SuaraJogja.id - Kasus mutilasi di Sleman yang menyeret nama Mahasiswa UMY, Redho Tri Agustian pada Juli 2023 lalu masih menyisakan misteri.
Kematian Redho kerap dikait-kaitkan dengan komunitas LGBT yang sedang ia teliti. Tak sedikit yang menduga adanya kepribadian Redho yang menyimpang.
Kegiatan penelitian yang dilakukan Redho Tri Agustian sendiri diungkapkan oleh Wakapolda DIY, Brigjen R Slamet Santoso saat konferensi pers pada Juli 2023 lalu.
Slamet Santoso mengungkap bahwa sejauh penyelidikannya, Redho Tri Agustian memang bergabung dengan komunitas tersebut di salah satu grup Facebook.
Hal itu dilakukan sebagai pintu masuk korban untuk meneliti komunitas gay yang ada di Kota Pelajar.
Slamet juga mengatakan bahwa ada tindakan kekerasan yang terjadi ketika Redho bertemu dengan pelaku mutilasi W dan RD di Desa Krapyak, Kecamatan Triharjo, Kabupaten Sleman.
Dari kekerasan yang terjadi, justru berujung pada tewasnya Redho. Untuk menutupi jejak, W dan RD memutilasi tubuh korban, hingga merebus potongan tubuh untuk menghilangkan sidik jari.
Sementara, penelitan komunitas LGBT tersebut juga dibenarkan pihak UMY. Wakil Rektor V Bidang Kerjasama dan Internasional UMY, Prof. Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc, membeberkan bahwa Redho adalah mahasiswa UMY penerima dana hibah (beasiswa) penelitian mahasiswa.
Topik penelitian yang dipilih Redho adalah perilaku menyimpang kaum gay. Topik tersebut mengharuskan Redho untuk mengumpulkan data primer di mana ia harus berinteraksi dengan LGBT.
Baca Juga: Polisi Ungkap Penyebab Tewasnya Redho, Korban Mutilasi di Sleman yang Sebelumnya Dilaporkan Hilang
Terungkapnya fakta dibalik kematian mahasiswa 20 tahun itu, keluarga Redho ikut bersuara. Melalui kuasa hukumnya, King Faisal Sulaiman menyatakan memang Redho merupakan mahasiswa yang aktif selama menjalani kuliahnya di UMY.
"Dia sangat produktif, dinamis. Redho itu tipe anak yang supel dan mudah bergaul. Karena tidak hanya kuliah dia juga sangat aktif di beberapa lembaga kemahasiswaan," ujar King Faisal dalam wawancara bersama Suarajogja.id, baru-baru ini.
Membantah Tudingan Publik
Menyusul rumor bahwa penelitian LGBT yang ia teliti berkaitan dengan kepribadian yang diduga tak normal, King membantah.
"Karena dia cukup aktif, artinya tidak pernah menunjukkan gejala atau perilaku yang tanda kutip tidak normal dan lain sebagainya. Bahkan ia termasuk mahasiswa yang berprestasi," katanya.
King juga menegaskan bahwa kepribadian Redho yang mudah bergaul tak menunjukkan prilaku yang berseberangan dengan isu yang berkembang di tengah publik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Waspada Pestisida, Strategi Yogyakarta Jamin Pangan Aman Bebas Bahan Berbahaya
-
Ratusan Penggemar Padati JNM Bloc, Pamungkas Ciptakan Malam Penuh Haru di Yogyakarta
-
Comeback Gagal, Kendal Tornado Takluk di Maguwoharjo, PSS Sleman Makin Garang
-
Sekolah Aman, Anak Nyaman: Bantul Latih Ribuan Guru Jadi Garda Terdepan Anti Kekerasan
-
Terungkap Identitas & Motif 2 Perampok Konter HP Yogyakarta Bersenjata Pistol Mainan