Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Rabu, 23 November 2022 | 18:35 WIB
Suasana Pasar Godean, Sleman, Jumat (18/11/2022). [Kontributor Suarajogja.id/ Uli Febriarni]

SuaraJogja.id - Keluhan pedagang Pasar Godean perlahan mulai terakomodasi oleh pihak pengelola pasar maupun Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman, lewat sosialiasi bertahap yang dilakukan.

Kepala UPT Pelayanan Pasar Wilayah 1, Robertus Esthi Raharja mengatakan, saat ini persiapan menuju relokasi yang akan diawali transit, sudah dilakukan secara fisik maupun non fisik. 

"Non fisik mulai dari sosialisasi dan dilanjutkan pengajian. Pengajian dilakukan, mengingat transit dan relokasi merupakan sesuatu tidak menyenangkan. Maka perlu dibangun suasana batin yang bisa mendorong pedagang tetap menjaga, meningkatkan semangat mereka untuk berjualan," kata dia, Rabu (23/11/2022)

Esthi menuturkan, soal persiapan lokasi transit dan relokasi terus dilakukan oleh pihaknya, di masing-masing lokasi. Persiapan juga berkaca pada pengalaman revitalisasi pasar Potrojayan pada waktu yang sudah lewat.

Baca Juga: Perkuat Wawasan Demokrasi, Wakil Bupati Sleman Beri Arahan ke Pelajar hingga Tokoh Masyarakat di Seyegan

"Kami menyadari beberapa kekhawatiran yang muncul dari pedagang. Tetapi saya juga hanya berkaca dari pengalaman di Potrojayan, saya tidak bisa memastikan seperti apa di lokasi yang akan ditempati nanti," ujar Esthi. 

Ia juga menerima laporan adanya pedagang yang berencana akan berjualan di rumah mereka masing-masing, tidak ikut transit. Esthi tak mempersoalkan itu, prinsipnya, yang terpenting adalah tetap menyiapkan lokasi transit terlebih dahulu.

Sementara itu, menanggapi keluhan soal fisik lapak sementara di lokasi transit, Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Tradisional Disperindag Sleman, Raminto memberi penjelasan. 

Nantinya, agar menyesuaikan dengan lokasi transit yang merupakan area terbuka, tinggi embusan angin, maka lapak bambu tersebut akan dicor pada bagian bawah tiang. Agar lebih kuat menahan angin atau hujan deras. Atap juga terbuat dari galvalum. 

"Anggaran transit kira-kira Rp1 miliar," ungkapnya. 

Baca Juga: Dukung Ekonomi Kerakyatan Desa, Wakil Bupati Sleman Buka Ngayogjazz 2022 di Cibuk Kidul

Sementara itu menambahkan keterangan Raminto, Kepala Bidang Pengelolaan Fasilitas Perdagangan Tradisional Disperindag Sleman, Purwoko Haryadi memberikan penjelasan perihal pengelolaan limpahan air dan antisipasi banjir.

Load More