Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Senin, 16 Januari 2023 | 17:35 WIB
Warga melintas di salah satu sisi jalan yang akan menjadi ruas jalan tol Jogja-Bawen, Kalurahan Margokaton, Kapanewon Seyegan, Rabu (20/7/2022). (kontributor/uli febriarni)

SuaraJogja.id - Pihak pelaksana proyek tol Jogja-Bawen menyebut, akan ada rest area tol Jogja-Bawen yang bisa diakses dari dalam dan luar tol, di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Salah satu rest area nantinya akan ditempatkan di sekitar Kalurahan Banyurejo.

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyambut baik rencana penambahan rest area tol Jogja Bawen, di Kabupaten Sleman.

Menurut dia, rencana tersebut menjadi peluang besar untuk memicu tumbuhnya ekonomi wilayah dengan melibatkan produk-produk lokal.

Baca Juga: Tanah Kalurahan dan Sultan Ground Terdampak Tol Jogja-Bawen, Tidak Diganti Untung

"Saya menyambut baik rencana [rest area ] di Sleman ini, apalagi itu juga berawal dari arahan pak Gubernur. Ini sejalan dengan komitmen Pemkab Sleman, bagaimana membuat pelaku UMKM kita dapat naik kelas," ungkap Kustini, Senin (16/1/2023).

Disampaikan Kustini, Pemkab Sleman telah berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait, tentang langkah untuk menyiasati adanya tol dan exit tol di sejumlah kalurahan di Sleman, salah satunya Banyurejo.

Komunikasi itu dilakukan dengan turut melibatkan produk-produk UMKM lokal.

"Kami sudah komunikasi dengan beberapa kalurahan dan kapanewon yang kemungkinan menjadi rest area dan exit tol. Kalau khusus di Banyurejo sudah dilakukan pendaatan produk UMKM yang layak untuk dipersiapkan," kata Kustini.

Khusus UMKM, ditegaskan Kustini bahwa Pemkab Sleman terus melakukan upaya-upaya pendampingan dan fasilitasi terhadap 90.000 pelaku UMKM di Kabupaten Sleman.

Baca Juga: 5 Kalurahan di Gamping Terdampak Tol Jogja-YIA: Lahan Pertanian, Masjid dan Makam Ikut Tergusur

Apalagi sejak ada rencana pembangunan tol di wilayah Sleman, fokus pengembangan diarahkan agar produk-produk industri kecil dan menengah bisa mendapatkan dampak positif.

"Sejak awal kami konsisten lakukan pendampingan untuk perizinan usaha, NIB, halal, PIRT dan yang lain. Agar omzet UMKM bisa meningkat dan lapangan pekerjaan juga terus bertambah," terang Kustini.

Program pelatihan dan pemberdayaan melibatkan paguyuban eksportir di Sleman juga terus digarap.

Harapannya, produk unggulan Sleman bukan hanya bisa menjangkau pasar skala nasional, namun juga hingga pasar luar negeri.

Terkait berapa jumlah produk UMKM yang bisa terlibat di tempat rest area atau di titik exit tol, Kustini menambahkan produk tersebut nantinya akan melewati proses kurasi.

"Produk apa saja yang kualitasnya bagus dan punya ciri khas Sleman. Lalu bisa ditaruh di sana," tandasnya. 

Kontributor : Uli Febriarni

Load More