SuaraJogja.id - Seorang warga berinisial TW Padukuhan Kantongan, Kalurahan Triharjo, Kapanewon Sleman dipulangkan dari Penang, Malaysia. Ia dipulangkan setelah diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Pemulangan warga Sleman itu dilakukan oleh Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Pemerintah Kabupaten Sleman bersama Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) DIY pada Jumat (28/7/2023) kemarin.
Kepala Dinas P3AP2KB, Wildan Solichin menuturkan bahwa TW diduga menjadi korban TPPO. Modus yang digunakan yakni penyaluran Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke luar negeri secara ilegal atau unprosedural.
"Kami menerima laporan dari pihak keluarga korban di awal Juni. Kemudian kami segera berkoordinasi dengan BP3MI DIY dan Konsulat Jenderal RI di Penang Malaysia untuk mengupayakan kepulangan saudari TW," kata Wildan dalam keterangan tertulisnya, Minggu (30/7/2023).
Baca Juga: Konsumsi Naik Selama Juli, Pertamina Awasi Stok LPG di Jogja
Hingga akhirnya TW berhasil dipulangkan dari Malaysia ke Indonesia. Warga Sleman itu tiba melalui Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) Kulon Progo dan selanjutkan sudah dikembalikan kepada pihak keluarga.
Ditambahkan Wildan, penyaluran pekerja migran Indonesia ke luar negeri secara ilegal itu merupakan salah satu wujud TPPO. Sehingga harus menjadi perhatian untuk dicegah dan ditangani bersama.
"Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan TPPO Kabupaten Sleman dibentuk dengan melibatkan Organisasi Perangkat Daerah, BP3MI DIY dan TNI/Polri dalam rangka mencegah, menangani dan mengkoordinasikan segala upaya yang perlu diambil untuk menyelesaikan permasalahan TPPO di Kabupaten Sleman," ucap pria yang juga Ketua Harian Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan TPPO Kabupaten Sleman itu.
Sementara itu, Plt Kepala BP3MI DIY, Cerika Damayanti Heri Putri menghimbau seluruh warga yang ingin menjadi pekerja migran untuk tetap menggunakan prosedur yang sesuai perundang-undangan. Ada sejumlah syarat yang kemudian harus diperhatikan sebelum bisa berangkat menjadi pekerja migran.
Mulai dari hak dan kewajiban PMI tersebut hingga kelengkapan lainnya. Seluruh kejelasan itu guna menjaga keselamatan para pekerja migran saat sudah berada di luar negeri.
Baca Juga: Tesla Pilih Investasi di Malaysia, Luhut Akan Temui Elon Musk Minggu Depan
"Jadi nanti harus ada perjanjian kerja. Di situ nanti diterangkan pekerjannya apa, gajinya berapa, semua hak dan kewajiban PMI ada di perjanjian kerja, ada visa kerja, paspor, dan lain sebagainya. Juga masih ada medical check up, asuransi dan segala macam," terang Cerika.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Pieter Huistra Beberkan Progres Eksperimen di Lini Belakang PSS Sleman
-
Selamat Datang Musuh Bebuyutan! 3 Calon Lawan Timnas Indonesia di Matchday September 2025
-
Pertemuan Terakhir Timnas Indonesia vs Malaysia, Elkan Baggott Cetak Gol
-
Erick Thohir: Timnas Indonesia Kangen Lawan Malaysia
-
Bos Jordi Amat Sindir Mental Malaysia: Malu Sama Indonesia
Terpopuler
- Selamat Datang Shin Tae-yong! Tak Sabar Bertemu di Bali Jelang TC Timnas Indonesia
- Selamat Tinggal Ole Romeny dan Marselino Ferdinan, Bos Oxford Kasih Isyarat
- Pemain Asing PSM Makassar: Sepak Bola Indonesia Hanya Cocok untuk Cari Uang, Bukan Main Serius
- Selamat Datang Mauro Zijsltra! Mau Sumpah WNI Timnas Indonesia Debut di Tim Senior FC Volendam
- 7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 6 GB Terbaik Mei 2025
Pilihan
-
Erick Thohir Bongkar Strategi Jitu Alasan TC Timnas Indonesia Berlangsung di Bali
-
5 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp1 Jutaan, RAM 4GB Dijamin Gak Ngelag
-
Nusron Ungkap Satu Keluarga Kuasai Tanah Seluas Dua Kali Jakarta, Ini Daftar 9 Raja Properti di RI
-
Shin Tae-yong Kembali! Langsung Ingatkan Patrick Kluivert Soal Fondasi Timnas Indonesia
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik Mei 2025, Performa Handal!
Terkini
-
Skandal ASPD Jogja Bocor, Kepala SMPN 10 Akui Ada Kemiripan Soal
-
Link Aktif Saldo DANA Kaget Hari Ini, Bisa Buat Belanja Online hingga Bayar Tagihan
-
Evaluasi MBG masih Pincang, Pemda DIY Minta Sekolah Tak Diam
-
Lampu Hijau dari Keraton, Polda DIY Segera Pindah Markas ke Lahan 7,5 Hektare
-
Vasektomi Syarat Bansos Jabar: Ekonom UGM Kecam Rencana Kontroversial Dedi Mulyadi