SuaraJogja.id - Dinas Perhubungan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menerapkan penyesuaian arus lalu lintas di sekitar Alun-alun Wonosari untuk menghindari kemacetan akibat pesta kembang api.
Kepala Dinas Perhubungan Gunungkidul, Rakhmadian Wijayanto, menyatakan bahwa penyesuaian lalu lintas tersebut terbatas pada area Alun-alun Wonosari, terutama di sekitar Taman Kuliner Wonosari dan sepanjang jalan dari Tugu Tobong guna mengatasi potensi kemacetan.
“Di area taman kuliner kami buka yang di bagian utara khusus untuk parkir di area parkir taman kuliner. Itu di Jalan Satria,” kata Rakhmadian, pada Minggu (31/12/2023).
Sedangkan arus kendaraan dari arah selatan rumah dinas bupati atau di Jalan Masjid tetap dibuka sebagai akses masuk ke area perparkiran timur Alun-alun Wonosari.
"Kami bekerja sama dengan Polres dan Kodim Gunungkidul untuk mengatur lalu lintas," kata dia, dikutip dari Antara.
Sementara itu, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Gunungkidul Bayu Susilo Aji mengatakan Dishub Gunungkidul menyiapkan sejumlah jalur alternatif jika terjadi kepadatan di jalur utama.
Rekayasa arus lalu lintas ini difokuskan di lima titik yang berpotensi terjadi kepadatan saat liburan. Adapun pertama, simpang empat Patuk, atau ke arah selatan menuju destinasi wisata HeHa, akan dipasang pembatas. Dari arah Yogyakarta menuju ke HeHa diputarkan dulu ke Kali Pentung baru ke kiri. Untuk wisatawan yang keluar dari HeHa ke kiri arah Yogyakarta.
Jalur utama Yogyakarta - Wonosari kendaraan kecil diimbau bisa menggunakan jalur alternatif melalui Sambi - Tawang - Sorogedug/Klaten, atau Playen - Getas - Mangunan - Imogiri.
Kedua, bus wisata dari Klaten, Solo dan sekitarnya diarahkan masuk melalui Jalan Baron. Dari arah Wonogiri, Pacitan bisa mengakses Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS).
Baca Juga: Sudah Peletakan Batu Pertama, Beach Club Raffi Ahmad Ternyata Belum Ada Sosialisasi ke Warga
"Bus Pariwisata dari arah Yogyakarta bisa melalui simpang 3 Gading kanan Playen, Paliyan, lanjut ke arah JJLS," kata Bayu.
Ketiga, bus menuju pantai bisa menggunakan jalur utama jalan Baron atau pintu masuk Baron ke timur keluarnya JJLS baik ke timur dan baratnya atau Tepus - Mulo.
Keempat, kendaraan besar bus dan truk tidak boleh keluar melalui pintu utama utara. Harus ke timur arah tepus atau ke barat arah JJLS Saptosari.
"Kita sudah siapkan rekayasa arus lalu lintas, sifatnya situasional," katanya.
Dalam penyesuaian lalu lintas kelima, wisatawan yang berasal dari pantai dan menggunakan Jalur Jalan Lingkar Selatan (JJLS) menuju arah Saptosari diarahkan. Bus besar diarahkan ke arah Paliyan - Playen - menuju langsung Yogyakarta. Sedangkan kendaraan kecil dapat melewati Saptosari - Panggang - Bantul - Yogyakarta.
"Penerapan penyesuaian lalu lintas ini dilakukan ketika terjadi penumpukan kendaraan wisatawan. Selain itu, penyesuaian lalu lintas ini sudah berlaku sejak libur Natal 2023, dan terbukti berhasil mengatasi kemacetan," ujarnya.
Berita Terkait
-
Serem! Video Ulat Jati 'Kuasai' Jalanan Gunungkidul, Benarkah Musim Ulat Tiba?
-
Viral! Pemotor 'Bersenjata' di Gunungkidul Dikira Klitih, Ternyata Musuhnya Ulat Jati
-
Akhir Tahun Meriah, Jakarta Bakal Gelar Christmas Carol dan Perayaan Malam Tahun Baru di Pusat Keramaian
-
Lekat dengan Sutrisna Wibawa, dari Kariernya di Dunia Pendidikan hingga Terjun ke Politik
-
Afgan Siap Bangkitkan Semangat Tahun Baru di Acara Ring In The New Year Mulia Style
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
-
Debat Pilkada Dianggap Gagal, Aktivis Minta Solusi Lokal untuk Krisis Iklim di Kaltim
-
Harga Emas Antam Masih Bertahan Tinggi di Level Rp1.541.000/Gram Pada Akhir Pekan
Terkini
-
Fadli Zon: Indonesia Tak Boleh Lengah Usai Reog, Kebaya, dan Kolintang Diakui UNESCO
-
Dukung Pemberdayaan Disabilitas, BRI Hadir di OPPO Run 2024
-
Tak Gelar Kampanye Akbar, Paslon Harda-Danang Lakukan Hal ini di 17 Kapanewon
-
Latihan Intensif Tak Berdampak, PSS Sleman Dipermalukan Tamunya PSBS Biak
-
Menteri Kebudayaan Buka Pekan Warisan Budaya Takbenda di Jogja, Optimisme Jadikan Kebudayaan Indonesia Mendunia