SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyiapkan dana insidentil sebesar Rp1 miliar. Dana tersebut ditujukan untuk perbaikan sejumlah talut sungai yang terkena longsor.
Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Pemukiman DPUPKP Kota Yogyakarta Sigit Setiawan menuturkan bahwa dana tersebut akan diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemkot Yogyakarta 2023. Pihaknya saat ini tengah mengumpulkan data-data talut yang rusak tersebut.
"Talut di Prenggan (Kotagede) misalnya, itu terdampak longsor pada pertengahan bulan ini. Nanti kami perbaiki pakai dana insidental," kata Sigit, Minggu (26/2/2023).
Berdasarkan data dari BPBD, talut yang ambrol di wilayah Prenggan itu memiliki panjang 15 meter, lebar 6 meter dan ketinggian 9 meter. Talut itu hanya salah satu saja yang menjadi sasaran perbaikan.
Pasalnya ambrolnya talut di wilayah Kota Yogyakarta khususnya terjadi pada beberapa titik. Termasuk di kawasan Kemantren Wirobrajan yang berdampak hingga bangunan warga.
"Kami akan cermati dulu kebutuhannya seperti apa sambil melihat kerusakannya sebesar apa di dua lokasi itu. Setelahnya baru kita susun rencana perbaikan," terangnya.
Selain dua talut itu, kata Sigit, pihaknya sudah mendata lokasi lain yang masuk dalam rencana revitalisasi talut tahun ini. Dua lokasi tersebut adalah Pringgokusuman dan Gowongan.
Ia menuturkan bahwa untuk talut di Gowongan sendiri akan diperbaiki itu sepanjang 80 meter. Anggaran yang digunakan sebesar Rp2 miliar dari APBD 2023.
Sementara untuk talut yang berada di Pringgokusuman akan diperbaiki dengan biaya Rp1,7 miliar. Dengan lokasi revitalisasi talut yakni epanjang 150 meter.
Baca Juga: Eks Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti Dituntut 6,5 Tahun Penjara dan Denda Rp300 Juta
"April rencananya kita mulai dan selama 5 bulan pengerjaan rampung," ucapnya.
Diketahui bahwa wilayah DIY dan sekitarnya masih sering diguyur ujan dalam beberapa waktu terakhir. Cuaca ekstrem yang melanda tersebut jadi salah satu penyebab ambrolnya talut di sejumlah titik di Kota Jogja.
Stasiun Meteorologi Kelas II Yogyakarta memprakirakan masih ada potensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat drngan disertai kilat/petir dan angin kencang hingga 27 Februari 2023 nanri di wilayah DIY.
Masyarakat diminta untuk tetap waspada dengan berbagai potensi bencana hidrometeorologi. Mulai dari banjir bandang, tanah longsor, hingga anggin kencang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
Terkini
-
Analisis Tajam Sabrang Letto: Kasus Tom Lembong Jadi Pertaruhan: Wasit Tak Adil!
-
Target PAD Pariwisata Bantul Terlalu Ambisius? Ini Strategi Dinas untuk Mengejarnya
-
Marak Pembangunan Abaikan Lingkungan, Lanskap Ekosistem DIY Kian Terancam
-
Status Kedaruratan Ditingkatkan Pasca Kasus Leptospirosis, Pemkot Jogja Sediakan Pemeriksaan Gratis
-
Bosan Kerja Kantoran? Pemuda Ini Buktikan Keripik Pisang Bisa Jadi Bisnis Menguntungkan di Kulon Progo