SuaraJogja.id - Putera bungsu Adipati Pura Pakualaman KGPAA Paku Alam X, BPH Kusumo Kuntonugroho menikahi kekasihnya Laily Annisa Kusumastuti dalam prosesi akad nikah Dhaup Ageng di Masjid Pakualaman, Rabu (10/1/2024) pagi sekitar pukul 08.00 WIB.
Menyambut hajat besar keluarga Pakualaman tersebut sejumlah rekayasa jalan dilakukan untuk mengkondisikan jalannya acara.
Sejumlah warga Jogja memberi tanggapan terkait hajat besar yang tengah digelar keluarga Pakualaman tersebut.
Siwi (55) salah satu warga yang tinggal di sekitar wilayah Pakualaman mengaku tidak terganggu dengan penutupan jalur di sekitar wilayah Pakualaman ini.
Siwi juga merupakan seorang pedagang Sop Buntut yang berjualan di jalan Bausasran, Yogyakarta (Sop Buntut Pakualaman & Lesehan 50).
Siwi mengatakan bahwa biasanya, justru warga sekitar Pakualaman merasa senang jika ada acara-acara besar sedang digelar oleh Keraton. Karena ada pawai yang bisa ditonton oleh masyarakat sekitar.
"Selama ini kalau pihak keraton ngadain acara, setahu saya warga pada senang sih. Karena biasanya sambil ada pawai-pawai juga kan, jadinya warga ya senang, menikmati gitu.", ujar Siwi saat ditemui Suarajogja.id.
Meski demikian, Siwi juga menambahkan ia tak bisa memastikan apakah seluruh warga yang berada di sana merasakan hal yang sama atau tidak.
"Pawai/iring-iringan itu kan jadi semacam hiburan sih kalau menurut saya, warga sini juga jadi banyak yang tertarik untuk melihat pawai itu. Kalau pendatang, pengguna jalan yang bukan warga sini ya saya ga tahu juga ya.", terangnya.
Baca Juga: Sehari Jelang Dhaup Ageng, Putra Bungsu Adipati Pura Pakualaman Gelar Prosesi Siraman
Hal senada terungkap ketika tim Suara Jogja mewawancarai Santoso (62). Pria yang berdagang bensin eceran di Jalan Bausasran ini juga mengaku tidak keberatan dengan penutupan jalan-jalan di sekitar wilayah Pakualaman.
"Saya ga keberatan sih, karena itu memang kepentingannya beliau kan.", jelas Santoso.
Ia menambahkan bahwa justru dengan penutupan jalan-jalan tertentu, terkhusus hari ini jalan yang dibuka adalah jalan Bausasran, ia menjadi diuntungkan.
Karena akan semakin banyak orang yang melewati jalan tersebut dan kemungkinan bensinnya terjual akan semakin tinggi.
"Justru saya merasa bersyukur sih, karena kan dengan penutupan jalan itu, dan jalan yang dibuka jalan sini ya orang-orang jadi makin banyak yang lewat sini kan. Bensin saya juga jadi semakin laku.", ungkap Santoso.
Selain itu, Santoso juga mengatakan bahwa ia dan beberapa warga lain yang ia ketahui di jalan tersebut tidak terlalu terdampak karena memang hanya sehari saja kegiatan tersebut diberlangsungkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Pasca Kebakaran Pasar Seni Gabusan: DKUKMPP Bantul Gercep Ambil Tindakan, Apa Saja?
-
Harga Minyak Goreng Naik di Yogyakarta: Pemerintah Ambil Tindakan
-
Miris, Mahasiswa Jadi Penyebab? Dinsos DIY Beberkan Fakta di Balik Kasus Pembuangan Bayi di Sleman
-
UMKM Yogyakarta, Jangan Sampai Salah Data! Pemerintah Lakukan Pembaruan Besar-besaran
-
Guru dan Siswa SMPN 2 Mlati Pulih Usai Keracunan MBG, Program Dihentikan Sementara