"Dan pas kebetulan guru ngaji juga bukan orang Sleman. Orang luar mengajar di situ. Saya mengharap perhatikan jangan sampai anak-anak seperti itu. Masa depannya kasihan," ucapnya.
"Saya berkoordinasi dengan Dinas P3AP2KB memberikan perlindungan anak langsung pendampingan, supaya tidak trauma dan tetap masa depannya kita jaga," terangnya.
Menurut Kustini, para korban yang merupakan anak-anak perlu diberi semangat dan terus dijaga. Demikian juga anak-anak lain, perlu juga dilindungi.
"Sleman adalah kabupaten ramah anak, Sleman adalah ramah perempuan. Perempuan dan anak kita lindungi bersama-sama, semoga kejadian ini tidak terulang kembali," tuturnya.
Kustini juga menegaskan pentingnya pendidikan seksualitas dini menyesuaikan usia dan pemahaman, baik itu untuk siswa jenjang TK, SD dan SMP.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Pengujian Abu Vulkanik Negatif, Operasional Bandara YIA Berjalan Normal
-
Tabrakan Motor dan Pejalan Kaki di Gejayan Sleman, Nenek 72 Tahun Tewas di Lokasi
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Tak Terdampak Erupsi Semeru, Bandara Adisutjipto Pastikan Operasional Tetap Normal
-
AI Anti Boros Belanja Buatan Pelajar Jogja Bikin Geger Asia, Ini Kecanggihannya!