Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Selasa, 10 Januari 2023 | 10:16 WIB
Papan informasi kawasan proyek pembangunan jalan tol Jogja-Bawen, Seksi 1, di Margodadi - Margokaton, Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman. (kontributor/uli febriarni)

SuaraJogja.id - Sedikitnya lima kalurahan terdampak proyek pembangunan tol Jogja-Yogyakarta International Airport (YIA). 


Panewu Gamping, Sarjono mengatakan, lima kalurahan terdampak tol Jogja-YIA di wilayahnya, terdiri atas Kalurahan Trihanggo, Nogotirto, Banyuraden, Ambarketawang, Balecatur.


Ia menyebut, jumlah bidang terdampak di masing-masing kalurahan masih belum luasan pasti. Mengingat, izin penetapan lokasi (IPL) belum turun.


"Masih sosialisasi awal. Setelah sosialisasi awal selesai, maka selanjutnya konsultasi publik. Konsultasi publik belum tahu kapan, BPN DIY yang menjadwalkan," terangnya, lewat sambungan telepon, Senin (9/1/2023).

Baca Juga: Ini 3 Kalurahan yang Didahulukan Dalam Pembebasan Lahan Tol Jogja-Solo Seksi 2


Ia menambahkan, jumlah bidang terdampak di Gamping sementara ini meliputi 61 bidang di Trihanggo, di Kalurahan Nogotirto 127 bidang, selanjutnya di Banyuraden 279 bidang,  427 bidang ada di Ambarketawang, di Balecatur 364 bidang. 


Kala ditanya bentuk lahan mayoritas yang terdampak tol, Sarjono menyebut berbentuk pertanian.


"Kalau fasilitas publik terdampak ada, bentuknya masjid dan makam," tuturnya.


Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Lurah Trihanggo Fajar Yunior membenarkan bahwa, wilayah Kalurahan Trihanggo menjadi satu di antara kawasan di Kapanewon Gamping yang terdampak pembangunan jalan tol Jogja-YIA.


Namun Fajar belum mengetahui secara pasti berapa jumlah lahan terdampak tol di Trihanggo.

Baca Juga: SD Negeri Banyurejo 1 Tak Jadi Terdampak Tol, Disdik Sleman Masih Menunggu Informasi Resmi


"[Trihanggo terdampak] itu benar. Masterplan, siteplan-nya itu sudah ada. Cuma berapa bidang [terdampak] dan itu bidangnya siapa itu belum tahu," kata dia.


"Pemerintah Kalurahan belum ada data berapa bidang. Jadi yang baru disosialisasikan itu tahap pertama, yakni bahwa Trihanggo terdampak tol," jelas lurah termuda di Kabupaten Sleman ini.


Senada dengan yang diungkap Panewu, Fajar menyebut bahwa lahan pertanian adalah jenis tanah mayoritas yang bakal tergusur proyek nasional di Trihanggo.


"Pertanian," ucapnya singkat.


Fajar juga mengungkap, di wilayahnya masih ada sejumlah warga pemilik lahan pribadi, yang menolak pembangunan tol.


Mereka yang menolak itu rerata merupakan ahli waris lahan. 


Diperkirakan, penolakan dipicu tidak efektifnya jumlah lahan milik mereka yang terkena proyek.


"Ya mungkin karena hanya seberapa bagian yang kena. Dari berapa ribu meter [yang dimiliki], tapi hanya kena [terdampak] berapa. Kan itu jadi tidak efektif," ucapnya.


Untuk diketahui, pembangunan tol Jogja-YIA sepanjang 38,57 Km mulai berproses. 


Melintasi Kapanewon Gamping, diperkirakan ada 1.258 bidang terdampak, berada di lima kalurahan. 


Kepala Kundha Niti Mandala sarta Tata Sasana DIY (Dispetaru DIY), Krido Suprayitno mengatakan, tahap konsultasi publik pembangunan tol Jogja-YIA masih dalam tahap pengagendaan.

Kontributor : Uli Febriarni

Load More