SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Sleman ingin gugatan dari warga Kabupaten Sleman perkara relokasi Pasar Godean, bisa selesai di meja mediasi.
Hal itu dikemukakan oleh Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman, Tina Hastani, kepada wartawan, Senin (30/1/2023).
Tina berharap perkara gugatan itu tidak berlanjut sampai persidangan. Alasannya, pihaknya tak ada niatan untuk membuat pedagang sengsara. Baik transit maupun relokasi, diprogramkan demi keamanan dan kenyamanan pedagang Pasar Godean dan pembeli.
"Saat ini progres mediasi berjalan dengan cukup baik," ungkapnya.
Tina menyebut, diperkirakan sidang kedua dijadwalkan pada 2 Februari 2023. Pihaknya ingin memanfaatkan jalur mediasi sebagai cara untuk mendapatkan solusi terbaik.
"Apalagi, permintaan dalam gugatan seperti perbaikan sarana dan prasarana di lahan transit Sidokarto sudah kami lakukan semaksimal mungkin. Sekarang sudah tidak becek lagi, tidak jeblok lagi, bisa dilihat ke sana," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang warga Kalurahan Sinduadi, Kapanewon Mlati, Kunto Wisnu Aji menggugat Bupati Sleman dan Kepala Disperindag Sleman atas relokasi Pasar Godean, ke Pengadilan Negeri Sleman. Kedua tergugat dinialinya dianggap tidak berpihak pada pedagang.
Kunto menuntut agar Pemkab Sleman memperbaiki sarana- prasarana di lokasi transit pasar Godean, demi keamanan konsumen maupun pedagang.
Ia mengaku menyetujui untuk saling bertemu dalam rangka perdamaian. Dan sejauh ini sudah ada beberapa kali pertemuan yang dilangsungkan, antara kedua pihak.
Baca Juga: Konsep Pindah Berkali-kali Dianggap Berat, Pedagang Pasar Godean: Pindah Itu Sekali Saja
"Hanya saja belum ada kesepakatan perdamaian. Namun pada prinsipnya, upaya perdamaian tetap kami maksimalkan," kata Kunto.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo berkeinginan untuk bertemu Kunto Wisnu Aji karena ingin berkomunikasi langsung.
Kustini meyakini penggugat memiliki tujuan baik, yakni menginginkan Kabupaten Sleman berkembang lebih baik.
Kustini menilai, gugatan atas dirinya dan Disperindag disebabkan komunikasi yang belum terjalin dengan baik. Sehingga ia ingin berkomunikasi dengan semua pihak terkait, termasuk penggugat, untuk mencari solusi yang terbaik.
Hanya Bakal Diisi Pedagang Asli, Basis Data Nama Pedagang Sudah 'Dikunci'
Tina menegaskan, pasar Godean pascarevitalisasi hanya akan diisi oleh pedagang pasar Godean asli, tidak ada pedagang baru.
Pasar itu akan menampung sebanyak 1.837 pedagang, yang daftarnya sudah dikunci melalui berita acara di Pemkab Sleman.
Teknis penempatan pedagang masih dalam bahasan lebih lanjut. Ada potensi diawali pengundian atau sistem lainnya. Namun Tina memastikan pilihan pedagang atas sistem penempatan di pasar yang baru, akan mengikuti kehendak pedagang.
Selain itu, ia menekankan bukan hanya pasar Godean yang dibangun dengan apik. Melainkan dari total 32 pasar rakyat yang dikelola Disperindag Sleman, seluruhnya selalu dilakukan pemeliharaan dan perawatan rutin.
"Misal bocor, terkena bencana angin ribut, banjir, dan sebagainya tetap ada perbaikan," urainya.
Kembali disinggung soal jadwal relokasi, Tina menjelaskan bahwa berdasarkan permintaan pedagang, mereka akan dipindah ke pasar relokasi setelah Idulfitri 2023.
Alasannya, ada banyak pelanggan baru yang datang dan hafal dengan pedagang yang kini berada di lokasi transit.
Pasar Godean Sudah Dihancurkan
Tina Hastani, dalam kesempatan itu juga mengatakan, hanya pasar Godean yang akan direvitalisasi pada 2023. Sementara itu sesuai jadwal, pasar Godean sudah di-demolished (hancurkan) sejak awal Januari 2023.
Proses demolished diperkirakan berlangsung hingga akhir Februari 2023.
"Kemudian kami lakukan pematangan lahan, untuk persiapan pembangunan pasar Godean, April 2023," terangnya.
Ditargetkan, relokasi berlangsung hingga Mei 2023, sedangkan pembangunan fisik pasar sedianya berlangsung 12 bulan, menyesuaikan pekerjaan oleh Kementerian PUPR.
"Yang mengerjakan pembangunan adalah DPU ESDM DIY, dengan anggaran dari Kementerian PUPR sebesar Rp101 miliar," imbuhnya.
Pasar Godean 'versi baru' akan memiliki rooftop yang berfungsi sebagai coffeeshop, workingspace dan lokasi unjuk bakat anak muda.
Lantai II akan diisi dengan kompleks perkantoran pengelola pasar dan beberapa kios. Sedangkan lantai I berupa kios dan los pedagang.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
Pilihan
-
Usai Terganjal Kasus, Apakah Ajaib Sekuritas Aman Buat Investor?
-
Bocor! Jordi Amat Pakai Jersey Persija
-
Sri Mulyani Ungkap Masa Depan Ekspor RI Jika Negosiasi Tarif dengan AS Buntu
-
Olahraga Padel Kena Pajak 10 Persen, Kantor Sri Mulyani Buka Suara
-
Sering Kesetrum Jadi Kemungkinan Alasan Ade Armando Dapat Jatah Komisaris PLN Nusantara Power
Terkini
-
Duh! Dua SMP Negeri di Sleman Terdampak Proyek Jalan Tol, Tak Ada Relokasi
-
Cuan Jumat Berkah! Tersedia 3 Link Saldo DANA Kaget, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan
-
Pendapatan SDGs BRI Capai 65,46%, Wujudkan Komitmen Berkelanjutan
-
Kelana Kebun Warna: The 101 Yogyakarta Hadirkan Pameran Seni Plastik yang Unik dan Menyentuh
-
BRI Dukung UMKM Sanrah Food Berkembang dari Warung ke Ekspor Global