SuaraJogja.id - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Yogyakarta mencatat sebanyak 194 kasus kekerasan sepanjang tahun 2023. Dari jumlah tersebut korban didominasi perempuan.
"Kekerasan sampai akhir tahun 2023 yang ditangani oleh UPT PPA total ada 194 kasus kekerasan. Kemudian kalau dibagi 27 laki-laki dan 167 perempuan," kata Plt Kepala DP3AP2KB Kota Yogyakarta Sarmin, ditemui di Balai Kota Yogyakarta, Kamis (11/1/2023).
"Bisa jadi laki-laki korban, karena pelaku bisa jadi sesama laki-laki. Ada kemungkinan juga istrinya," imbuhnya.
Lebih jauh, Sarmin merinci dari 194 kasus kekerasan tersebut ada sebanyak 85 korban merupakan anak-anak. Kemudian sebanyak 109 korban sudah masuk dalam kategori orang dewasa.
Dari total kasus selama setahun tersebut, sebanyak 90 kasus direkomendasikan ke lembaga lain. Di antaranya kepolisian, pengadilan agama serta lembaga lain yang terkait.
"Dari 90 yang kita rekomendasikan ke lembaga lain, ada yang kepolisi ada yang ke pengadilan agama, ada yang ke lembaga lain itu 13 laki-laki dan 70 perempuan," ucapnya.
Disinggung mengenai dugaan kasus kekerasan seksual yang menimpa sejumlah siswa di salah satu SD swasta di Kota Yogyakarta, Sarmin memastikan pihaknya telah bergerak. Tidak hanya sendirian, DP3AP2KB bekerja sama dengan stakeholder lain termasuk KPAID, Dinas Pendidikan dan lembaga swadaya masyarakat.
"Kami telah bergerak melakukan pendampingan. Jadi pendampingan yang kita lakukan adalah terkait dengan pendampingan psikologi, kedua kami melakukan pendampingan hukumnya," terangnya.
Disampaikan Sarmin, kasus ini kini di bawah kendali oleh UPT PPA DP3AP2KB Kota Jogja. Walaupun tetap melibatkan pihak-pihak lain untuk mengawal proses hukum di lapangan.
"Ini sudah kita mulai, kita sudah bergerak termasuk di lapangan itu nanti timnya adalah dari dinas UPT PPA dalam hal ini. Termasuk untuk pendampingan psikologi dan hukumnya, karena di lapangan ada LSM yang ikut menangani di dalamnya. Tapi semua kendali untuk penyelesaian masalah ini, kendalinya ada di DP3AP2KB," ucapnya.
Berita Terkait
-
Soal Dugaan Kasus Kekerasan Seksual di SD Swasta, Pemkot Kota Jogja: Bagi yang Salah Dihukum Seberat-beratnya
-
Perkembangan Dugaan Kekerasan Seksual di SD Swasta, KPAID Kota Jogja: Ada Satu yang Terbukti
-
Tak Terganggu Gelaran Hajat Besar Keluarga Pakualaman, Siwi Justru Merasa Senang Dapat Hiburan Dadakan
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Jangan Sampai Salah Arah! Ini Rute Baru Menuju Parkir Pasar Godean Setelah Relokasi
-
Rusunawa Gunungkidul Sepi Peminat? Ini Alasan Pemkab Tunda Pembangunan Baru
-
Kominfo Bantul Pasrah Tunggu Arahan Bupati: Efisiensi Anggaran 2026 Hantui Program Kerja?
-
Miris, Siswa SMP di Kulon Progo Kecanduan Judi Online, Sampai Nekat Pinjam NIK Bibi untuk Pinjol
-
Yogyakarta Berhasil Tekan Stunting Drastis, Rahasianya Ada di Pencegahan Dini