SuaraJogja.id - Kebijakan Pemda DIY untuk menjadi Sumbu Filosofi untuk mendapatkan predikat Warisan Budaya Dunia UNESCO terus dilakukan. Salah satunya menjadikan Malioboro sebagai bagian dari Sumbu Filosofi sebagai kawasan semi pedestrian dan Zona Rendah Emisi Karbon.
Salah satunya dengan rencana melarang kendaraan bermotor untuk lewat kawasan tersebut. Untuk mendukung program tersebut, fasilitas parkir yang berada di sekitar Malioboro seperti taman parkir Abu Bakar Ali (ABA) nantinya akan dibongkar pada 2025 mendatang.
"Kalau [malioboro] full pedestrian ya (Parkir ABA ditutup). Di aba tidak ada aktivitas parkir [tahun 2025]," papar Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DIY, Sumariyoto saat dikonfirmasi, Rabu (02/08/2023).
Menurut Sumariyoto, Disbud sudah melakukan sosialisasi kepada pengelola Taman Parkir ABA tentang rencana pembongkaran dan penutupan kawasan tersebut. Sebab taman parkir tersebut merupakan Sultan Ground atau Tanah Kasultanan yang akan dikembalikan ke Keraton Yogyakarta.
Baca Juga: Pengemudi Bentor di Malioboro Diamuk Massa, Begini Kronologinya hingga Viral di Media Sosial
Selama ini Taman Parkir ABA dikelola Pemda DIY. Namun dengan diterapkannya Zona Rendah Emisi Karbon di Malioboro, maka kawasan tersebut nantinya akan menjadi ruang terbuka hijau.
"Itu kan sekarang dikelola oleh provinsi, kemudian kita kasih tenggang waktu kepada pengelola untuk siap-siap bahwa nanti, kan [parkir ABA] punya sultan ground. Sudah dikembalikan ke gubernur. Ngarso Dalem [sultan] menginginkan dikembalikan menjadi ruang terbuka hijau," paparnya.
Meski parkir ABA ditutup, lanjut Sumariyoto, Pemda DIY memberi kesempatan pihak swasta untuk membuka tempat parkir. Lahan kosong yang dimiliki pihak swasta bisa difungsikan sebagai kantong parkir dan dikelola sendiri.
Pemda DIY nantinya hanya menyediakan fasilitas parkir di Ketandan. Selain itu parkir di Beskalan untuk melengkapi pembangunan kawasan tersebut sebagai salah satu pusat ekonomi.
"Harapannya ke depan, ketandan itu menjadi semacam pusat ekonomi juga. Kan ngarso dalem (sultan-red) berharap ketandan itu juga pedestrian menjadi chinese town bernuansa tionghoa, jadi menyatu dengan ketandan," jelasnya.
Baca Juga: 10 Hotel di Jogja Murah Dekat Malioboro Tarif di Bawah 500 Ribu
Secara terpisah Sekda DIY Beny Suharsono di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Rabu (02/08/2023) membenarkan adanya penutupan dan pembongkaran Taman Parkir ABA. Apalagi sejak awal taman parkir ABA memang dirancang sebagai tempat parkir sementara sehingga bangunannya sendiri dirancang knock down atau jenis bangunan yang dapat dipindah sewaktu-waktu.
"Dari dulu konsepnya aba itu kan temporer, dari awal sementara, makannya bentuk bangunannya knock down, bangunannya didesain untuk diurai," ungkapnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi HP Infinix RAM 8 GB Mulai Rp1 Jutaan: Layar AMOLED, Resolusi Kamera Tinggi
- 45 Kode Redeem FF Terbaru 30 Juni: Ada Emote Keren dan Bundle Menarik
- Siapa Lionel de Troy? Calon Bintang Timnas Indonesia U-17, Junior Emil Audero
Pilihan
-
7 Parfum Wanita Murah Wangi Tahan Lama, Harga Pelajar Mulai Rp12 Ribuan
-
5 Rekomendasi Parfum Murah Wangi Tahan Lama, Cocok untuk Pelajar dan Mahasiswa
-
APBN Bakal Tekor Imbas Beban Subsidi Listrik Terus Melonjak
-
Spesifikasi dan Harga Robot Polisi yang Viral di HUT ke-79 Bhayangkara
-
5 Sepatu Lokal Mulai Rp50 Ribuan yang Wajib Dikoleksi, Modis buat Tunjang Aktivitas
Terkini
-
Susi Air Buka Rute Baru: Yogyakarta-Karimunjawa, Liburan Jadi Lebih Sat Set!
-
Tol Jogja-Solo Segmen Klaten-Prambanan Resmi Beroperasi Penuh, Sementara Masih Tanpa Tarif
-
Ditertibkan demi Sumbu Filosofi, Kridosono Kini Bebas Reklame Raksasa
-
Ledakan 3 Kali, Sumur Bau BBM, Warga Yogyakarta Tolak Mentah-Mentah SPBU Letjen Suprapto Beroperasi
-
Niat Ujian di UGM Berujung Nestapa: Remaja Bandung Kemalingan di Masjid Sleman