SuaraJogja.id - Beberapa waktu lalu publik Jogja digegerkan dengan penampakan sebuah kamar kos yang jorok penuh dengan sampah bahkan kotoran manusia.
Ternyata tak sedikit pemilik kos yang pernah mendapati penghuni jorok seperti itu.
Hal itu seperti diungkapkan Utari Ambar Tiksnowati (73). Pemilik kos di Kota Jogja itu mengaku pernah mendapatkan penghuni kos yang sangat jorok.
Indikator kejorokan tersebut terlihat dari kamarnya yang sangat berantakan, bahkan tak jarang sampah-sampah dibuang begitu saja di dalam kamarnya.
Padahal, Utari tak jarang menegur mahasiswa tersebut ketika kedapatan kamar kosnya sedang terbuka (terlihat sangat berantakan).
Ketika ditegur, alasan mahasiswa tersebut macam-macam. Mulai dari belum selesai bersih-bersih, sampai hanya tersenyum santai saja ketika ditegur, seolah tak pernah melakukan kesalahan.
"Ada salah satu penghuni di sini yang malesnya kebangetan. Sering ditegur. Alasannya ya macam-macam, belum selesai bersih-bersih, sampai cuma senyum doang ketika saya tegur," ungkapnya kepada Suarajogja.id.
Utari mengatakan bahwa selama ia memulai bisnis kos-kosan di Jalan Kuningan Blok G3, Yogyakarta (sejak tahun 1983), baru kali ini ia menemukan penghuni kos yang sangat jorok.
Penghuni-penghuni kos Utari sebelumnya tergolong sangat rajin. Karena setiap pagi pasti mengepel lantai, menyapu, bahkan mengelap meja-meja yang terlihat kotor.
"Kalau penghuni-penghuni sebelumnya itu bersih semua, bahkan rajin banget sampai sering ngepel. Baru mahasiswa ini saja yang malesnya kebangetan", ujar Utari.
Christian (21) sebagai salah satu penghuni kos Utari membenarkan soal perilaku jorok di salah satu tempat kosnya.
Ia bahkan mengaku jijik ketika melihat kamar mahasiswa yang jorok tersebut.
Chris juga menambahkan bahwa tak hanya kamar yang berantakan. Bahkan mahasiswa tersebut pernah membiarkan rice cookernya yang bau karena masih ada nasi sisa dan sudah berair.
Penyimpanan sendok, garpu, mangkuk pun tidak pernah tersusun secara rapi. Sendok bisa diletakkan di atas kasur, sedangkan mangkuk dan piringnya entah ada di mana.
Kasur pun tak memakai sprei, lalu ketika rebahan di atas kasur tidak pernah memakai baju.
"Jijik sih, bayangkan saja, rice cooker yang nasinya masih ada sisa, berair, ngeluarin bau itu dibiarkan sama dia gitu saja. Terus mangkuk, sendok, gelas, ga pernah dicuci. Penyimpanan sendok, mangkuk dan gelas juga ga pernah rapi. Sendok bisa di atas kasur, piringnya entah di mana. Kasur juga ga ada sprei, kalau rebahan di atas kasur ga pernah pake baju.", jelas Chris.
Pengalaman dengan penghuni kos jorok juga pernah dialami Djoko. Pemilik kos ini mengatakan pernah mendapatkan salah satu anak kos yang kamarnya sangat parah.
Parah di sini diartikan karena kondisi kamar yang sangat kotor dan jorok. Bahkan, ketika anak kos tersebut buang air besar/buang air kecil, tidak disiram.
Tentunya hal tersebut membuat bau pesing yang sangat tidak nyaman.
"Ada salah satu anak kos yang kamarnya sangat parah dan jorok kotor. Sampai-sampai buang air besar/buang air kecil nggak disiram. Bau pesing.", ucap Djoko.
Jovi (18) sebagai salah satu penghuni Kost Putra Puri Seturan 46 menegaskan bahwa ia pun tak habis pikir dengan orang-orang yang sangat malas membersihkan kamarnya sendiri.
Menurutnya, sebagai penghuni kos seharusnya orang-orang bisa lebih sadar diri. Karena sedang menempati tempat orang lain, jadi jangan bertingkah seenaknya.
Jovi juga menambahkan bahwa beruntung jika di kost terdapat pegawai kos yang biasa membersihkan kamar. Kalau memang malas banget, mungkin bisa meminta tolong pada pegawai tersebut.
"Aneh sih lihat orang malas sampai segitunya. Mungkin kebiasaan malas beresin. Sadar diri saja sih, apalagi kan lagi menempati tempat orang, ya jangan dibiarin gitu lah. Kalau ada pegawai kos, bisa minta tolong bersihkan aja kalau emang males banget, daripada diantepin.", ujar Jovi.
Kontributor: Fristian Setiawan
Berita Terkait
-
Maksimalkan Pengelolaan Sampah, Pemkab Sleman bakal Jual Hasilnya ke Pabrik Semen Cilacap
-
Motif Tersangka Penyebar Hoaks Kekerasan Seksual di UNY, Sakit Hati Tidak Diterima Organisasi dan Pernah Ditegur
-
Kondisi Terakhir TPST Piyungan, Zona Transisi 1 Penuh Pembuangan Sampah Mulai Diarahkan ke Zona Transisi 2
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
7 Sepatu Lari Murah 200 Ribuan untuk Pelajar: Olahraga Oke, buat Nongkrong Juga Kece
-
Masih Layak Beli Honda Jazz GK5 Bekas di 2025? Ini Review Lengkapnya
-
Daftar 5 Mobil Bekas yang Harganya Nggak Anjlok, Tetap Cuan Jika Dijual Lagi
-
Layak Jadi Striker Utama Persija Jakarta, Begini Respon Eksel Runtukahu
-
8 Rekomendasi HP Murah Anti Air dan Debu, Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
Bupati Bantul Setuju PSIM Main di SSA, Tapi Suporter Wajib Patuhi Ini
-
Efek Prabowo: Pacuan Kuda Meledak! Harga Kuda Pacu Tembus Miliaran
-
Bahaya di Balik Kesepakatan Prabowo-Trump: Data Pribadi WNI Jadi Taruhan?
-
Dampak Larangan Study Tour: Keraton Jogja Ubah Haluan, Tawarkan Wisata yang Bikin Anak Betah
-
Fakta Sebenarnya Jurusan Jokowi di UGM: Bukan Teknologi Kayu? Teman Kuliah Ungkap Ini