem (sultan-red) mau bertemu," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Pemkot Jogja segera Bersihkan Jalan Perwakilan meski Diprotes Pedagang: Sudah Kita Beri Waktu dari Dulu
-
Diusir dari Malioboro, Pedagang Jalan Perwakilan Kebingungan Harus Kemana
-
Didesak Segera Kosongkan Kios Hingga Akhir Tahun, Pedagang Jalan Perwakilan Protes
-
Diminta Segera Kosongkan Kios, Para Pedagang Jalan Perwakilan Malioboro Mengadu ke DPRD Kota Yogyakarta
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Rp300 Triliun Diselamatkan, Tapi PLTN Jadi Korban? Nasib Energi Nuklir Indonesia di Ujung Tanduk
-
Penemuan Arca di Sleman: Benarkah Peninggalan Mataram Kuno? Ini Kata Ahli
-
Skandal Internet Sleman: Kejati DIY segera Umumkan Calon Tersangka Korupsi!
-
Mensos Tegaskan Tiga Dosa Besar di Sekolah Rakyat, Siapkan Pengawasan Ketat
-
Dinamika Mengejutkan di Sekolah Rakyat: Dari Rindu Rumah Hingga Rehabilitasi Kecanduan Rokok