Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Jum'at, 11 Agustus 2023 | 15:39 WIB
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo meluncurkan program Gerakan Depok Memilah Sampah (Gede Lampah) di Kantor Kapanewon Depok, Jumat (11/8/2023). [ANTARA]

SuaraJogja.id - Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kustini Sri Purnomo meluncurkan Gerakan Depok Memilah Sampah (Gede Lampah) yang diinisiasi Pemerintah Kapanewon (Kecamatan) Depok untuk membantu mengurangi permasalahan sampah, Jumat.

"Inovasi Gede Lampah ini sangat membantu dalam mengatasi permasalahan sampah yang ada di Kecamatan Depok, terutama saat penutupan sementara TPA Piyungan Bantul saat ini," kata Kustini.

Menurut dia, Program Gede Lampah ini juga sejalan dengan Peraturan Bupati (Perbup) Kabupaten Sleman Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pedoman Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.

"Ini apa yang kita harapkan bersama, memilah sampah secara mandiri mulai dari rumah tangga. Dan Kecamatan Depok menjadi penggerak pertama melalui Gede Lampah ini," katanya.

Baca Juga: Antisipasi Kasus Siswa Keracunan Terulang, Disdik Sleman Minta Sekolah Data Ulang Penjual Makanan Kantin

Ia mengharapkan inovasi yang digagas Pemerintah Kecamatan Depok  dapat menjadi inspirasi bagi kecamatan lain dalam rangka menanggulangi permasalahan sampah di wilayah masing-masing.

"Dengan begitu, harapannya permasalahan sampah di Kabupaten Sleman dapat di selesaikan di lingkup kecamatan atau bahkan kelurahan," katanya.

Panewu (Camat) Depok Wawan Widiantoro mengatakan saat ini telah ada 65 Kelompok Pengelola Sampah Mandiri (KPSM) di Kapanewon Depok. Jumlah tersebut melebihi jumlah padukuhan yang ada di Kecamatan Depok yakni sejumlah 58 padukuhan.

"Kami juga minta lurah di setiap kelurahan untuk bisa berkontribusi, kalau bisa nanti membeli alat atau mesin untuk mengolah sampah," katanya.
 

Baca Juga: Delapan Siswa SD di Sleman Diduga Keracunan Jajanan Kantin, Disdik Berikan Penjelasan

Load More