SuaraJogja.id - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY menyebut terjadi lonjakan volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan sejak pandemi covid-19 terjadi. Bahkan lonjakan yang terjadi nyaris mencapai 50 persen.
Kepala Dinas LHK DIY, Kuncoro Cahyo mengatakan sebelum pandemi covid-19 berlangsung, volume sampah yang masuk ke TPST Piyungan mencapai 500 ton perhari. Namun selama 2,5 tahun pandemi covid-19 terjadi lonjakan sampah menjadi rata-rata perhari mencapai 760 ton perhari.
"Sekarang itu sehari bisa 700 sampai 80 ton atau rata-rata sekitar 760 ton perhari,"terang dia, Sabtu (15/1/2023).
Memang kesadaran warga memilah sampah dari sumbernya sehingga volume sampah yang dibuang ke TPST Piyungan cukup besar. Bahkan pada saat libur natal tahun baru kemarin volume sampah yang masuk ke TPST Piyungan mencapai 900,06 ton.
Sementara kondisi TPST Piyungan saat ini sudah penuh. Ketinggiannya sudah mencapai 140 meter atau batas maksimal. Dua zona yaitu A dan B sudah tidak lagi digunakan untuk menampung sampah dari masyarakat.
"Dan tahun kemarin pembangunan penampungan transisi sudah selesai,"ujar dia.
Sejak November 2022 yang lalu seluruh sampah yang masuk ke TPST Piyungan sudah diarahkan ke lokasi transisi. Dan selama 6 bulan ke depan semua sampah yang masuk ke TPST Piyungan akan diarahkan ke zona transisi.
Kebetulan saat ini lokasi transisi masih dalam masa pemeliharaan. Tetapi tidak tertutup kemungkinan ketika zona transisi mulai penuh maka pembuangan sampah kembali akan diarahkan ke zona A dan B.
"Pembuangan sengaja kami arahkan ke zona transisi karena juga untuk uji coba atau pengetesan. Kalau nanti ada yang kurang sempurna kan bisa langsung diperbaiki oleh pelaksana proyek,"tambahnya.
Namun Kuncoro menyebut sepertinya di zona A dan B juga sudah terjadi dekomposisi atau pemadatan. Di mana terjadi penurunan ketinggian sekitar 1 meter jadi 139 meter sehingga kemungkinan untuk kembali dapat digunakan untuk membuang sampah.
Karena volume sampah sudah overload maka permasalahan yang mereka hadapi adalah kapasitas penampungan dan pengolahan cairan Lindi (cairan yang dihasilkan) juga overload. Sehingga seringkali tidak mampu menampung Lindi yang dihasilkan.
"Di samping itu alat pengaduk Lindi kita juga sering rusak. Mungkin karena sering korosi dan kepekatan Lindi cukup tinggi,"terang dia.
Di samping itu, dia mengakui jika hujan deras yang sering terjadi dalam beberapa bulan terakhir memicu kandungan air Lindi semakin melimpah. Kolam tampungan yang ada semakin tak mampu menerima Lindi yang dihasilkan.
Kuncoro menyebut kebijakan pengelolaan sampah memang harus komprehensif. Saat ini pihaknya memang belum merasakan dampak signifikan dari kebijakan pemerintah Kota Yogyakarta yang melarang pembuangan sampah organik ke Depo Sampah.
Padahal sejatinya jika sudah dipilah dari sumbernya yaitu sejak di rumah tangga maka residu yang masuk ke TPST Piyungan akan turun signifikan. Pihaknya sudah pernah melakukan pengkajian sampah yang masuk ke TPST Piyungan tinggal 15-20 persen dari seluruh sampah yang dihasilkan rumah tangga.
Berita Terkait
-
TPST Piyungan Dibuka Lagi Dengan Aturan Baru, DLH Kota Yogyakarta: yang Masuk ke Sana Wajib Sampah Organik!
-
Sepekan Terakhir Sampah Menumpuk di Tiga Kabupaten, DLHK DIY Atur Jadwal Pembuangan ke TPST Piyungan
-
TPST Piyungan Penuh, Truk Pengangkut Sampah Harus Antre 1-2 Jam untuk Bongkar Muatan
-
Limbah Cair masih Dibuang ke Sungai, Warga Nekat Cor Pipa Pembuangan Instalasi Pengolahan Air Lindi TPST Piyungan
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Geger Pantai Sanglen: Sultan Tawarkan Pesangon, Warga Bersikeras Pertahankan Lahan
Pilihan
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
-
Fungsi PPATK di Tengah Isu Pemblokiran Rekening 'Nganggur'
-
Fenomena Rojali & Rohana Bikin Heboh Ritel, Bos Unilever Santai
-
Harga Emas Antam Terjun Bebas Hari Ini
Terkini
-
Sleman Siap Berantas Tambang Ilegal, Komitmen dengan KPK Jadi Senjata Utama?
-
Solo-Jogja Cuma 30 Menit, Jalan Tol Klaten-Prambanan Resmi Dibuka
-
Judi Online Berkedok Promo? Markas di Bantul Digerebek, Otak Pelaku Terungkap
-
Timor Leste Buka Pintu Lebar untuk Investor Indonesia: Peluang Emas di Sektor Pariwisata
-
Mulai Agustus: Yogyakarta Kerahkan Alat Berat, Normalisasi Sungai Dimulai